Forgive Me.

328 41 16
                                    

Helloo~
Tau ga apa yg membuatku senang?? Yaitu notif dr kalian looooh... Terimakasih ya karena telah mampir dan ngasih vote + comment :* Aku sangat sangat menghargai itu love you guys!!^^






Ibu Seungri membuka pintunya setelah ada yang mengetuknya, saat dibuka ternyata Youngbae dan Daesung.

"Selamat sore bi... Kami ingin menjenguk Seungri..." ucap Daesung menyapa nyonya Lee.
"Oh iya, masuklah... Aku bangunkan dulu..."

Youngbae dan Daesung pun ikut masuk ke kamar Seungri dan sangat miris melihat keadaan Seungri yang pucat dan tertidur lelap dengan mulut yang sedikit terbuka menampilkan betapa keringnya bibir Seungri saat ini.

Di meja ada bubur dan air putih yang masih utuh mungkin sudah dimakan hanya dua sendok saja. Kening Seungri dikompres dengan handuk dan dibawah ranjangnya ada baskom jika sewaktu-waktu Seungri muntah.

"Bangunkan saja..." ucap nyonya Lee pada Daesung dan Youngbae.
"Tapi bi... Apa tidak sebaiknya Seungri istirahat saja?" Youngbae merasa sungkan.
"Tidak apa dia sudah lama tidur, lagian ini waktunya minum obat."

Youngbae pun mulai menggoyang tubuh Seungri perlahan dan menepuk pipi Seungri dan lalu menoleh kearah Daesung sambil berkata.
"Panas." Ucapnya pelan, Daesung yang penasaran ikut menyentuh pipi Seungri dan mengangguk pada Youngbae.
"Ri..." panggil Youngbae pelan.
"Eungh?" Seungri mulai membuka matanya perlahan dan terkejut sudah ada Youngbae dan Daesung yang tersenyum padanya.
"Hi..." sapa Daesung dan Seungri pun menggeliat.
"Hyung... Aku tidak bersekolah berapa hari?" Seungri meracau masih memejamkan matanya tapi tiba-tiba dia terbangun dan muntah di baskom.
"Minum obat ya? Aku ambilkan obatnya pada ibumu..." ucap Daesung, Youngbae pun membuka piyama Seungri dan mengusap perut Seungri pelan berharap mengurangi rasa mualnya.
"Masih ingin muntah?" Seungri menggeleng sambil tersenyum. Kemudian Daesung datang sambil membawa obat.
"Ayo Ri diminum dulu obatnya..." Daesung mulai menyuapkan obatnya ke mulut Seungri.
"Terimakasih hyung, dimana TOP hyung?" Ucap Seungri lemah dan bergetar.
"Dia tidak bisa datang..." Youngbae menjawab.
"Maaf ya hyung aku merepotkan kalian..."
"Tidak... Kau tidak merepotkan, untung saja tadi Daesung bilang kau sakit kalau tidak aku tidak akan tau jika kau sakit separah ini..."
"Kkkk aku hanya demam hyung..."
"Seungri... Ada yang datang..." Ibu Lee membenarkan kasur dan selimut Seungri dan membawa baskom serta gelas bekas minum obat itu keluar, melihat tingkah ibunya Seungri penasaran seperti apa tamunya kenapa ibunya bertingkah seolah tamu itu sangat penting.

Tiba-tiba seseorang yang dia inginkan, dia rindukan dan dia cintai berdiri didepan pintu.

"Jiyong?" Sapa Youngbae dengan senang.
"Hi Ri..." sapa Jiyong pada Seungri lalu duduk diranjang dekat Seungri.
"H-hyung... Kau datang? Tolong tampar aku..." pinta Seungri sambil menarik tangan Jiyong dan Jiyong bersikap seperti ingin menampar Seungri tapi saat Seungri sudah menutup matanya ternyata Jiyong malah mengelus pipi Seungri lembut.
"Bagaimana keadaanmu? Masih panas sekali ini..." Jiyong menyentuh leher Seungri dan Seungri hanya menatap Jiyong sendu.
"Hyung... Aku ingin menjelaskan tentang-" ucapan Seungri terhenti saat Jiyong menaruh jari telunjuknya dibibir Seungri.
"Aku tau, jangan dipikirkan... Aku yang minta maaf... Karena aku kau sakit..."
"Ehm... Dae ayo kita keluar..." ajak Youngbae tapi Seungri menahan mereka.
"Jangan pulang dulu hyung... please..." ucap Seungri memohon.
"Tidak... Kita hanya diluar... Ayo Dae..."




Kini tinggal hanya Seungri dan Jiyong, mereka hening tanpa ada yang mau membuka mulut.

"Hyung/Ri..." sekalinya mereka mencoba memulai percakapan, mereka malah bicara bersamaan.
"Kau dulu hyung..."
"Kau saja dulu Ri..."
"Em... Bagaimana hubungan kita hyung?" Tanya Seungri gugup.
"Maafkan aku telah mengatakan bahwa kita harus putus kemarin Ri... Aku tidak ingin berpisah denganmu... Aku sangat mencintaimu..."
"Hyung..." Seungri mengambil tangan kanan Jiyong dan menciumnya.
"Ri... Kau tau saat kita tidak bicara waktu itu, diam-diam memperhatikanmu..." Jiyong menyibakkan rambut Seungri yang menutupi keningnya. Seungri hanya terdiam, pipinya memerah dan matanya berkaca-kaca.
"Hey kenapa? Kau malu?" Jiyong menggoda Seungri yang terlihat malu lalu mencubit pipi Seungri gemas. Jiyong mendekat dan semakin mendekatkan wajahnya pada wajah Seungri

Because You Are My HappinessTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang