Part 3

684 32 0
                                    


"Penumpang pesawat Garuda Indonesia dengan tujuan Yogyakarta dipersilahkan memasuki gate 2B" suara pengumuman bandara Soekarno Hatta terdengar

Aurora bergegas dengan koper kecil di tangannya.  Ia baru saja memasuki pesawat dan mencari nomer kursinya.

Kelas Bisnis di pemberangkatan kali ini di penuhi oleh mayoritas TNI berbaret merah lengkap dengan seragamnya. 

"mau saya bantu,  Nona? " tanya seorang pria berbaju loreng disebelah Aurora

Aurora menggeleng tanpa melihatnya.  

"Fatur" panggil seseorang di sampingnya

"siap,  Bang" kata Fatur menghampiri Pria itu

"kau duduk di sampingnya ? " tanya Ares menatap Aurora di belakang Fatur

"siap, iya Bang" jawab Fatur sesaat setelah mengakuti arah pandang Ares

Ares nampak berfikir.

"jika Abang mau bertukar tempat,  saya tidak masalah" kata Fatur dengan cengiran di bibirnya

Ares merasa tidak enak.  Ia menepuk bahu Fatur "terima kasih" kata Ares

"siap, Bang" kata Fatur terduduk di kursi Ares

Ares berjalan ke arah kursi di samping seorang wanita yang tengah terduduk dengan membaca sebuah buku yang sepertinya ia bawa sendiri.  Kaca mata bertengger di hidungnya.  Ia tak merasa terganggu dengan keberadaan Ares di sampingnya. 

"Bang Ares tukeran sama Fatur? " tanya Gunandi dari belakang Ares

Ares hanya mengangguk. Sejujurnya ia merasa malu. Tapi ia sangat penasaran dengan sosok Aurora sehingga ketika mendapat kesempatan tidak sengaja bertemu dengan Aurora di pesawat ini,  membuat Ares begitu semangat.

Aurora terlihat mencari sesuatu di dalam tasnya.  Sebuah tablet obat di tangan kirinya.  Saat Aurora ingin memanggil pelayan, Aurora menatap botol ditangan Ares yang kini berada di hadapannya.

"minumlah" kata Ares tanpa menatap Aurora

"tidak usah" kata Aurora

"saya punya dua" kata Ares meletakkan dengan pelan air mineral di pangkuan Aurora

"baiklah, terima kasih" ucap Aurora pelan kemudian meminum air itu

Ares mengehela nafasnya pelan saat Aura tak lagi menatapnya.  Dadanya berdebar tak seperti biasanya, terlebih saat mata mereka tak sengaja bertemu.

Aurora kembali sibuk dengan bukunya sedangkan Ares tengah memeriksa slide presentasi di laptopnya.

Aurora menutup bukunya dan menyandarkan kursinya hingga merasa nyaman untuk tertidur. Saat tertidur,  buku yang ia pegang terjatuh,  membuat Ares mengalihkan pandangannya dan mengambil buku itu sebelum tergeser lebih jauh lagi.

Ia kemudian menyimpan bukunya kembali ke pangkuan Aurora bersamaan dengan mata Aurora yang terbuka dan menatap Ares.

" bukunya jatuh saat anda tertidur.  Saya tidak bermaksud lancang mengganggu tidur anda" kata Ares memberikan buku itu kepada Aurora

"maaf merepotkanmu" kata Aurora

"tidak masalah" kata Ares

"sedang dalam perjalanan tugas? " tanya Aurora membuat Ares bingung karena Aurora tidak menatapnya

"iya,  hanya beberapa hari saja" kata Ares mencoba fokus pada layar laptopnya

"sepertinya kita pernah bertemu" kata Aurora kini menatap mata Ares

AURORATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang