Part 18

750 37 0
                                    

Belle berjalan menenteng paperbag berlogo terkenal yang berisi sebuah gaun untuk Wenny.  Disampingnya,  Sarah menenteng sebuah paperbag yang jauh lebih kecil berisikan perhiasan gelang dengan harga delapan digit. 

Mereka menghabiskan lebih dari tiga jam memilih kado untuk Wenny.  Ares berjanji akan menjemput mereka pukul 5 sore,  masih ada satu jam untuk Sarah dan Belle berkeliling Mall.

"ice cream? " tanya Belle

"boleh,  tapi tak boleh berlebihan Bel" kata Sarah memperingatkan membuat senyum di bibir Belle luntur seketika

Jika bersama Aurora,  ia akan merasa nyaman,  kenyang dan tak tertekan.  Berbeda saat ia bersama Sarah,  3 kali menghabiskan waktu berkeliling Mall dengannya membuat Belle dapat mengetahui bahwa Sarah adalah wanita yang memiliki banyak pantangan terutama soal makanan, pakaian dan cara berbicara.

Ia hanya akan memakan sayuran dan ayam rebus tanpa bumbu. Sedangkan ia akan mengomel jika pakaian yang ia pakai kusut.  Entah mengapa,  Belle terus membandingkan Aurora dan Sarah.

Sangat berbeda.

Menurut Belle.

Aurora tak akan melarangnya makan apapun, memakai apapun,  dan berkata apapun. Jikapun Aurora melarang,  ia akan mengatakan dengan halus meski tanpa senyuman.

Aurora memang tak seramah Sarah,  namun Aurora jauh lebih sabar menanggapi sikap Belle dibanding Sarah yang sering kali memasang wajah kesalnya saat Belle berbicara dan makan terlalu banyak.

Sarah dan Belle tengah menikmati ice cream di sebuah tempat makanan cepat saji.

"Bel,  Mbak Aurora itu cantik banget yah" kata Sarah

Belle yang sedang menikmati ice creamnya hanya mengangguk.

"hubungan mbak Aurora dan mas Ares apa? " tanya Sarah yang nampak sangat penasaran

"hanya teman,  setahuku" kata Belle masih fokus pada ice creamnya

"tapi mas Ares" kata Sarah yang masih nampak berfikir

"Abang memang seperti itu,  ia terlalu peduli dengan oranglain" kata Belle

"aku mengira mereka mempunyai hubungan" kata Sarah tersenyum

"kalau mbak Sarah penasaran,  kenapa tidak tanyakan langsung ke Abang" kata Belle

"sudah mbak tanyakan, tapi Mas Ares ga jawab apa-apa" kata Sarah

Belle terkekeh.

"Mas Ares emang cuek yah? " tanya Sarah

"cuek? " tanya Belle

"aku ga pernah ditelfon,  kalau mau jemput juga dapat kabar dari tante Wenny" kata Sarah memanyunkan bibirnya kecewa

"emang Abang jarang main hp,  Mbak" kata Belle

Belle tahu,  Ares sepertinya masih belum terbuka dengan Sarah.

"nanti Belle bilang ke Abang suruh hubungin mbak Sarah" kata Belle

"benar? " tanya Sarah antusias

Belle mengangguk cepat.

"uhh sayang Belle" kata Sarah memeluk sebagian badan Belle

Belle tersenyum,  ia tahu Sarah tertarik dengan Ares,  sangat terlihat dari cara ia memandang Ares ketika bertemu.

"Abang udah di tempat parkir Valet" kata Belle memeriksa ponselnya

Mereka segera berkemas dan menuju lift.

-Cloudious-

Wenny sudah berpakaian rapi dengan balutan dress sebatas betisnya berwarna merah marun.  Rambitnya ia sanggul ringan dengan sebuah tas mahal bermerek LV.

AURORATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang