Chapter. 17: Malu

11.5K 1K 5
                                    

Tiga jam lamanya oprasi berjalan dan belum ada tanda tanda bahwa sudah selsai. Jessica sudah di pindahkan keruang rawat VVIP untuk istirahat.

Sementara di depan ruangan oprasi mereka mulai tenang tapi dengan tatapan kosong. Jika Lia tahu soal inj pasti dia akan drop karna dia juga sedabg di rawat dan di temani YeJi dengan Yuna.

Ceklek,

Mereka semua berdiri. Tuan marco langsung mendekat kearah dokter yg memakai pakaian lengak khusus oprasi seperti ini.

"Bagaimana putri saya dok?".

Dokter itu tersenyum." Oprasi berjalan lancar. Tiga peluru yg tertanam di lengan dan perutnya sudah kami angkat.."

Mereka tersenyum lega dan menunggu ucapan selanjutnya dari sang dokter.

"Setelah ini kami akan memindahkan keruang rawat. Dan jangan membuatnya banyak bergerak. Kalau begitu saya permisi.."

Marco mengangguk lalu keluarlah brangkar Lisa. Dengan lengandi perban dan kepala telapak tangan keduanya di perban akibat luka lukanya.

Wajah pucat itu di kelilingi orang orang yg disayangnya. Dengan infua dan selang kecil pernafasa di hidungnya Lisa di bawa keruang rawat.

Jennie sungguh sakit melihat Lisa terbaring lemah seperti itu apa lagi dengan luka luka yg di deritanya. Nonya Kim memilih membawa Jennie mengikuti Lisa.

+Ruang VVIP 016.

Lisa terbaring di sana. Para keluarga tak boleh ramai ramai masuk sampai Lisa pulih dan siuman dari biusnya yg tadi.

Jadi yg diijinkan dulu Ada Jennie dengan Jessica dan marco. Marco mengenal baik keluarga Kim jadi ia memperbolehkan Jennie masuk.

Sementara teman temannya yg lain memilih makan dulu di bawah. Jessica duduk di samping kursi di bat Lisa dengan wajah sendunya.

"Maaf kan momy.." Jessica mulai menangis dengan tanganya mengelus pipi Chuby Lisa.

Jennie masih bingung apa dia momy Lisa. Dia juga tau sebab wajah mereka mirip hampir malah. Marco berdiri di belakang Jessica dengan Jennie di sampingnya.

Perlahan mata bulat itu terbuka. Jessica tersentak kaget melihat sang anak terbangun. Dengan cepat ia menekan tombol mereka memanggil dokter.

"Syukurlah. Tapi nona Lisa jangan banyak bergerak karna lukanya belum kering arrasoe?". Lisa mengangguk mengerti dan menatap Jessica.

"M-Momy.." Lisa tersenyum di bibir pucatnya. Jessica mengangguk dan tersenyum manis.

"Maaf kan momy.." Lisa menggeleng kecil dan tanganya yg di perban meraba pipi sang ibu.

"Mom-momy tidak salah. Lice sayang momy.." Jessica mengangguk dan mengecup pipi Anaknya.

Jennie dan marco tersenyum bahagia melihatnya. Jessica menengok dan tersenyum ramah pada Jennie.

"Apa dia kekasih mu hm?." Jennie membulatkan mata. Lisa tertawa kecil dan mengangguk.

"Mwo?", gumam Jennie. Padahal Lisa saja belum menembaknya tapi sudah bilang seperti itu dasar aneh.

...

Lisa kini berbering dengan Jennie di sampingnya. Mereka di tinggal berdua karna yg lainnya pergi makan sedangkan Jennie kan sudah makan.

"Apa sakit Li?". Jennie melihat Lengan kiri Lisa. Lisa menggeleng kecil.

"Tidak. Lili kan kuat." Jennie tertawa gemas denganya. Lisa tersenyum melihat Jennie sangat menggemaskan saat tertawa seperti itu.

You My Everything  [✅]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang