28

6.3K 509 30
                                    

Rengekan Jungkook kali ini sudah tidak bisa ditanggulangi lagi. 6 lawan 1 kalah, Jungkook menang dan dengan gembira bisa melihat infus ditangannya dilepas. Senyumnya sumringah walau pucat. Berbeda dengan ke 6 hyungnya, wajah segar namun terlihat frustasi.


"Ayolah hyuung~ ini bukan yang pertama kan. Berlebihan"


"Sekali lagi kau bicara seperti itu, ku bilang dokter untuk menginfus kedua tanganmu sekaligus Jungkook" ucap Yoongi yang kesal. Dan Jungkook? Auto diam.

"Sudah ya. Tapi Jungkook harus ingat, bed rest. Pulang kerumah bukan untuk main loh" ucap Dokter itu ramah.


"Dengar itu bocah nakal" ucap Jimin


"Siap Dok!" Ucapnya lantang. Siap saja dulu, urusan main belakangan.


.
.
.
.
.
.
.
.
.

Sesampainya dirumah. Yoongi membuat peraturan dadakan khusus periode bed rest Jungkook. Entah kenapa dia menjadi sangat kalut. Yoongi extra protective. Tentunya perundingan ini tidak diketahui Jungkook. Bocah licik itu jika tau akan merencakan hal diluar akal.


"Dengar ya semua. Ini aku serius, untuk kali ini tolong tidak ada colongan-colongan lagi seperti yg udah-udah" Taehyung mendengar itu gugup. Dia memiliki janji dengan anak yang mereka bicarakan.

"Jangan beri dia keluar rumah. Tidak sekolah minimal seminggu. Tidak main diluar. Tidak main game"

"Umm...t-tapi hyung, kasian kan kalau dia bosan bagaimana" ucap Taehyung


"Iya juga. Jungkookie keras kan"


"Kita ber6 dan dia sendiri masih pesimis??"


"Jangan seperti itu. Kau juga lemah kalau soal Jungkookie kalau kau lupa" ucap Namjoon


"Aish"

"Hyung, bagaimana ada pengecualian jika Jungkook bersama diantara dari kita. Hmm sudah dipastilan aman k-kan..." ucap Taehyung


"Benar itu Yoon, akupun tidak tega mendengar semua peraturanmu"


"Yak! Apa kalian tidak mendengar kondisinya saat dokter menjelaskan?? Kalian pikir aku tega?!"



"Y-ya bukan begitu...." ucap Jin takut dengan adiknya


"Yasudah yasudah. Itu satu-satunya pengecualian. Sudah, masalah clear. Semua punya tanggugjawan atas Jungkook saat ini. Dan jangan sampai urusan Bangtan mempengaruhi tanggungjawab kalian sebagai hyungnya. Pekerjaan memang penting, tapi Jungkook lebih penting" ucap Yoongi yang mulai serius itu mampu membuat semua disana ikut terbawa suasana.


"Aku mohon" ucap Yoongi yang mulai sendu. Taehyung menghampiri lalu memeluk Yoongi seakan paham perasaannya. Lalu satu persatu yang lain ikut memeluknya.



Tiba-tiba pintu kamar itu terbuka melihatkan Jungkook disana, sementara mereka yang tidak sadar masih tetap saling berpelukan.



"Pemandangan aneh apa ini..." ucap Jungkook



"Ck. Hyung!!!, bisakan berhenti bermain teletubbies nya dulu? Aku laparrr!"


Mendengar itu dan menyadari suara pemiliknya, semua menjadi canggung dan kaku.


"A-ah...k-kookie lapar eoh? Hhyung masak dulu ne" ucap Jin


"Ah iya aku lupa mau mix lagu" ucap Yoongi


"Ah hyung! Mix yang itu? Ah itu aku juga ikut" ucap Namjoon

"U-um...aku lupa ada kencan" ucap Jimin


"Aaa~ Jungkookieee..hyung cuci baju dulu ne" ucap Hoseok.


Jungkook melihat aneh semua tingkah hyungnya. Dan saat ini tersisa Taehyung yang masih duduk disana. Bingun, Taehyung bingung beri alasan apa.


"U-um..."


"Hyung ada perlu juga???" Tanya Jungkook


"A-ani...g-gaada"



"Bagus kalau gitu! :D"

"Wae?"


"Aku ada hal penting yang harus dibahas bersama hyung"



"apa?"






"Merencanakan bagaiamana agar aku bisa ikut fanmeet MCU!! dan melewati Yoongi dan Jinhyunggg" Jungkook tersenyum lebar sambil menatapn Taehyung

.
.
.
.

*dalam hati Taehyung*

"Kookie ku sayang. Um... Bisa tidak selamatkan hidup hyungmu ini sekaliiiii saja? Please 😭"

Behind The SweetlightsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang