Beberapa waktu sebelumnya..
Ruangan kerja yang didominasi oleh warna hitam serta penerangan yang temaram menambah kesan gelap, seperti pemiliknya. Seorang pria dengan tubuh yang atletis sedang berbicara dengan bawahannya.
"Kau melakukan tugasmu dengan baik." Ucap pria itu sambil menyesap gelas alkohol.
"Tapi mereka selamat Tuan."
"Tidak masalah. Sebenarnya aku hanya ingin memperingatkan saja, jika bayi itu sampai tiada tentu bonus untukku.""Kau jangan khawatir, meskipun mereka menuntut dan melakukan penyelidikan tentu pihak hotel yang akan kita jadikan kambing hitam."
Ucap Pria itu menyeringai licik.Obsesinya terhadap sesuatu sampai nyaris membuat orang lain kehilangan nyawanya, namun Yuri kekeuh menyebutnya sebagai cinta. Di dalam otak liciknya masih banyak cara untuk merebut wanita yang dicintainya. Dia hanya perlu melakukannya secara perlahan, menunggu kesempatan dan waktu yang tepat.
Jung Jessica putri dari Jung Daniel orang yang telah membuat Appa pergi meninggalkan Eomma. Kau sangat dekat Jessica, sebentar lagi ada yang harus aku lakukan padamu. Tunggu aku.
***
Seorang wanita sedang fokus membaca laporan di tangannya. Tidak lama kemudian diletakkan saja lembaran kertas itu, tangannya memijat keningnya pusing. Suara ketukan pintu mengalihkan perhatiannya."Masuk!"
Perempuan muda dengan seragam waiters menghampiri.
"Manager Park, ada seseorang yang mencarimu."
"Nugu?"
"Pria itu berkata dia adalah temanmu. Dia sudah menunggu di ruangan privat 5D"
"Baiklah. Aku akan menghampirinya"Setelah waiters itu pergi Hyomin langsung berpikir siapa orang yang ingin menemuinya.
Seorang pria? Batinnya bertanya.
Daripada sibuk menerka-nerka Hyomin memutuskan segera menghampiri orang itu.Suara pintu yang terbuka membuat orang itu berhenti sejenak mengiris daging yang sedang dinikmati, kemudian melanjutkan makannya.
"Kau mencariku?"
Pria itu meletakkan garpu serta pisaunya lalu mendongakkan kepalanya tersenyum ramah.
"Lama tidak bertemu, Hyomin-si""Kwon Yuri!" Hyomin sangat terkejut bertemu dengan seseorang yang tidak diduga.
"Duduklah" Yuri mempersilahkan Hyomin duduk.
Hyomin tidak langsung menurutinya."Langsung saja, katakan apa tujuanmu" ucap Hyomin tegas.
Yuri menyenderkan tubuhnya lalu menatap Hyomin tertarik.
"Kau yakin akan berbicara sambil berdiri?"Pertanyaan dari Yuri membuat Hyomin mau tidak mau harus duduk. Hyomin menarik kursi di depan Yuri lalu duduk di sana.
"Bagaimana kabarmu?" Yuri bertanya basa-basi.
"Tidak usah berbasa-basi. Asal kau tahu aku sibuk, sekarang masih dalam jam kerja."
"Wow begitukah caramu menyapa teman lama.."
"Ck, kau bahkan bukan temanku Yuri-si!"
"Tetap saja kita pernah satu sekolah, otomatis kau juga adalah temanku" ucap Yuri menampung ekspresi geli sangat berbanding terbalik dengan wajah datar Hyomin."Apa kau tidak trauma kembali lagi ke tempat ini? Tempat di mana kau dicampakkan" Hyomin berkata merendahkan sekilas dia melihat raut wajah Yuri yang mengeras namun dengan cepat menormalkan seperti biasa.
"Tidak. Kedatanganku ke sini hanya ingin makan sekaligus menyapa mu."
"Kau membuang waktuku!"
"Jika kau merasa terganggu silahkan saja pergi."Perkataan Yuri justru membuat Hyomin tidak pergi, melihat Hyomin yang masih berada di hadapannya Yuri terkekeh.
"Kau masih saja sama seperti dahulu, begitu penasaran."
"Jika kedatangan mu hanya untuk meraih Jessica kembali sebaiknya kau urungkan niatmu. Jessica sudah bahagia bersama pilihannya."
KAMU SEDANG MEMBACA
Our Times
FanfictionJessica hanya memperhatikan pria tersebut dia tidak berniat membantu. Heol.. Princess sepertinya mana mungkin bisa mengerjakan pekerjaan seperti itu yang ia tahu hanyalah berbelanja dan bersenang-senang - Jessica "Kau tahu bukan itu tujuanku datang...