Setelah mengantarkan Taeyeon untuk bertemu dengan Tiffany, Yoong pulang menuju kediaman Jung dengan Jessica yang sudah tertidur pulas di sampingnya. Yoong berusaha membangunkan Jessica, namun istrinya itu tidak bergeming. Akhirnya Yoong memutuskan untuk menggendong Jessica menuju kamar mereka. Saat akan merebahkan tubuh Jessica, sepasang tangan justru melingkar erat di lehernya."Sooyeon-ah.."
Yoong agak sedikit terkejut karena dia mengira Jessica masih tertidur. Rupanya sang istri sudah terjaga dan sengaja membiarkan Yoong menggendongnya sampai ke kamar."Sstt.. biarkan seperti ini chagiya." Jessica dengan mata tertutup bersuara lirih.
"Mwo? Kau tadi memanggilku apa?"
Jessica tidak menjawab, justru semakin mendekatkan tubuhnya kepada Yoong. Jessica menyurukkan wajahnya di leher suaminya, nafas hangatnya menerpa kulit leher Yoong dan membuat tubuhnya meremang. Yoong terkekeh gemas melihat kelakuan istrinya itu seperti koala.
"I miss you so bad.."
Pernyataan rindu Jessica membuat dada Yoong berdesir, tanpa perlu dikatakan Yoong tahu mereka saling merindukan tetapi seperti biasa Yoong ingin menggoda istrinya."I know."
Suara berat dan serak merespon.Jessica langsung membuka matanya menatap tajam Yoong, sedang Yoong hanya terkekeh pelan masih ingin terus menggoda Jessica. Beberapa hari terakhir hidupnya tampak suram karena sang istri meninggalkannya untuk urusan bisnis. Ah, betapa Yoong sangat merindukan Jessica-nya. Tapi melihat wajah kesal dan dingin sang istri terlalu sayang untuk dilewatkan.
"Do you miss me?"
Jessica sekali lagi bertanya, kali ini dengan nada menuntut dan menggertakkan gigi-giginya pertanda kekesalannya sudah dipuncak. Oh tidak, mata cokelatnya sudah menatap tajam Yoong. Yoong harus mengakhiri sandiwara segera jika tidak ingin Jessica marah dan merajuk padanya.Yoong mendekatkan wajah, iris rusanya menatap dalam Jessica mengagumi wajah cantik yang tampak kelelahan. Istrinya sudah bekerja keras. Tidak ada salahnya jika Yoong memberi hadiah atas itu.
Cup~
"Aku merindukan ini.." Yoong mengecup pipi kiri Jessica.Cup~
"Juga ini.." Yoong lanjut mengecup pipi sebelah kanannya.Cup~
"Ini.." Jessica tersenyum senang Yoong mengecup hidungnya.Cup~
"Dan ini.." Yoong mengecup kening Jessica lama sampai Jessica memejamkan matanya meresapi perlakuan lembut suaminya."Terakhir.."
Yoong menatap bibir pink kemerahan Jessica, lalu dengan gerakan cepat malah beralih mencium puncak kepala Jessica dan kembali memeluknya erat sambil berbaring di kasur.
Jessica yang sudah menunggu dengan mata terpejam seketika membelalakkan matanya lebar tidak terima karena sudah dipermainkan. Jessica pikir Yoong akan menciumnya di bibir, karena itu hal yang sangat dia inginkan ketika melihat sang suami.
Jessica meronta-ronta berusaha melepaskan pelukan Yoong padanya, namun Yoong malah tertawa dan semakin mempererat pelukannya.Bugh~ bugh~
"Aww.. andwae! Jangan pukul aku sayang.."
Yoong berusaha menahan tangan Jessica yang memukuli dadanya."Tidak. Rasakan ini! Dasar rusa jelek berani sekali mempermainkan ku!"
Jessica terus menerus memukuli tubuh Yoong, dia sangat kesal karena Yoong menjahilinya. Dengan usaha keras akhirnya Yoong bisa menahan Jessica, mengunci tangan Jessica di atas kepala lalu menindih tubuh Jessica. Jessica berhenti memukuli tubuh Yoong, dadanya naik turun efek kekurangan pasokan oksigen akibat dari perbuatannya. Wanita itu merasa kelelahan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Our Times
FanfictionJessica hanya memperhatikan pria tersebut dia tidak berniat membantu. Heol.. Princess sepertinya mana mungkin bisa mengerjakan pekerjaan seperti itu yang ia tahu hanyalah berbelanja dan bersenang-senang - Jessica "Kau tahu bukan itu tujuanku datang...