Ares berkunjung ke rumah Aurora untuk makan malam. Sebelumnya Aurora menyuruh Inah menyiapkan makan malam untuk mereka setelah Ares mengabari akan datang ke rumahnya setelah pulang bekerja.
Aurora baru saja mandi, ia mempersiapkan diri secara berlebihan. Tak biasanya ia akan mandi saat hari telah petang. Ia bahkan memakai sedikit lipbalm dan maskara untuk membuat wajahnya tidak tampak pucat.
Ini adalah pertemuan pertama sejak dua minggu tak bertemu Ares. Sejak peristiwa ciuman pertama mereka. Memikirkannya saja membuat Aurora merona.
Pagi tadi Ares mengatakan akan berkunjung, membuat Aurora tak sabar menyambut jam pulang kantor.
Ini tak seperti dirinya. Terlalu menggebu-gebu dan berdebar meninggalkan Aurora yang kaku dan tenang.
Tak lama Inah mengetuk kamarnya dan mengabarkan bahwa Ares sudah menunggunya di ruang makan.
"kamu sepertinya baru saja mandi, apa aku datang terlalu cepat? " tanya Ares merasa tidak enak
Diwajah Ares terlihat raut kelelahan. Perjalanan dari kantornya ke rumah Aurora tidak mudah, harus melewati jalan macet yang panjang.
"kamu sepertinya kelelahan" kata Aurora terduduk di samping Ares
Ares hanya tersenyum "tidak lagi, setelah melihatmu" katanya menatap Aurora
Aurora hanya memutar matanya.
Mereka makan dalam tenang. Aurora sering kali menambahkan lauk ke dalam piring Ares, membuat Ares terkekeh karena perlakuan Aurora.
Setelah makan, mereka mengobrol di sofa depan TV rumah Aurora. Kini Ares tak lagi memakai seragamnya, ia menggantinya dengan baju kaos di mobilnya meskipun masih menggunakan celana loreng.
"kamu sepertinya sangat sibuk" kata Aurora
Ares mengangguk pelan.
"aku sepertinya akan naik jabatan" kata Ares
Aurora yang tak begitu mengerti hanya mengangguk mengiyakan.
"Acara serah jabatannya minggu ini" kata Ares menatap Aurora
"bagus untukmu, kerja kerasmu terbayar" kata Aurora
"kau bisa datang ? Mendampingiku" kata Ares membuat Aurora terkejut, kata-kata Wenny minggu lalu kembali teringat di kepalanya
"teman-temanku akan menertawaiku yang menggandeng Mama di acara itu, Ra" kata Ares
Aurora tampak berfikir.
"mau? " tanya Ares
"jika tak mau, kamu pasti memaksa" kata Aurora
Ares tersenyum.
"aku harus menggunakan apa? " tanya Aurora
"nanti akan ku beri contoh pakaiannya" kata Ares dengan senyuman merekah
"setelah itu, aku mengadakan acara syukuran dan mengundang beberapa tamu. Kamu harus ada disana" kata Ares
"kau terlalu banyak memaksa" kata Aurora menyandarkan punggungnya pada sandaran sofa
"kau harus berlatih" kata Ares terkekeh
"untuk? " tanya Aurora
"menjadi persitku" jawab Ares xepat menatap Aurora
Beberapa detik berpandangan, membuat Ares cepat memutus pandangannya. Ada sesuatu didalam dirinya yang harus ditahan.
"nanti ku hubungi lagi yah, aku harus pulang sekarang" kata Ares beranjak dari duduknya membuat Aurora keheranan
![](https://img.wattpad.com/cover/220414717-288-k165680.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
AURORA
RastgeleAurora kaku dengan aura dingin tak tersentuh, tak ada yang dapat menemukan cela dari kesempurnaannya, namun suatu saat air mata jelas terjatuh saat seorang pria tak sengaja mematahkan bulpoin hitam dengan metalik di ujungnya. "Aurora Janet" ucap s...