Wenny baru saja menyuapi Belle dengan makanan, lalu matanya menemukan wanita yang beberapa hari ini membuatnya tak bisa menahan amarah.
Aurora.
Seorang wanita yang menghina keluarganya. Wenny tak dapat menerima kenyataan bahwa Surya masih membelanya, Ares masih menyukainya, dan Belle masih menemuinya.
Berulang kali ia menyangkal tapi tak bisa ia pungkiri semua kenyataan itu.
"Mbak" kata Belle sumringah, ia berusaha bangun tapi ditahan oleh Wenny.
"kau masih sakit" kata Wenny kesal
"senang kau bisa berada disini" kata Surya
Aurora mengangguk pelan. Ia berjalan mendekat ke arah Belle, namun Wenny menghalanginya "hubungan kita tidak sedekat itu" kata Wenny saat salah satu tangannya menghentikan langkah Aurora
Aurora terdiam. Wenny jelas sangat benar. Ia bukan bagian dari keluarga yang telah ia hina beberapa hari yang lalu.
"Ma" kata Belle merengek "aku mau bicara sama Mbak Aurora kok" kata Belle kemudian
"sini duduk, Mbak" kata Belle menepuk ranjang rawatnya
Aurora mendekat. Tangan Belle memegang salah satu tangannya. Mengusapnya seolah Auroralah yang tengah butuh kekuatan sekarang. "aku senang, mbak mau datang" kata Belle
"kemarin sekertarisku melihatmu tertabrak" kata Aurora
Belle tersenyum.
"aku tahu dan mbak mengantar aku kesini kan ? " kata Belle memastikan
Aurora terdiam, ia tak berniat menjawab.
"besok jengukin lagi yah. Pengen Cake coklat yang sering mbak kirim dulu" kata Belle tersenyum
Aurora menatap Belle terkejut.
"Abang" kata Belle menatap pria di belakang Aurora yang baru saja tiba
Aurora terdiam. Tak ada wajah terkejut lagi yang terlihat.
"Kiara? "kata Wenny memekik senang saat melihat wanita di balik punggung Ares
Ares membawa Kiara kearah Wenny dan Surya.
"saya baru dapat kabar dari Ares semalam, jadi baru bisa jengukin Belle sekarang" kata Kiara
Wenny tersenyum senang.
"hai Belle" kata Kiara menuju ke arah Belle membuat Aurora beranjak dari duduknya dan memberikan ruang pada Kiara untuk menemui Belle
"wah repot-repot dibawain buah, nak Kiara ini" kata Wenny
Kiara tersenyum.
"makasih sudah jengukin yah Mbak Kiara" kata Belle
"ga lah, kamu kan ade'nya Ares, masa' iya ga mbak jengukin" kata Kiara memegang tangan Belle
Mereka bercerita banyak disambut hangat oleh Wenny yang ikut bersama mereka. Aurora berjalan mendekati Surya dengan pelan.
"saya mau bicara dengan Pak Surya jika tak keberatan" kata Aurora
Surya mengangguk.
Mereka berdua berjalan keluar dari ruang rawat. Surya dan Aurora terduduk di depan ruang rawat dan terdiam.
"saya minta maaf atas kesalahfahaman pada makan malam kemarin dan kejadian yang menimpa Belle juga karena saya, tidak sepantasnya saya berkata demikian, ini adalah masalah pribadi saya dengan anak bapak"" kata Aurora
![](https://img.wattpad.com/cover/220414717-288-k165680.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
AURORA
RandomAurora kaku dengan aura dingin tak tersentuh, tak ada yang dapat menemukan cela dari kesempurnaannya, namun suatu saat air mata jelas terjatuh saat seorang pria tak sengaja mematahkan bulpoin hitam dengan metalik di ujungnya. "Aurora Janet" ucap s...