Sudah dua minggu berlalu saat Cristof menampar Aurora dan kini Cristof telah menerima ganjarannya. Dua hari setelah kejadian itu, akhirnya pihak Sudciptyo Grup menerima pembatalan Kerjasama tanpa syarat apapun.Cristof diturunkan dari jabatanya sebagai direktur Perusahaan dan di mutasi ke Lombok.
Aurora bersyukur Cristof tidak membuat semuanya menjadi susah dan menerima mutasi tersebut.
Hari ini, Aurora mengunjungi makam kedua orangtuanya. Membawa buket Lily untuk ibunya.
"Aura baik-baik saja, Ma, Pa. Perusahaan masih berjalan baik, ada kabar buruk untuk Papa karna om Cristof di mutasi ke Lombok. Maafkan Aura, Pa. Aku harap Papa tidak marah" kata Aurora memegang nisan Papanya
Aurora berjalan kearah mobil setelah mendo'akan kedua orangtuanya.
"Pak Kenneth menunggu anda di McQury cafe Bu" kata Harry
"Kenneth? " tanya Aurora bingung
"ya, kemarin ia meminta janji bertemu dengan ibu" kata Harry
"kau tahukan tujuannya bukan pekerjaan" kata Aurora menatap Harry kesal
"beliau mengatasnamakan proyek batu bara milik keluarganya" kata Harry
Aurora memakai kacamatanya Dan membaca sebuah buku.
Didalam McQury Cafe n Resto terlihat seorang pria berstelan jas rapi tengah terduduk menyesap kopi di gelasnya. Ia memandang ponsel saat Aurora berdiri di hadapannya.
"Aura" kata Kenneth berdiri dan mengulurkan tangannya
Aurora duduk sementara Kenneth memanggil pelayan dan menyebutkan pesanan Aurora yang telah ia hafal.
"sudah dua tahun rupanya, dan kau masih sama saja" kaya Kenneth tertawa
"kau berhasil menyingkirkan Om mu sendiri" kata Kenneth
"membahas Om Cristof tentu bukan hal penting yang kau maksud" kata Aurora
"oh jadi kau membaca pesanku rupanya" kata Kenneth tersenyum
"aku akan pergi" kata Aurora beranjak dari duduknya
"tidak tidak, baiklah. Aku akan serius Ra" kata Kenneth akhirnya berhasil membuat Aurora terduduk kembali
"aku baru saja datang dari AS dan mau pindah ke apartemen baru. Temani aku membeli perlengkapan apartemenku" kata Kenneth
Aurora beranjak.
"Ra, ayolah. Aku kesusahan memilih barang, kau tahu itu. Jika saja Joe ada disini, pasti aku akan mengajaknya bukan Dirimu" kata Kenneth
"hanya sampai jam 5 sore, tidak lebih" kata Kenneth
Setelah berbelanja, Kenneth memaksa Aurora ikut ke Apartemennya. Namun, langkahnya melamban ketika Ia menemukan mata Hazel yang menatapnya sewaktu memasuki Lobby apartemen.
"bantu aku bawa yang ini, Ra" kaya Kenneth membuyarkan lamunan Aurora
Aurora menerima bungkusan makanan dari tangan Kenneth yang membawa banyak barang.
"semoga saja barang yang lain cepat diantar" kata Kenneth menuju Lift
Langkah Aurora pelan memasuki lift diikuti oleh Ares dan Belle.
"lantai 15, Ra" kata Kenneth meminta tolong
Sebelum Aura memencet tombol lift itu, Ares terlebih dahulu memencet angka 15.
"Bang, nanti malam aku keluar bareng Arya yah, mau ke ulangtahun teman" kata Belle
"udah izin ke Mama? " tanya Ares
KAMU SEDANG MEMBACA
AURORA
RandomAurora kaku dengan aura dingin tak tersentuh, tak ada yang dapat menemukan cela dari kesempurnaannya, namun suatu saat air mata jelas terjatuh saat seorang pria tak sengaja mematahkan bulpoin hitam dengan metalik di ujungnya. "Aurora Janet" ucap s...