Part 13

553 29 0
                                    

Pagi yang indah,  suara kicauan burung menemani Aurora memoles wajahnya dengan make-up.  Ia sudah mendengar suara Belle dari balik pintu kamarnya,  nampaknya Belle sudah berada di meja makan.

Hanya dengan mendengar suara Belle sepagi ini yang mendumel karna rotinya direbut Surya dapat membuat senyum di bibir Aurora tersungging.

Ia tak pernah mengalami hal ini selama 9 tahun setelah Rahendra meninggal. Dapur yang hangat karena cinta,  suara kicauan burung, dan senyuman di pagi hari.

"ayo sarapan dulu,  Ra" kata Surya saat Aura berjalan menuju meja makan

"kirain mbak Aura masih tidur" kata Belle

"ga mungkin lah Belle" tukas Surya

Wenny membalik piring yang ada di depan Aurora namun dihentikan oleh Aurora "saya akan melakukanya sendiri, Tante" kata Aurora membalik piringnya dan memindahkan Roti dengan selai keju di hadapannya.  Ia meminum teh hangat di depannya. Rasanya berbeda,  batinnya.

"hai Abang" kata Belle mengangkat ponselnya

Aurora terdiam,  Surya dan Wenny merasakan perubahan diraut wajah Aurora.
"hi dek" suara Ares

Aurora merasa nyaman saat mendengar suara Ares. 

"mana Papa,  abang mau ngomong" kata Ares

Belle menyerahkan ponselnya pada Surya dan melanjutkan makannya.

"gimana kabarmu Res? " tanya Surya

"baik Pa,  Selamat ulang tahun Pa" kata Ares kemudian

Surya tertawa "semalam kami makan malam,  seandainya ada kamu disini pasti lebih seru Res" kata Surya

"baru juga dua bulan Ares tinggalin" kata Ares tertawa "mau hadiah apa? Nanti Abang suruh Adek beliin" kata Ares

"kamu sehat-sehat saja,  Papa sudah senang nak. Oh ya,  cepat nikahlah, biar Papa dapat Cucu" kata Surya bercanda

Terlihat Ares hanya tersenyum "tanyain Mama lah,  udah ada belum calonnya" kata Ares kemudian

Aurora menyimak percakapan mereka dan alangkah terkejutnya Aurora saat Wenny mengiyakannya.

Ares terdiam,  tak ada suara lagi ketika Wenny mengatakan iya.

"kapan pulangnya Res? " tanya Wenny

"belum Ma.  Ini masih di Sulawesi.  Mungkin setahun lagi" kata Ares

"kamu ini,  ga mau nikah apa Res" kata Wenny kesal

Ares terkekeh "maulah"

"ya makanya pulang" kata Wenny kesal

Ares terdiam. Surya mengambil alih ponsel Belle.

"jangan dipikirin kata-kata Mama sama Papa. Kamu fokus ya Res,  jangan sampai terluka" kata Surya

"mbak mau ngomong sama Abang? " tanya Belle

Aurora menatap Belle dan menggeleng.

Dengan raut kecewa,  Belle memutuskan Panggilan.

"Ma,  kalau mama nyuruh Ares pulang terus nanti dia kepikiran dan ga fokus.  Mama ga mau kan kalau Abang ada apa-apa" kata Belle masih melahap makanannya

"Mama tuh khawatir Bel" kata Wennyembela dirinya "dia tuh perginya lama banget,  ga pernah kan sampe setahun kaya gini" kata Wenny

Mereka semua terdiam.

"maaf yah, Ra.  Ares memang rutin menelfon setiap hari" kata Surya

Aurora mengangguk.

"mbak ga pernah di telfon? " tanya Belle

AURORATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang