Youngbae mendengar suara seseorang di toilet, dia melirik kearah jam dinding yang menunjukkan masih pukul 2 pagi. Youngbae pun berjalan ke toilet yang pintunya tidak tertutup itu dan ternyata Seungri yang sedang muntah di closet.
"Seungriyah!" Teriak Youngbae dan menghampiri Seungri. Setelah dirasa membaik, Youngbae pun membantu Seungri untuk kembali ke ranjang.
"Hyung... kenapa kau bangun? Kau terganggu karena aku ya?"
"Seungri jangan bilang yang tidak-tidak! Kau ini kenapa? Astaga... Kau demam lagi Ri!!" Panik Youngbae saat setelah menyentuh kening Seungri.
"Hyung... sakit..." rintih Seungri lalu menggulung tubuhnya sampai membentuk seperti udang.
"Ri... Aku olesi dengan minyak angin ne? Ayo Ri..." Youngbae meraih minyak angin yang ada di meja lalu mengoleskannya pada perut Seungri.
"Eungh~" lenguh Seungri dan Youngbae hanya bisa menatap Seungri sedih.Sedangkan Jiyong dia hanya melamun memandangi luar jendela lalu ayahnya datang membawa sandwich America.
"Ji... Ini untukmu..."
"Ayah punya uang? Ayah tidak perlu memaksa seperti ini..." ucap Jiyong.
"Sudah makanlah..." tuan Kwon melahap sandwichnya dan tanpa pikir panjang Jiyong pun mengambil sandwichnya dan melahapnya.
"Bagaimana? Enak Ji?"
"Rasanya Amerika ayah..." Jiyong bercanda membuat ayahnya tertawa.Setelah beberapa menit kemudian, Jiyong memecahkan keheningan diantara mereka.
"Aku ingin pulang ayah..."
"Kau belum sembuh?"
"Ayolah ayah, aku janji akan menurut jika kau menyuruhku berobat di Korea..."Ayah Kwon berpikir sejenak lalu mengangguk.
Hari ini Seungri sedang membersihkan apartemen Jiyong, demamnya sudah turun dan kondisinya membaik tapi tiba-tiba dia dikejutkan oleh kedatangan tuan Kwon. Seungri hanya bisa terdiam sambil terus menatap tuan Kwon.
"Ri..." panggil Youngbae lalu menundukkan badannya pada tuan Kwon yang sedang berdiri diambang pintu sambil menatap Seungri tajam. Tapi tuan Kwon kembali keluar membuat Seungri curiga lalu dia dikejutkan dengan Jiyong yang duduk di kursi roda.
"Seungri?" Panggil Jiyong, Seungri pun menjatuhkan alat pelnya dan berjalan mendekati Jiyong.
"Hyung? Kau sudah pulang? Yah hyung... memangnya kau sudah sembuh?" Omel Seungri dan Jiyong hanya terkekeh.
"Tolong rawat Jiyong, mungkin kau adalah kebahagiaannya..." ucap ayah Kwon dan Seungri mengangguk mantap.Seungri masuk ke kamar Jiyong sambil membawa makanan, Jiyong yang merasa ada seseorang masuk langsung menoleh dan tersenyum setelah melihat orang tersebut.
"Makan siang hyung..." ucap Seungri lalu mendorong kursi roda Jiyong mendekat pada kursi sofa agar Seungri lebih mudah untuk menyuapi Jiyong.
"Terimakasih... Seung-ri..." jawab Jiyong canggung.
"Kau harus makan yang banyak, tubuhmu terlihat kurus..."
"Ahaha... Ne... Aku hanya tidak nafsu untuk makan..."Seungri pun menyuapi Jiyong dengan sangat telaten, dan dia bangga sekali karena Jiyong makan sampai dua piring pagi ini. Seungri yang memasakkan untuk Jiyong, walau hanya nasi putih, kimchi dan telur setengah matang itu mampu membuat Jiyong habis dua piring sekaligus.
Setelah menyuapi Jiyong, Seungri menyiapkan baskom dan handuk dan beberapa setelan baju untuk Jiyong. Seungri pun membuka baju Jiyong dan mulai mengelapnya dengan air, Jiyong hanya menatap Seungri lalu tersenyum.
"Ri... kalau kau menjadi suami besok pasti istrimu sangat beruntung..." ucap Jiyong dan Seungri menghentikan aktifitasnya.
"Yang mendapatkanmu pasti lebih beruntung hyung..." jawab Seungri.
"Aku bukan lelaki yang baik Ri... Aku tidak bisa membahagiakanmu... Aku lebih banyak membuatmu kecewa dengan sikapku..." ucap Jiyong dengan nada bergetar. Seungri pun langsung menaruh baskomnya dan memakaikan pakaian Jiyong.
