They Found You.

238 23 13
                                    

Seungri masuk ke kamar sambil membawa makanan untuk Jiyong, dia duduk di ranjang dan menatap Jiyong manja sedangkan Jiyong dia hanya tersenyum dan tersipu malu karena ditatap Seungri.


"Makanlah sayang..." ucap Seungri sambil menyibakkan rambut Jiyong yang dirasa menutupi jidat Jiyong.
"Aku sangat menyayangimu Ri... sangat..." ucap Jiyong dengan suara serak.
"Kau pikir aku tidak? Aku bisa gila bila tanpamu!" Seungri meninju pipi Jiyong lembut.





Jiyong berganti menatap Seungri sendu, tapi dia mengernyit saat melihat Seungri yang mengusap-usap perutnya.


"Kenapa? Sakit?" Jiyong sedikit mendudukkan tubuhnya dan meraba perut Seungri.
"Sedikit sakit hyung... Tadi aku muntah..."
"Muntah? Minum obat ne?"
"Sudah hyung..." Seungri menaruh kepalanya pada dada Jiyong.
"Ibu Lee tau?"
"Tau hyung..."
"Hyung makan dulu ne? Kau berbaringlah..."
"Ne hyung..."




Setelah makan, Jiyong pun menaruh piringnya didapur tapi kakinya terbentur kursi karena dia tergesa-gesa. Jiyong meringis saat lukanya terbentur dia pun langsung duduk di kursi sambil memijat kakinya perlahan.


"Ji? Gwaenchanna?" Tanya ibu Lee lalu mengambil piring yang ada ditangan Jiyong.
"Ne bu... cuma sedikit sakit karena terbentur kursi..."
"Ibu siapkan obat pereda nyeri ne Ji?"
"Oh tidak usah bu... Aku tidur saja..."
"Baiklah..."




Saat masuk ke kamar, Jiyong melihat Seungri yang berkelung sambil memeluk tubuhnya. Ekspresi wajahnya terlihat jelas kalau dia sedang menahan sakit. Jiyong pun segera mendekat seolah lupa bahwa kakinya juga sakit saat ini.


"Ri?"
"Hyung...sakit..." rengeknya.
"Hyung panggilkan ibu dulu ne?"
"ani...ani...hyuung..." Seungri menggenggam tangan Jiyong agar tidak kemana-mana.
"Hyung harus apa?"
"Disini saja hyung..."




Jiyong pun naik keatas ranjang dan memeluk Seungri dari belakang dan menyandarkan wajahnya pada leher Seungri.

"Tidurlah, hyung disini..." bisik Jiyong, hujan pun turun membuat suasana menjadi dingin dan tenang. Jiyong mengecup leher Seungri lembut tangannya tak hentinya mengusap perut Seungri lembut agar rasa sakit itu segera pergi.
"Euungh~" lenguh Seungri.
"Masih sakit? Butuh kompresan?"
"Ah~ aniya hyuung..."
"Ri... sepertinya kita harus ke rumah sakit... perutmu tak kunjung sembuh..." ucap Jiyong meyakinkan Seungri tapi Seungri malah berbalik dan menatap Jiyong.
"Berbahaya untukmu jika aku atau dirimu berada diluar rumah hyung! Aku tidak mau!"
"Ya sudah... kalau kau merasa sakit jangan di sembunyikan ok?"
"Geurae hyung..."





Mereka pun tertidur dengan memeluk satu sama lain, ditambah suasana dingin karena hujan membuat mereka semakin nyaman dipelukam masing-masing.






Keesokan harinya, Jiyong terbangun saat merasa ingin buang air kecil. Tapi kakinya terasa sangat sakit dan kaku membuat dia harus berjalan dengan menyeret kakinya.

"Akh!! Ssh..." desis Jiyong.



Tapi saat di meja makan Jiyong tidak kuat lagi menahan rasa sakitnya, dia pun terjatuh ke lantai. Seungri, ibu Lee dan ayah Lee segera l
Keluar dari kamar dan terkejut melihat Jiyong yang sudah duduk di lantai sambil memijat-mijat kakinya.




"Hyung? Hyung tidak apa?" Tanya Seungri khawatir.
"Ri... kakiku... nyeri sekali..."
"Ji... sini duduklah..." tuan Lee mengangkat tubuh Jiyong dan membantunya duduk di kursi.
"Sini biar ibu urut ya?" Ibu Lee berjongkok di hadapan Jiyong.
"Bu hati-hati..." ucap Seungri.
"Iya Ri ibu tau!"




Jiyong menatapi satu-persatu orang yang berada disitu terutama ibu Lee tidak terasa air matanya jatuh di pipinya.

"Hey nak kenapa kau menangis?" Tanya ayah Lee lalu menghapus air mata di pipi Jiyong.
"A-aku...hiks...hiks...aku..." Jiyong tidak mampu berkata-kata. Ayah Lee pun langsung memeluknya.
"Anggap saja kami orang tuamu juga Ji..." ayah Lee menenangkan Jiyong dan mengusap pelan kepala Jiyong.
"Terimakasih..."
"Hyung, sudah enakan?"
"Sudah Ri..." Jiyong tersenyum.
"Syukurlah... Hyung tidak butuh apa-apa?"
"Ani... Aku bisa sendiri..."



Tiba-tiba Seungri memeluk Jiyong erat dan menyandarkan kepalanya pada pundak Jiyong.



"Seungri..."
"Aku tidak mau kau sakit! Tolong jangan sakit hyung..." tangisan Seungri bertambah keras, Jiyong pun memeluk Seungri untuk menenangkan kekasihnya tersebut.






Saat siang hari, ayah Kwon datang bersama dokter pribadinya karena Seungri meneleponnya tadi pagi setelah Jiyong kesakitan. Dokter itu mengurut kaki Jiyong dan memberinya beberapa obat oles, terlihat Jiyong yang kesakitan dan sesekali dia menjerit. Seungri tidak tega melihat Jiyong seperti itu, sampai seseorang merangkul pundaknya.


"Maaf ya aku tidak datang beberapa hari ini..." ucap Youngbae sambil tersenyum.
"Hyung??!! Hyung aku rindu!!" Seungri memeluk Youngbae.
"Kenapa dengan Jiyong Ri?"
"Lukanya terbuka hyung... menyebabkan kakinya bengkak lagi..."
"Jiyong... Kenapa dia tidak berhati-hati?"
"Kurasa dia juga tidak pernah meminum obatnya hyung.."
"Dasar keras kepala..."






Setelah memberikan obat pada Jiyong, dokter dan tuan Kwon pun pergi tapi sebelumnya dia memberikan beberapa uang pada orang tua Seungri sebagai tanda terimakasih telah merawat putranya meskipun sempat menolak orang tua Seungri pun menerimanya karena Jiyong yang ngambek jika ayah dan ibu Lee tidak menerimanya.







Tanpa mereka sadari, Kris dan Dara telah memantau mereka sejak tuan Kwon datang. Mereka menyeringai dan kemudian ikut pergi.







Next??

Because You Are My HappinessTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang