Chapter 5 : Penculikan Halloween

1.2K 18 3
                                    

Sementara Kyungsoo terbaring pingsan di lantai kamar, seseorang itu turun untuk memeriksa bagaimana pestanya berjalan. Seseorang itu kemudian didekati oleh Taemin. "Permisi," ujar Taemin. Seseorang itu berbalik. "Apa yang bisa kubantu ?" tanya seseorang itu. "Aku hanya ingin tahu apakah kau melihat temanku Kyungsoo ?" tanya Taemin. Seseorang itu mengingat kembali dengan aksi membius Kyungsoo. "Maaf. Aku belum melihat temanmu sedari tadi," jawab seseorang itu. Taemin pergi berkumpul dengan beberapa teman sementara seseorang itu pindah ke daerah lain di pesta itu.

Kembali ke atas, Guanlin kini memasuki kamar tempat Kyungsoo terbaring di lantai. Guanlin hanya menatap temannya terbaring disana. Guanlin berjalan ke Kyungsoo dan membungkuk di atas remaja yang pingsan itu. Dia kemudian meletakkan tangannya di punggungnya. "Maafkan aku temanku. Maafkan aku," ujar Guanlin. Saat itu, seseorang itu masuk dan terkejut melihat Guanlin berlutut di atas Kyungsoo. "Apa yang kau lakukan di sini ?" tanya seseorang itu. "Aku hanya datang untuk melihat apakah kau benar-benar melakukannya," ujar Guanlin. "Tentu saja. Kenapa tidak ? Lagipula itulah rencananya untuk menangkap anak itu di pesta," jawab seseorang itu.

Guanlin berdiri kembali dan berjalan ke arah seseorang itu. Sambil menatap Kyungsoo, Guanlin mengajukan pertanyaan pada seseorang itu. "Apakah Kyungsoo baik-baik saja ?" tanya Guanlin. "Tentu saja. Dia baru saja pingsan dari kloroform," jawab seseorang itu. "Kau tidak akan menyakiti Kyungsoo kan ?" tanya Guanlin. "Ah. Sangat menyentuh bagaimana kau peduli padanya," jawab seseorang itu. "Aku peduli pada Kyungsoo. Dia adalah temanku," balas Guanlin. "Jangan khawatir. Aku tidak akan menyakiti Kyungsoo," jawab seseorang itu. Seseorang itu berjalan menuju Kyungsoo. "Kyungsoo sekarang bagian dari keluarga," ujar seseorang itu. "Dia sekarang adalah putraku," tambah seseorang itu.

Seseorang itu terus menatap Kyungsoo. "Kau tahu. Dia benar-benar terlihat seksi dengan pakaiannya," ujar seseorang itu. "Tidakkah kau berpikir begitu ?" tanya seseorang itu. Guanlin hanya menggelengkan kepalanya. "Kurasa," jawab Guanlin. Seseorang itu menghampiri Guanlin. "Baiklah. Kurasa saatnya aku membayarmu hadiah yang kutawarkan padamu," ujar seseorang itu. "Kau datang dan meyakinkan Kyungsoo untuk datang ke pesta," tambah seseorang itu. "Ini $500 dolar yang kujanjikan," ujar seseorang itu sambil mengulurkan uang. Guanlin mengambil uang itu dan memasukkannya ke sakunya. "Terima kasih," ujar Guanlin.

Seseorang itu dan Guanlin berjalan ke koridor. "Kau tahu apa yang perlu kau lakukan selanjutnya, kan ?" tanya seseorang itu. "Iya," jawab Guanlin. "Apa yang akan kau lakukan dengan Kyungsoo sampai pesta selesai ?" tanya Guanlin. "Aku akan mengikatnya dan meletakkannya di lemari," jawab seseorang itu. "Begitu pesta selesai, berikutnya adalah bagian kedua dari rencanaku," tambah seseorang itu. "Apa rencananya ?" tanya Guanlin. "Untuk membuat kecelakaan dan membuat Jeon Jungkook percaya bahwa putranya yang berharga, Kyungsoo, terbunuh dalam suatu kecelakaan," jawab seseorang itu. "Sekarang, selesaikan bagianmu dalam ini," ujar seseorang itu. Guanlin menuju ke bawah.

Guanlin kembali ke bawah. Dia pergi mencari Taemin yang dia lihat berdiri sendiri di sudut ruang tamu. "Taemin," teriak Guanlin. "Hei Guanlin. Apakah kau melihat Kyungsoo ?" tanya Taemin. "Batman melihatnya dan berkata bahwa Kyungsoo merasa tidak enak badan dan Batman membawa pulang Kyungsoo," jawab Guanlin. "Yah, kurasa itu akan menjelaskan mengapa aku tidak bisa menemukannya," jawab Taemin. "Kurasa begitu," balas Guanlin. "Apakah kau baik-baik saja ? Sepertinya kau merasa bersalah tentang sesuatu," tanya Taemin. "Tidak. Aku baik-baik saja. Aku hanya merasa sedih bahwa Kyungsoo harus meninggalkan pesta lebih awal," jawab Guanlin. "Aku juga," balas Taemin.

Kembali ke atas, seseorang itu memasuki kamar. "Waktunya mengikatmu nak," ujar seseorang itu. Seseorang itu pergi mengambil pengikat zip dari laci dan juga mengeluarkan segulung lakban. Seseorang itu berjalan menuju Kyungsoo di mana dia meraih tangan Kyungsoo dan membawanya ke belakang. Dia kemudian menggunakan pengikat zip hitam dan mengikatnya di tangan Kyungsoo. Dia mengencangkan pengikat zip untuk membuatnya erat. Dia kemudian mengambil pengikat zip lain dan mengikatnya di kaki Kyungsoo. Dia mengencangkan pengikat zip itu juga. "Kurasa kau tidak akan ke mana-mana," ujar seseorang itu. Seseorang itu kemudian mengambil lakban dan menempelkannya di mulut Kyungsoo, menyumpal remaja itu.

The Wanted SonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang