Part 24

1K 47 9
                                    

Aurora tengah memegang ponselnya,  sudah lima hari ini ia merasa Ares berubah.  Meskipun Ares masih sering menjemput dan menelfonnya,  namun firasatnya bahwa Ares memang berubah saat dua hari lalu,  Arland bertamu ke rumahnya dan mengatakan bahwa Ares mengizinkannya.

Aurora kecewa, ia berharap Ares akan melarang Arland atau setidaknya Ia bersama dengan Ares saat Arland menemuinya di rumah malam itu.

Wenny baru saja datang dan duduk di sebelahnya.

"maaf yah,  tante terlambat" kata Wenny mencium pipi Aurora

"aku juga baru datang" kata Aurora

"mari saya antarkan mencoba gaunnya"kata Salah satu pelayan Alvin

Aurora terpana,  gaunnya sangat indah.  Alvin membuatnya menjadi dabgat pas dan sangat indah.

Wenny bahkan tak dapat mengatakan apapun dan langsung memeluk Alvin.

Alvin tersenyum puas.  Rasa lega didadanya berangsur menguar.

"terima kasih" kata Aurora tersenyum

"saya senang,  jika bu Aurora menyukainya" kata Alvin

Aurora mebgangguk.

Setelah fitting gaun,  Wenny dan Aurora menikmati makan siang.

"Tante" ucap Aurora

"ya,  Ra? " tanya Wenny tanpa mengalihkan pandangannya dari layar ponselnya yang terpampang Aurora dan gaun yang dicobanya tadi "tante yakin,  Ares akan terpesona melihatmu mengenakan ini,  Ra" kata Wenny tersenyum bahagia

"Ares sering lembur bekerja? " tanya Aurora membuat Wenny menatapnya

"tante ga tahu,  dia kan sudah tinggal dirumah baru kalian" kata Wenny membuat Aurora jauh lebih terkejut,  Ares tak pernah mengatakan bahwa ia sudah pindah "baru saja beberapa hari yang lalu,  Ra" kata Wenny

Aurora terdiam,  dugaannya bahwa Ares menghindarinya memang benar.

"kalian ada masalah? " tanya Wenny,  Aurora terdiam "mendekati pernikahan memang banyak masalah,  Ra.  Tapi itu hanya kerikil kecil tahu" kata Wenny

"Aku membuat Ares kecewa,  Tante" kata Aurora terdiam,  ia kecewa bahwa ia sedang menyakiti Ares sekali lagi kali ini.

"Ares bukan sosok orang yang akan menjauhi seseorang jika marah" kata Wenny memegang tangan Aurora

"dia tidak menjauh tante,  dia masih mengantarku ke kantor,  menelfon,  mengirim makan siang seperti biasanya.  Tapi aku merasa hatinya yang mulai menjaga jarak" kata Aurora kini menangis

"Tante tak akan ikut campur karna ini masalah yang harus kalian selesaikan sendiri agar saling memahami,  tante cuma berpesan,  hubungan harus diawali dengan kejujuran dan toleransi,  Ra" kata Wenny tersenyum

Wenny menulis sesuatu di kertas dan memberikannya kepada Aurora "alamat rumah kalian" kata Wenny tersenyum

-Cloudious-

Ares bergegas keluar kamar saat mendengar bunyi bel.  Ia baru saja mandi saat mendengar suara bel rumahnya.

Jam menunjukkan pukul delapan malam saat ia menatap jam sebelum menuju pintu rumahnya.

Seorang wanita dengan stelan kantornya berwarna coklat muda,  sedang menatapnya tanpa senyuman.

Ares terkejut,  ia rasanya belum pernah bilang bahwa ia pindah kerumah barunya kepada siapapun kecuali orangtuanya.

Ares segera menggenggam tangan Aurora yang dingin karena terlalu lama menunggu diluar.

"kamu tidak bilang akan datang" kata Ares sambil melangkah ke ruang tengah

AURORATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang