Nightmares

281 34 13
                                    

Jiyong terbangun dan merasakan kepalanya sangat pusing belum lagi perutnya yang terasa kram dan sakit bila disentuh. Dia melihat disebelahnya mamanya sedang menyiapkan handuk dan baskom, Jiyong teringat sesuatu sebelum dia jatuh pingsan Tuan Wu menendang perutnya dan dia menembak mama Jin. Jiyong segera beranjak membuat mama Jin terkejut.

"Jiyong? Kau sudah bangun?"
"Mama? Mama tidak apa? Mama tidak terluka kan?"
"Jiyong... Kau pasti mimpi buruk kan? Mama tidak apa..."
"Aissh!!" Jiyong mengusap wajahnya kasar dan kemudian berbaring lagi.
"Kau pingsan setelah Tuan Wu memukulmu..."

Jiyong terdiam dan mulai mengingat kejadian tadi tapi kepalanya pusing.

"Istirahatlah Ji..."
"Selamat malam..." tiba-tiba seseorang masuk ya dia adalah Dara yang datang sambil membawa makanan ringan.
"eh? Dara? Masuklah..." Ucap mama Jin membuat Jiyong mendengus sebal.
"hi Ji... kata bibi Jang kau pingsan?" Dara duduk disamping Jiyong dan Jiyong hanya mengangguk.
"Dara... tante tinggal dulu ya..."

Setelah mama Jin keluar Dara mengelus wajah Jiyong pelan tapi Jiyong hanya membuang pandangannya.

"Aku merindukanmu Ji...."
"Dara... Jangan seperti ini..."
"Kenapa? Aku bisa menyentuhmu kan? Kau kekasihku!" Jiyong langsung menatap Dara tajam.
"Kita sudah tidak ada hubungan apa-apa Dara!" Ucap Jiyong.
"Ke-kenapa? Kita belum mengucapkan perpisahan kan? Kita masih saling cinta!"
"Dara... Kau mengucapkannya..." Dara menutup mulutnya dan mulai mengingat apa yang telah terjadi dua tahun yang lalu.





FLASHBACK ON.





"Dara? Kau mau pesan apa? Ice cream?" Ucap Jiyong sambil menyiapkan kursi untuk Dara.
"Ji... Aku ingin bicara..."
"Bicara apa? Sepertinya serius?"
"Aku akan pergi ke Filipina Ji... Aku akan lama karena aku akan bersekolah dan kuliah disana..."
"Oh... okay... good luck..." ucap Jiyong lirih.
"Ji... hubungan kita... bagaimana?"
"Maumu bagaimana?"
"Maaf Ji..."
"Dara maaf untuk apa?"
"Bye Ji... Aku akan merindukanmu!"




FLASHBACK OFF.





"Kau mengucap kata maaf yang bagiku itu tidak bisa diteruskan..." Jiyong berdiri dan berjalan keluar ke balkon.
"Waktu itu aku bingung Ji... Maafkan aku..."
"Aku sudah menemukan orang baru Dara..."
"Apa?? Kau bilang kau mencintaiku? Bagaimana bisa kau menemukan orang baru? Siapa dia katakan?!"
"Seungri... Cintaku..."


PLAKKK!!!


Dara menampar pipi Jiyong keras, Jiyong hanya menunduk sambil memegang pipinya.  Dara mulai menangis dan masih menatap Jiyong tajam.

"How could you? Punya apa dia? Dia tidak mengerti dirimu! Dia hanya orang baru yang baru mengenal dirimu!"
"Kau tau apa Dara? Dia cinta sejatiku! Kau tidak mengerti bagaimana perasaanku padanya! Nobody know!" Jiyong bicara dengan nada keras membuat Dara geram dan pergi dari ruangan Jiyong, tapi Jiyong menahan Dara dengan menggenggam tangannya.
"Kita masih bisa berteman Dara..." Dara tak menggubris ucapan Jiyong dan tetap melangkah pergi.

Keesokan harinya, Seungri pergi kerumah Jiyong karena ini masih hari kedua Jiyong di skors. Beruntung bibi Jang berada di taman ketakutan Seungri jika ada tuan Kwon pun berkurang.

"Bibi!" Teriak Seungri dan bibi Jang pun membungkuk menyapa Seungri.
"Tuan muda Jiyong ada dirumah kan?"
"Iya tuan... Tapi sejak dia bertengkar dengan tuan Wu kemarin dia sama sekali tidak keluar kamar..."
"Bertengkar? Jiyong hyung bertengkar?"
"Iya tuan Wu memukulnya sampai pingsan... kemudian malam harinya nona Dara datang..."
"Nona Dara? Dia kemari?"
"Iya tuan?"

Seungri terlihat ingin mengurungkan niatnya untuk bertemu Jiyong karena dia sangat sakit hati ketika mendengar Dara mendatangi Jiyong.

"Tuan? Kenapa tuan melamun?"
"Tidak bi... aku-" ucapan Seungri terputus saat tiba-tiba nyonya Jin keluar.
"Seungri? Hey~" nyonya Jin memeluk Seungri erat karena dia sangat merindukan Seungri.
"Mama... Apa Jiyong hyung baik-baik saja?"
"Iya... Dia didalam, hari ini dia harus ke rumah sakit kau mau ikut?"
"Umm... Aku..."
"Ayo Seungri... Jiyong pasti semangat jika kau ikut..."
"Ne ma..."


Saat Jiyong mengganti pakaiannya, dia terkejut karena mamanya dan Seungri masuk ke kamarnya wajah Jiyong berubah 100% saat dia melihat Seungri.