"Bukan untuk aku hyung... Tapi untuk istrimu kelak..."
"Tapi Ri..."
"Bukankah diantara kita sudah tidak ada hubungan apa-apa hyung?"
"Ne..." Jawab Jiyong lemah.
"Seungri..." panggil ayah Kwon dan Seungri segera menundukkan badannya memberi salam.
"Ne tuan Kwon..."
"Untuk sementara ini jangan keluar rumah arasseo? Kalau kau butuh apa-apa kau bisa menyuruh bodyguard... Sangat bahaya untukmu Ri..."
"Geurae tuan..."
"Baiklah... Bagaimana kondisi Jiyong hari ini?"
"Sangat baik, benarkan hyung?"
"Geurae ayah..."
"Baiklah aku pergi dulu..."Seungri pun mengembalikan baskom kedapur tapi tiba-tiba perut kirinya berdenyut sakit bahkan punggungnya ikut kram.
"Akh!" Seungri menekan pinggangnya dan mengelusnya pelan.
"Kenapa sakitnya sekarang menjalar sampai ke punggung?" Ucap Seungri lirih.
"Seungri?" Tiba-tiba ayah Kwon memanggilnya.
"Oh ne tuan..." Seungri mencoba terlihat biasa saja.
"Kau kenapa Ri? Kau sakit? Oh ya Youngbae bilang kau sakit?"
"Ooh... Aku sudah tidak apa-apa tuan... Aku sudah sehat sekarang..."
"Ya sudah kalau begitu... emmm begini... Aku ingin ke rumahmu..."
"Ke rumahku? Buat apa tuan?"
"Untuk menyampaikan permintaan maafku pada ibumu..."
"Oh... itu...uhm...tapi..." Seungri mulai bingung.
"Kenapa?"
"Lain kali saja tuan... orang tuaku sedang ke luar kota untuk berobat..."
"Ah begitu ya... geurae... Aku pergi dulu ya..."
"Ne tuan..."Setelah beberapa langkah tuan Kwon pergi dia terhenti dan menoleh pada Seungri lagi.
"Ri... jaga anakku... dia belum sepenuhnya pulih..."
"Siap boss!" Ucap Seungri semangat.Seungri kembali ke kamar Jiyong lalu duduk disamping Jiyong yang sedang tiduran di ranjang.
"Ri?"
"Hyung... Mau makan buah?" Tanya Seungri.
"Ani... Aku tidak lapar..."
"Masih sakit kakinya?" Seungri mengusap kaki Jiyong lembut.
"Tidak... Tapi terkadang nyeri..."
"Tidak patah tulang kan hyung?"
"Anii~~ hanya bengkok sedikit..."
"Ah jinjja?"
"Ya patah Seungriyaah kalau tidak patah kenapa aku harus pakai pen? Aish...!"
"Kkk mian hyung..."Mereka hening sebentar lalu Seungri yang memulai untuk bicara.
"Hyung..."
"Eung?"
"Bagaimana bisa ayah Kwon menerimaku?"
"Aku juga tidak tau..."
"Oh hyung tunggu ne... Aku ambilkan obat salep untuk lenganmu dulu..."Setelah mengambil salep Seungri kembali dan mengoleskan salep pada lengan Jiyong secara perlahan. Jiyong hanya menatap Seungri sedih dan kemudian tersenyum tapi Seungri tidak menyadari itu.
"Ri... soal hubungan kita-"
"Kenapa hyung?"
"Ummm... Apakah benar-benar berakhir?"Seungri menaruh salepnya dan menarik nafasnya dan mengeluarkannya berat.
"Bukankah kau yang menginginkan kita putus?"
"Tapi Ri... Bisa diulang kan?"
"Hyung... Aku masih ingin kita seperti ini... Aku belum siap untuk kembali bersedih dan melihatmu bersedih hyung..."
"Ri...."
"Tetap seperti ini hyung... Aku permisi dulu..."Seungri pun pergi dari kamar Jiyong dan berlari ke dapur, dia menangis disana. Dia hanya tidak ingin jauh lagi dengan Jiyong, dia ingin hubungannya dengan pria itu berjalan apa adanya. Dia tidak ingin ada yang memisahkan mereka lagi, dengan mereka membuat hubungan lagi pasti akan ada aja cobaan yang mereka hadapi.
Holaaaaa~~
Next?
KAMU SEDANG MEMBACA
Because You Are My Happiness
FanfictionMenceritakan tentang seorang Kwon Ji Yong yang mengidap penyakit mental dan kekasihnya, Seungri lah yang selalu menemani hari-hari Kwon Ji Yong.