Kenneth membuka pintu apartemennya saat Juli, Marko dan Aurora yang membawa beberapa Paperbag belanjaan sedari tadi memencet bel.
"kenapa harus di apartemen Ken? " tanya Marko
Juli memutar bola matanya, sedari dua jam yang lalu, Marko terus saja menanyakan hal yang sama.
"eh mbak Aurora! " teriak Suara dibelakng Aurora
"siapa Ra? " tanya Juli
Aurora hanya memberikan belanjaannya pada Juli. "aku masuk nanti" kata Aurora
"sini masuk dulu, aku sendirian kok" kata Belle membuka pintunya
"Bang Ares lagi tugas di Sulawesi, Mbak. Aku cuma mampir bentar ambil buku" kata Belle berjalan ke arah sofa "Mbak apa kabar? " tanya Belle
"kepalamu sudah sembuh? " tanya Aurora
Belle memegang jidat kanannya "jahitannya udah dilepas, Mbak. Udah sebulan ini kok" kata Belle
"kamu kurusan, diet? " tanya Aurora nampak khawatir
"efek sakit kemarin, jadi ga nafsu" kata Belle "yang didepan itu teman mbak? " tanya Belle saat Aurora tak memberi respon apapun
"temanku sedang hamil. Dia ngidam makan malam bareng kami" kata Aurora
"orangtuamu apa kabar? " tanya Aurora menatap Belle
"baik kok" jawab Belle "senin besok Papa ulangtahun, Mbak bisa datang? " tanya Belle
Sebelum Aurora menggeleng. Belle sudah memegang tangan kiri Aurora dan tersenyum.
"hanya kita saja, tidak akan ada tamu lain" kata Belle "Abang lagi tugas, aku sedih mbak cuma ngerayain bertiga saja" kata Belle memasang wajah sedihnya
"Belle, kau tahu hubunganku dan keluargamu tidak baik" kata Aurora
"maka dengan kedatangan Mbak nanti akan membaik" kata Belle
Aurora terdiam.
"ok, Belle jemput senin sore di kantor Mbak" kata Belle
Aurora menghela nafasnya. Ia beranjak dari duduknya dan memandang Belle yang masih duduk.
"saya ke depan kalau begitu" kata Aurora membuat Belle tersenyum dan memegang sebelah tangan Aurora
Kini mereka berjalan sambil berpegangan ke arah pintu.
"sama siapa pulangnya? " tanya Aurora
"sebenarnya ada Arya lagi nungguin di mobil"jawab Belle sambil nyengir
"ya sudah, hati-hati pulangnya" kata Aurora melangkah ke pintu Kenneth
Kenneth dan Aurora berjalan memasuki dapur setelah sebelumnya Kenneth membukakan pintu Aurora.
"kata Ken, yang tadi itu adik kenalanmu? " tanya Juli
Aurora mengangguk sambil mempersiapkan piring di meja makan.
Mereka makan dalam kebisingan oleh suara Kenneth dan Juli yang beradu. Sesekali hanya suara tawa dari Marko dan Aurora yang terdengar.
Marko dan Kenneth berada di balkon untuk menikmati puntung rokok mereka setelah makan malam usai.
Sedangkan Juli sedari tadi menanyakam banyak pertanyaan pada Aurora.
"cerita, Ra" desak Juli kini duduk di sofa
Aurora mengikuti.
Setelah lama menimbang, Aurora kemudian memberanikan diri menatap Juli.
"namanya Ares, seorang pria yang kebetulan anak dari mantan rekan bisnis perusahaanku" kata Aurora menjelaskan hingga sedetail mungkin dobantu oleh pertanyaan Juli yang sangat mendasar hingga Aurora kesusahan menjawabnya

KAMU SEDANG MEMBACA
AURORA
RandomAurora kaku dengan aura dingin tak tersentuh, tak ada yang dapat menemukan cela dari kesempurnaannya, namun suatu saat air mata jelas terjatuh saat seorang pria tak sengaja mematahkan bulpoin hitam dengan metalik di ujungnya. "Aurora Janet" ucap s...