"Ri kau datang?" Ucap Jiyong bahagia.
"Seungri ikut ke rumah sakit Ji..."
"Benarkah?"


Jiyong benar-benar bahagia saat Seungri ikut ke rumah sakit. Tapi sayangnya, Jiyong hanya boleh masuk sendirian mama Jin dan Seungri menunggunya diluar ruangan.

"Hi Ji apa kabar? Maaf aku tidak bisa datang kerumahmu hari ini..."
"Baik dokter Shin... Tidak apa..."
"Mamamu bilang kau kambuh sesaat sebelum kau pingsan?"
"Aku tidak ingat dokter..."
"Kau sudah minum 7 macam pil Ji... Apa yang kau rasakan?"
"Dokter... suatu ketika aku ingin membunuh seseorang..."
"Membunuh?"
"Ne dokter, ketika aku tau ketika orang itu menyakiti kekasih saya..."
"Kau tidak akan hanya ingin membunuh orang yang menyakitimu atau menyakiti kekasihmu Ji... Tapi kau bisa saja membunuh kekasihmu jika kau tidak ada upaya untuk sembuh..."
"Apa?"
"Aku akan menambahkan satu pil lagi... Kau boleh keluar..."

Jiyong keluar dari ruangan dokter Shin dan langsung menuju Seungri yang berdiri menunggunya. Jiyong tersenyum lalu menyentuh pipi Seungri lembut.

"Aku tidak apa... Dokter bilang aku tidak boleh sendirian jadi temani aku terus ya?" Ucap Jiyong diikuti aegyeo tapi Seungri malah memukul lengan Jiyong keras.
"Itu keinginanmu kan hyung?"
"Eh? Tanya dokter Shin sana kalau tidak percaya?!"
"Em... Mama akan traktir kalian ice cream, bagaimana? Mau?"
"Mau ma!" Ucap Seungri dan Jiyong bersamaan.


Setelah itu mama Jin dan Jiyong mengantar Seungri pulang dan membantu Seungri untuk bicara pada orang tuanya karena Jiyong mengajaknya keluar sampai larut malam.

Keesokan harinya, saat Seungri ingin beristirahat di kantin seorang murid kelas 12 yang bernama Soohyuk menemuinya dan memberitahu bahwa ada yang ingin bertemu dengannya. Akhirnya Seungri pun menemui orang itu dan betapa terkejutnya dia ternyata yang menemuinya adalah Dara.

"Noona..." Ucap Seungri.
"Kau apakan Jiyongku?"
"Maksud noona?"
"Apa yang kau perbuat sampai Jiyongku berpaling dariku?"
"Kami saling mencintai noona!"
"Apa? Dia tidak mungkin jatuh cinta dengan orang sepertimu Seungri! Kau ini punya apa? Drajatmu tidak sama dengan Jiyong! Dan terlebih lagi kau seorang pria!" Ucap Dara ketus membuat Seungri sakit hati.
"Jangan berharap lebih, mungkin Jiyong memilihmu karena dia kesepian semenjak kepergianku?"


Seungri jadi teringat perkataan Jiyong kemarin 'Dokter bilang aku tidak boleh sendirian... Jadi temani aku terus ya?'. Dan kemudian tiba-tiba seseorang datang.

"Dara? Kau sudah pulang sejak kapan?" Kris tiba-tiba datang.
"Hey Kris bukankah kau di skors kenapa kau kesini?" Dara memeluk Kris dan Kris pun memeluk Dara balik.
"Aku bertanya padamu kenapa kau balik bertanya? Oh ya... Karena kepala sekolah memanggilku, eh? Kau mengenal Seungri?" Tanya Kris sambil menatap Seungri nakal.
"Kau mengenalnya juga Kris?"
"Iya dia calon pacarku!" Kris mencolek dagu Seungri membuat Seungri geram.
"Jaga ucapanmu Kris!" Marah Seungri sambil mengibaskan tangan Kris kasar.
"Owh..." Dara tersenyum licik.
"Aku pergi dulu!"


Seungri mengirimkan pesan pada Jiyong untuk menemuinya di sebuah kedai dekat sekolah, dia benar-benar kacau dan sangat butuh Jiyong saat ini. Setelah 30 menit menunggu Jiyong pun datang  lalu mencium bibir Seungri lembut.

"Ada apa sayang? Kau terlihat tidak bersemangat? Kenapa?"
"Hyung... Aku merindukanmu!" Seungri memeluk tubuh Jiyong dan menyandarkan kepalanya pada dada Jiyong.
"Dasar manja! Ayo kita pesan makanan?" Jiyong melepaskan pelukan Seungri dan menarik tangannya masuk ke kedai memesan makanan karena Jiyong tau pasti Seungri lapar.
"Kapan kau masuk sekolah hyung? Aku tidak suka sendirian di sekolah..." Ucap Seungri manja sambil memeluk lengan Jiyong.
"Ada apa? Apa ada yang mengganggumu?" Seungri tercekat dengan pertanyaan Jiyong dia segera melepaskan pelukannya dan terlihat gugup.
"Seungri?"
"Tidak ada hyung... Aku... Hanya tidak ingin sendiri..." bohong Seungri dan Jiyong tau jika Seungri menyembunyikan sesuatu darinya, meskipun Dara yang telah lama mengenalnya tapi ikatan batin antara dirinya dan Seungri begitu kuat melebihi apapun.





Jangan lupa untuk tinggalkan vote dan komen ya ❤

Because You Are My HappinessTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang