Part 22

722 30 0
                                    

Aurora terbangun, ia menatap jam pukul 6 pagi. Matahari bahkan belum muncul. Ia mengucek matanya, masih ada bekas maskara. Ia memandangi bajunya, masih baju kantor kemarin.

Tangannya menggapai kacamata dan mencoba menghidupkan lampu tidur di nakas.

Ia menatap sekeliling.

Apartemen Ares, Batinnya.

Ia menatap Ares yang tertidur di sebelahnya. Ia menghela nafas lega. Ares tertidur dengan lelap.

"Ares" ucap Aurora sambil membangunkan Ares

Ares hanya bergerak sedikit dan semakin mendekatkan dirinya pada Aurora.

"aku akan pulang" kata Aurora melepas pegangan Ares pada perutnya

"sebentar lagi" kata Ares tanpa mengubah posisi mereka

Aurora menurut. Ia mengusap rambut Ares agar tidurnya semakin nyenyak.

"kita harus bekerja, aku harus pulang. Rumahku jauh Res" kata Aurora

Ares melepas pelukannya. Ia terduduk dan merenggangkan tubuhnya. Pemandangan yang membuat Aurora tersenyum.

diam-diam ia menelan ludah.

Ares dan tempat tidur, nyatanya tak membuat Ares kehilangan ketampanannya sedikit pun.

"aku akan mandi, jangan coba-coba pulang tanpaku" kata Ares turun dari pembaringannya dan mengecup pucuk kepala Aurora sebelum masuk ke kamar mandi

Aurora tersenyum.

Ia menyukai interaksi ini di pagi hari.

Aurora merapikan pakaiannya. Terduduk di sofa sambil membuka Tab yang berisikan email. Ia membaca dengan serius saat wangi tubuh Ares tercium oleh hidung.

Aurora menoleh dan mendapati Ares sudah siap dengan seragamnya. Ketampanannya meningkat jauh membuatnya merasa tak percaya diri berada di Sampingnya.

"ayo, Ra" kata Ares berjalan ke arah pintu

Aurora mengikutinya.

Aurora menatap jam tangannya saat Ares masih mengemudikan mobil miliknya.

"aku ketiduran semalam, seharusnya kamu membangunkan aku Res" kata Aurora tanpa mengalihkan pandangannya dari layar Tabnya

"dan aku menyia-nyiakan tidur denganmu? " tanya Ares terkekeh sambil melirik kearah Aurora yang nampk mendengus

"Ares" tegur Aurora dengan wajah garang

"kamu terlihat lelah, aku tidak setega itu menyuruhmu pulang, Ra" kata Ares tersenyum

"aku akan telat, Res" kata Aurora beranjak dari duduknya

"aku tidak tahu kamu secerewet ini jika takut telat" kata Ares terdiam

Aurora menatap Ares, "maaf" kata Aurora memegang tangan Ares

"untuk? " tanya Ares bingung

"karena mengomel sepagi ini" kata Aurora terdiam

Ares tertawa "tidak apa-apa, Ra. Itu biasa untuk seorang wanita yang akan terlambat" kata Ares kemudian

"aku takut kamu merasa bersalah" kata Aurora dengan wajah bingung

"astaga, aku tidak menyangka akan menikahimu" kata Ares terkekeh

"kamu menyesal? " tanya Aurora menatap Ares perlahan

Ares terkekeh, ia kemudian tersenyum menatap wanita yang berada tak jauh dari hadapannya

"aku tidak tahu kalau kamu selugu itu, Sayang" ucap Ares gemas sambil menarik tubuh Aurora mendekat dan mengecup keningnya "aku baik-baik saja" kata Ares

AURORATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang