37

5.3K 467 27
                                    

Malammmm~

Mari kita mulai marathon di works ini (mudah-mudahan aku konsisten ya guys hehe)

Akan aku coba fokus di works ini dulu yaa~ Niatku untuk nemenin kalian ngabuburit nanti bagi yang menjalankan puasa😊😊

Let's go! Enjoy~~

.
.
.
.
.
.
.
.

Sudah pukul jam 12 malam dan Jungkook hanya berbaring menatap cairan infusnya yang menetes. Setelah berkali-kali merubah posisi agar dapat tertidur nyaman namun sia-sia. Sesekali melihat ke arah pintu kamarnya, berharap hyungnya datang kembali.


"Huhh...wae? Jangan tunggu hyungmu dan tidurlah" ucap Lee yang sedari tadi menyadari gerak Jungkook yang tidak nyaman.


"Apa mereka tidak kembali hari ini?" Tanya Jungkook

"Entahlah...tapi yang pasti banyak yang sedang mereka urus. Jadi tidurlah eoh?"


"Ani...aku mau menunggu...Lee hyung tidur saja"


"Yak..mana mungkin aku bisa tidur. Kau tidurlah"


"Ani..aku-.." ucapanbya terpotong ketika mendengar seseorang membuka pintu kamarnya.


"Hyuung!" Ucapnya dengan mata berbinar

"Yaakk kenapa belum tidur eoh? Sudah jam berapa ini?!" Omel Jimin yang semakin mendekat. Tidak memperdulikan omelan hyungnya. Jungkook sedikit bangun dan memeluk tubuh Jimin.


"Ada apa denganmu?? Biasanya kau memusuhiku...mengapa jadi manja begini?" Ucap Jimin namun tetap membalas pelukan Jungkook


"Hyung lama sekali...aku menunggu hyung datang"


"Aku? Atau hyung yang lain? Ah apa karna hanya aku yang datang jadi memelukku?" Mendengar itu Jungkook cukup kesal dan langsung melepas pelukannya dan menatap Jimin kesal.



"Ahaha...Sini.." Jimin kembali membuka tangannya lebar siap menerima pelukan hangat adiknya.


"Mian eoh....hyung lama datangnya karena banyak yang harus diurus. Yoongi hyung, Hoseok Hyung dan Namjoon hyung bahkan harus bermalam dikantor mengurus lagu" ucap Jimin


"Tae hyung dan Jin hyung?" Tanya Jungkook mendongakkan wajahnya menatap Jimin penuh tanya


"Mereka harus pulang ke rumah dulu, besok akan kesini. Tae akan membawa perlengkapanmu dan Jin hyung akan memasak makanan kesukaanmu. Jadi mereka harus pulang. Tak apa kalau hanya hyung disini kan? Apa...kau tidak suka?"


"Hyuung! Tentu saja aku suka! Aku bersikap menyebalkan hanya untuk menjahilimu hyungg, tidak bersungguh-sungguh..." ucapnya jujur tanpa sadar. Karena malu Jungkook menyembunyikan kepalanya diperut Jimin.

"....karna aku tau kau tidak akan memarahiku sedikitpun....Jimin hyung.." lanjutnya masih dengan menyembunyikan kepalanya karena malu.

Berbeda dengan Jungkook, Jimin sangat puas mendengarnya. Tidak menyangka Jungkook akan mengatakan hal itu didepannya. Jimin menahan tawa bahagianya karena takut anak itu semakin malu dan menjauh. Jimin hanya semakin mendekapnya erat, lelah hari ini seakan terbayar.

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

Jungkook baru bangun tidur namun rasanya sudah bosan sekali. Rutinitasnya beberapa hari ini seakan berpola sama. Kasus kemarin yang berakhir ramai di media sosial membuat Jungkook dibatasi penggunaan ponselnya. Tidak ingin mati kebosanan, ia melihat ke arah televisi lalu memencet tombol power pada remote.

Behind The SweetlightsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang