Because You Are My Happiness

What Again.

Seungri masuk ke kelasnya dan membanting tasnya ke meja, Daesung yang sedang tertidur sangat terkejut pasalnya dia duduk disebelah Seungri.

"Ri? Kau kenapa?" Tanya Daesung dia hampir marah tapi setelah melihat Seungri mewek dia menjadi khawatir dengan Seungri.
"Hyung..." Seungri segera memeluk Daesung dan menyembunyikan wajahnya di dada Daesung.
"Hey... Ada seseorang yang mengganggumu?"
"Tidak hyung..."
"Ya sudah..."

Saat jam pelajaran Seungri meminta ijin untuk ke toilet, Daesung khawatir jika terjadi apa-apa dengan Seungri karena sekarang Seungri tidak aman meskipun dia adalah kekasih Jiyong.

Dan benar saja, dewi fortuna tidak berpihak padanya karena ada Kris di gedung sebelah toilet.

'Ya ampun... Aku hanya ingin pipis...' batin Seungri sambil melangkah perlahan.

"Sayang? Kau kemari ingin menemuiku?" Kris menghampiri Seungri.
"Kris... Aku hanya ingin ke toilet..."
"Aku tunggu disini..." Ucap Kris seductive tepat ditelinga Seungri.

Setelah Seungri keluar dari toilet, Kris mulai menarik tangan Seungri dan memeluknya. Kris mulai mengendus leher dan kemudian menyambar bibir Seungri.

"Brengsek!" Bentak Seungri sambil mendorong tubuh Kris ke belakang.
"Kurang ajar kau!" Teriak Kris setelah Seungri mendorong tubuhnya.
"Ingat ya Kris, meskipun aku gay... Aku hanya gay dengan Jiyong hyung! Aku tidak akan mau dengan lelaki sepertimu!"

PLAK!!! Kris menampar pipi Seungri.

"Kau harus ingat ini juga Seungri! Jiyong adalah milik Dara! Kau kira aku tidak tau siapa Dara huh?"
"K-kau mengenal Dara Kris?"
"Tch... Kau miskin mana tau kau silsilah keluarga kaya Seungri? Dara cantik, dia dermawan, baik hati, dan juga sangat kaya apa yang kurang darinya untuk Kwon Ji Yong?" Seungri merunduk mendengar ucapan Kris.
"Kau kalah... Kau miskin, kau belum mengenal Jiyong dekat honey~" Seungri geram dengan perkataan Kris dan kemudian meninju wajah Kris keras, Kris yang tidak terima akan hal itu dia pun segera memukul kepala Seungri dan meninju tepat di pipinya. Seungri terjatuh sambil memegang pipinya yang mungkin sudah lebam. Kris berjalan mendekati Seungri yang terduduk dan kemudian menginjak perut Seungri keras.

"Uhuk..uhuk..." Seungri terbatuk dan kemudian dia lemas.
"Jangan macam-macam denganku sayang..." Kris mencium kepala Seungri sebelum dia meninggalkan Seungri yang terduduk lemas di dekat toilet.

❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤

Jiyong berjalan cepat menuju uks setelah dia mendengar bahwa Seungri pingsan di toilet, dia melihat Daesung yang sedang duduk disamping Seungri.

"Daesung? Bagaimana keadaannya?"
"Masih belum bangun hyung..."
"Apa yang sebenarnya terjadi?"
"Aku tidak tau hyung... Saat Seungri tidak kunjung kembali ke kelas sonsaenim menemukan dia pingsan di dekat toilet hyung..."

Jiyong memeriksa sekujur tubuh Seungri dan menemukan luka lebam di pipi Seungri. Jiyong mengepalkan tangannya Daesung yang melihat itu langsung mengusap punggung Jiyong dan menyuruh untuk duduk dengan tenang.

"Ah....ah...ssh..." Seungri membuka matanya dan menyentuh perutnya.
"Seungri? Kau tidak apa?" Daesung membantu Seungri untuk bangun.
"Ssh...sakit Hyung..." Seungri mengusap pipinya dan meringis kesakitan saat dia menyentuh luka lebam di pipinya.
"Hyung ambilkan iodine ya?" Daesung pun segera mengambil iodine dan tinggal Jiyong dan Seungri disitu.
"Siapa yang membuatmu seperti ini?" Tanya Jiyong dan Seungri hanya diam.
"Seungri! Jawab hyung!"
"Daesung hyung... cepatlah... Aku ingin ke kelas..." teriak Seungri tanpa menjawab Jiyong.
"Iya Ri... Hyung obati dulu ya?" Daesung menyiapkan kapas dan iodine tapi Seungri menahan tangan Daesung.
"Ayo hyung..." pinta Seungri dan Daesung pun membantu Seungri untuk bangun.
"Seungri... Kau marah? Apa yang membuatmu marah Ri?" Suara Jiyong terdengar serak tapi Seungri tidak mau tau dan dia tetap berjalan keluar sambil memegang perutnya. Saat hampir sampai di kelas Seungri bertemu dengan Youngbae.
"Seungri? Bagaimana keadaanmu?" Youngbae mencoba membantu Seungri tapi Seungri melepaskan pegangan tangan Youngbae dari pundaknya tanpa berkata apapun. Youngbae pun hanya memandang Seungri yang semakin menjauh.