Chapter. 26: Bear and Baechu

9K 895 12
                                    


Pukul. 17.00

Seulgi sedang berbaringa dengan pandanganya menatap atap Kamarnya. Baru saja ia mendapat telfon dari sahabatnya untuk tidak terlalu keras pada Irene. Entar karma Loo baru tauuu!!.

Seulgi mendudukan dirinya dengan pandangan kosong. Sebenarnya ia tak mau seperti ini hanya saja masih kesa dan kecewa dengan Irene.

"Apa gua terlalu kasar tadi?".

Seulgi memdongak mendapati foto Dirinya dengan ketiga sahabatnya Lisa Brian dam Jisoo. Mereka bremepat berjanji tidak akan kasar dengan perempuan siapaun itu orangnya.

"Gua samperin aja kerumahnya. Ok!!".

Seulgi menyambar jaket dan kunci mobilnya karna tidak mungkin dia menaiki motor lagi hujan seperti ini. Dia memakai Topi dan pamit pada kedua orang tuanya.

Seulgi menyalakan musil favoritnya lalu mulai menjalankan mobilnya dengan senyum mengembang Nampak bahagia.

-

Skip

-

"Apa tante!?. Irene belum pulang?", seulgi

"Iya. Dari tadi sudah tante telfon tapi gak aktif ponselnya." Seulgi mulai panik.

"Temen temenya ada yg tau gak?. Jennie gtu.." Nyonya Bae menggeleng kecil. Suaminya masih tugas di luar kota jadi hanya dirinya dan irene di rumah.

"Saya permisi!".seulgi langsung pergi dari sana.

Nyonya Bae menatap kepergian Seulgi dengan wajah sendunya. Kalau dia bisa mengendarakan mobil pasti sudah dari tadi mencari sang putri Tunggalnya.

Seulgi menjalankan mobilnya dengan kecepatan tinggi menerobos hujan lebat yg membuat pandanganya terhalang. Dia mulai khawatir Dan panik saat tak bisa mendapati informasi oleh Siapapun.

"Irene pulang sendirian. Lo tegaa ninggalin dia seul".

Ucapan Bambam teringat di pikirannya. Berarti hanya satu tempat yg ia tuju. Halte dekat sekolah yg hanya di siapkan tempat dudul tanpa atap.

Seulgi bahkan mengklakson pengendara yg mengahalangi jalanya. Ia hanya ingin bertemu Irene dan meminta maaf atas Perlakuannya di sekolah tadi.

..

Ckiittt..

Seulgi langsung keluar dari mobil dengan terburu buru. Terlihat di sana wanita yg terjongkok memelul dirinya sendiri dan yg membuat Seulgi gemetar saat dia mengenakam seragam yg sama dengan sekolahnya.

Seulgi berlari tak menggunakan payung. Biarlah dia kebasahan yg penting dia harus memastikam itu Irene atau bukan.

"IRENE!!". Seulgi memekik

Seulgi memeluk dirinya dengan Tubuh dingin gemetar dan pucat. Dia melepas jaket kulitnya dan memakaikannya pada Irene.

"Se-seulgi.." Dia mendongak

Seulgi meneteskan air mata dan mengangguk kecil membantunya berdiri dengan tubuh gemetar. Irene tersneyum kecil walau hawa dingin yg menusuk tulangnya.

"Kita pulang." Seulgi langsung menggendong Irene karna Irene merasa lemas di kakinya. Mungkin jika di kira sudah tiga jam berdiri di bawah guyuran hujan.

Irene menyenderkan kepalanya di bahu seulgi yg basah karna hujan. Seulgi berlari kearah mobil dengan cepat dan panik. Menduduki Irene di sampinngnya lalu mengambil selimut di Kursi belakang. Menyelimuti Irene dengan erat.

Seulgi mematikam AC mobilnya dan menjalankan mobilnya menuju Rumah sakit. Tangan Irene terulur menggenggam Tangan Seulgi yg hangat.

Seulgi yg lagi fokus nyetir menengok dan membiarkannya agar Irene merasa hangat. Irene tersenyum dengan bibir pucatnya saat menatap Wajah Seulgi. Fikiranya salah dia fikir seulgi membencinya karna sifat dingin yg dia tunjukan. Tapi lihat Seulgi sangat khawatir padanya. Bahkan merelakan basah basahan demi menjemputnya di halte tadi. Dia masih peduli dengan dirinya harusnya dulu Irene harus menunggu Seulgi yg tidak peka ini dari pada menerima suho yg hanya ingin tren karna dia tergolong murid terkenal di sekolah bersama Jennie dan yg lainnya.

You My Everything  [✅]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang