Beberapa tahun kemudian..
Seoul, South Korea
"Halo.. kau di mana? Aku sudah di depan Lobby Yul."
"....."
"Ne. Aku akan menunggumu."
Seorang wanita berusia pertengahan 20 membawa koper. Tubuh cantiknya yang terbalut dengan pakaian branded senada dengan kacamata hitamnya menarik perhatian orang-orang. Dia baru saja turun dari pesawat dan mencari seseorang yang berjanji untuk menjemputnya.
Wanita itu adalah Jessica Jung keturunan Korea yang memegang paspor Amerika Serikat.
Dia sekarang merupakan pemilik perusahaan terkenal di bidang fashion bernama Blanc and Eclare, sekaligus menjadi modelnya. Tentu saja sedikit banyak orang mengenalnya. Saat ini Jessica memutuskan menetap di Korea untuk mengurus perusahaannya yang berkantor utama di Seoul.
"Sica-ya.." panggil seseorang
Jessica pun langsung menoleh mendengar suara yang tidak asing memanggil, menyadari siapa yang memanggilnya Jessica langsung tersenyum dan memeluk hangat orang itu.
"Aku merindukanmu, Yul."
"Nado Sica-ya, selamat datang di Korea."
Pria itu membalas pelukan Jessica dengan erat.Tentu saja pria itu merasa sangat senang karena kekasih yang dicintainya sekarang memutuskan tinggal di negara yang sama dengannya. Sebelumnya sangat susah untuk mereka bertemu dan menghabiskan waktu bersama karena mereka tidak tinggal di tempat yang sama. Tidak lain karena Jessica harus berpindah-pindah negara mengurus cabang perusahaannya sementara dia juga harus sering mengikuti turnamen nasional maupun internasional.
Pria pemilik nama Kwon Yuri mengambil alih koper lalu menggandeng tangan kekasihnya. Perlakuan manis itu membuat si wanita Jung melengkungkan bibirnya tersenyum. Yuri mengantarkan Jessica dengan selamat sampai mansion Jung. Jessica turun terlebih dulu sambil menunggu Yuri membawakan koper miliknya, tidak lama kemudian paman Nam serta Imo Kim, selaku pengurus rumah Jung menghampiri Jessica. Dengan sigap paman Nam mengambil alih koper Jessica.
"Apa kau ingin mampir Yul?" Tawar Jessica dengan ceria.
"Hm bolehkah?
"Tentu saja. Kau adalah kekasihku." Sungguh Jessica masih ingin bersama kekasihnya. Namun si pria Kwon justru menolak tawarannya.
"Tidak usah. Kau pasti lelah, beristirahatlah. Nanti aku akan menelepon mu."
"Baiklah. Terima kasih sudah menjemputku Yul. Hati-hati di jalan."
Jessica sebisa mungkin menyembunyikan raut kecewanya. Dia mengerti Yuri pasti sibuk dengan latihannya karena sebentar lagi dia akan mengikuti turnamen besar. Sejak awal Jessica sudah berkompromi karena memacari seorang atlet.
Yuri mengecup pipi Jessica. Paman Nam dan Imo Kim saling melemparkan pandangannya.
Setelah pamit kepada Paman Nam dan Imo Kim Yuri langsung meninggalkan mansion Jung menggunakan mobil miliknya.
Jessica mengamati keadaan rumah Jung yang lama tidak ditempati oleh keluarganya, tidak banyak hal yang berubah. Tentu Paman Nam dan Imo Kim mengurusnya dengan baik. Ketika langkah Jessica akan menapaki anak tangga, terdengar suara seseorang yang sangat dikenalnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Our Times
FanfictionJessica hanya memperhatikan pria tersebut dia tidak berniat membantu. Heol.. Princess sepertinya mana mungkin bisa mengerjakan pekerjaan seperti itu yang ia tahu hanyalah berbelanja dan bersenang-senang - Jessica "Kau tahu bukan itu tujuanku datang...