Jiyong sudah tiba di Amerika dan saat ini dia sudah berada di kamar rawatnya, dia memperhatikan kakinya yang dibalut perban. Dia teringat bagaimana mobil itu hampir melindas kakinya, Jiyong mengernyit dan meremat rambutnya saat mengingat itu.
"Ji? You ok?" Tanya ayah Kwon dan Jiyong segera menatap ayahnya.
"Do you care?" Jiyong bertanya balik.
"Ji... Im your father..."
"No... You arent..."
"Ji... ayah mohon... Maafkan ayah..."
"Bagaimana aku bisa memaafkan penjahat ini eoh? Kau bukan penjahat untuk diriku saja, tapi ibu... kedua ibuku... Bahkan Seungri orang yang kucintai!"
"Ayah merawatmu dari kau bayi Ji... Ayah tidak terima kau menjadi gay!"
"Percuma... cinta adalah cinta ayah... sekarang yang kupunya hanya kau! Tolong bahagiakan aku... Kau ayahku..." baru kali ini ayah Kwon mendengar suara Jiyong terisak dan bergetar saat berbicara padanya.
"Ji..." ayah Kwon mendekati anaknya itu dan mengusap pipi Jiyong yang sudah basah oleh air mata.
"Hidupku serasa hancur ayah... Aku kehilangan ibu kandungku... kemudian kau mengenalkan aku pada mama, sulit untuk bisa menerimanya sampai aku bisa dan menyayanginya tapi dia pergi... Saat aku menemukan seorang yang bisa membuatku bahagia, membuat merasa hidupku lebih berarti terpaksa dia pergi juga..." Jiyong semakin menangis. Ayah Kwon hanya menatapnya sendu dan membiarkan Jiyong menangis.Tidak lama kemudian, Jiyong pun tertidur. Kondisi Jiyong memang masih lemah dia kehilangan nafsu makan dan hanya mendapatkan asupan makanan dari infus. Dia juga jarang bicara atau bahkan mengatakan bahwa kakinya sakit atau tidak baru tadi saja dia berbicara panjang lebar pada ayahnya.
Ayah Kwon memandangi Jiyong sedih, bagaimana pun kenakalan Jiyong dia tetaplah anak lelaki satu-satunya yang sangat butuh kasih sayang dan perlindungan dari orang tuanya. Ayah Kwon mengingat kembali masa kecil Jiyong yang ceria saat masih bersama ibu dan kakeknya. Jiyong anak yang pintar dan baik, Ayah Kwon sampai meneteskan air matanya mengingat betapa kejam perlakuannya pada Jiyong dan ibunya. Itu semua karena hutang yang menumpuk kepada Tuan Park dan Tuan Wu. Seharusnya dia dulu tidak percaya kepada Tuan Park untuk memulai bisnis besar mereka mungkin hidup Tuan Kwon tidak akan tertekan seperti sekarang.
Tuan Kwon memperhatikan foto Seungri, dia tersenyum lalu meneteskan air matanya.
'Maafkan aku... Kau anak polos tapi kau ikut terlibat dalam semua ini... Aku tidak ingin dipenjara... Aku harus membayar menggunakanmu dan Jiyong...' batin Tuan Kwon.
Sementara di apartemen Jiyong, Daesung terbangun di tengah malam dan melihat Seungri yang sedang duduk disofa sambil menonton TV tapi Daesung tau pandangan Seungri tidak fokus ke TV melainkan ke foto Jiyong yang dipajang di pigora disamping TV. Daesung mendekati Seungri dan duduk di sebelahnya, Daesung adalah sahabat Seungri sejak kecil ibu mereka lengket seperti saudara maka dari itu Seungri dan Daesung juga sangat dekat.
"Ri?" Panggil Daesung dan Seungri hanya menggumam.
"Hmm?"
"Kau kenapa? Kenapa kau disini?"
"Aku salah..." ucap Seungri sambil terus menatap foto Jiyong.
"Salah apa Ri?"
"Jiyong hyung... Aku mengkhianati orang tuaku dengan masih mencintai Jiyong hyung..."
"Ri... ini hanya soal waktu, sudah lah..."
"Hyung?" Seungri menoleh Daesung.
"Ada apa Ri?"Seungri tidak menjawab dan langsung menidurkan kepalanya pada paha Daesung.
"Hyung..." rengek Seungri, Daesung pun menyentuh kening Seungri dan begitu terkejut karena tubuh Seungri sangat panas.
"Ri... kau demam... tunggu! Youngbae hyung?!!" Teriak Daesung dan Youngbae segera keluar kamarnya.
"Hyung... Seungri demam!"
"Astaga... Ri... kita ke rumah sakit ya?"
"Ani...Hyung...jangan...kumohon..." racau Seungri dan Youngbae langsung menggendong Seungri untuk ke kamarnya.🐼🐼🐼🐼🐼🐼🐼🐼🐼🐼
Jiyong terbangun di pagi hari, dia melihat ayahnya yang sedang menyiapkan sarapan Jiyong dibantu oleh maidnya. Jiyong sangat terkejut karena inu kali pertama Jiyong melihat ayahnya sebegitu perhatiannya dengan dirinya.
"Ayah..." panggil Jiyong.
"Ji? Setelah ini biar suster yang mengelap tubuhmu ya? Setelah itu makan ayah sudah menyiapkan oat meal untukmu..."
"Ayah... kepalaku pusing..." rintih Jiyong karena kepalanya tiba-tiba pusing.
"Suster tolong anakku..."Jiyong terkejut karena ayahnya begitu panik, suster pun memeriksa Jiyong dan kemudian menyuntikkan sesuatu di lengan Jiyong.
"Jiyong hanya kurang vitamin, dia harus banyak makan sayuran dan buah-buahan tuan... mengingat Jiyong tidak makan apapun pasca kecelakaan kekebalan tubuh Jiyong jadi menurun..." ucap seorang dokter yang tentunya memakai bahasa inggris.
"Ok, thanks..."Setelah suster itu keluar, Ayah Kwon duduk disamping Jiyong dan menggenggam tangan anaknya itu.
"Ji... sudah lama bukan kita tidak seperti ini..." ucap ayah Kwon dan Jiyong hanya menatap ayahnya sedih tidak memungkiri dia cukup nyaman walau hanya menggenggam tangan ayahnya.
"Ji... jika kau merasa sakit bicaralah seperti tadi..."
Jiyong hanya terdiam, tubuhnya terasa sangat lemas dan masih pusing tentunya. Benjolan di kepala Jiyong belum kempes sepenuhnya.
"Ji..." panggil ayahnya dan Jiyong pun segera menoleh.
"Ayah... memutuskan untuk... melepaskanmu dengan Seungri..." lirih ayahnya diakhir kalimat tentu Jiyong masih belum percaya dengan ucapan ayahnya.
"Mwoya? Apa? Ayah bilang apa?"
"Demi kesehatanmu... Ayah akan membiarkanmu dengan Seungri... Ayah sadar, bagaimana perubahanmu saat bersamanya..."
"Ayah..."
"Ji... jika kau janji akan cepat sembuh, ayah akan berjanji juga membiarkanmu pulang ke apartemen... Saat aku menelepon Youngbae menanyakan kabar Seungri, dia berada di apartemenmu... Seungri... Seungri..."
"Seungri kenapa ayah?"
"Dia sakit..."
"Apa? Akh ahh..." Jiyong menyentuh dadanya.
"Ji... Jangan dipikirkan, ada Youngbae dan TOP yang merawatnya Ji... Maka dari itu berjuanglah agar segera sembuh... Ayah janji akan menyembunyikanmu dari Tuan Wu dan Tuan Park."
"Terimakasih ayah..."Next??
KAMU SEDANG MEMBACA
Because You Are My Happiness
FanfictionMenceritakan tentang seorang Kwon Ji Yong yang mengidap penyakit mental dan kekasihnya, Seungri lah yang selalu menemani hari-hari Kwon Ji Yong.