08 - Say Yes

812 87 7
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Jessica dan Yoong tiba di sebuah salah satu mansion megah di kota Queenstown. Pemiliknya adalah Justin Leonidas seorang peternak juga pengusaha terbesar di New Zealand sekaligus dunia. Perusahaan miliknya bernama M&M International beroperasi di bidang eksportir daging dan susu yang menguasai 60% pangsa pasar dunia.



Mereka berdua disambut langsung oleh Justin dengan suka cita.
Justin langsung menghampiri Jessica dan memeluknya seperti kebanyakan orang barat memberi sambutan.

"Calon cucu menantuku, bagaimana kabarmu? Apa penerbangannya berjalan lancar? Apa Nolan memperlakukanmu dengan baik?"
Grandpa Justin langsung menanyakan pertanyaan bertubi-tubi yang membuat Jessica kesulitan untuk menjawabnya. Tampaknya Grandpa Justin sangat antusias dan tidak bisa menyembunyikan perasaan gembiranya akan kedatangan mereka.

"Yang cucu Grandpa di sini itu aku tapi kenapa hanya Jessica yang dipeluk?"
Yoong bersuara dengan nada merajuk. Celetukan Yoong membuat Grandpa Justin mengalihkan pandangannya terhadap seseorang yang satu langkah berada di belakang Jessica.

"Ish! cucu nakalku, kemarilah.." Grandpa Justin merentangkan tangannya dan Yoong langsung memeluknya erat.

"Aku sangat merindukanmu Grandpa."
"Bohong! Kalau kau merindukanku mengapa tidak pernah pulang?" Grandpa bertanya dengan sengit sambil melepaskan pelukannya sedangkan Yoong memperlihatkan senyum lima jarinya.
Jessica tersenyum hangat melihat interaksi mereka berdua membuatnya merindukan orang tuanya.

"Beristirahatlah sebentar setelah itu kita akan makan malam bersama. Lucas, antarkan Jessica ke kamarnya yang berada di sebelah kamarmu. Kalian belum ku izinkan satu kamar sebelum menikah."
Grandpa mengerlingkan matanya menggoda Yoong. Sedangkan Yoong yang mendengar itu mukanya menjadi merah begitu pula dengan Jessica yang hanya terpaku diam.




"Ini kamarmu. Jika kau butuh sesuatu panggil saja aku karena kamarku berada di sebelah mu."
Jessica hanya mengangguk pelan merespon Yoong, ketika Jessica akan menutup pintu Yoong menahannya.
Jessica menaikan sebelah alisnya sambil menatap Yoong.

"Anu.. mengenai pertanyaan mu di mobil tadi aku akan menjawabnya setelah kita makan malam. Oleh karena itu maukah kau ikut denganku setelah makan malam?" Yoong menggaruk lehernya yang tidak gatal memperlihatkan bahwa dia sedang gugup saat ini.


"Baiklah kau memang harus menjelaskan semuanya." Jessica menjawab singkat.

Yoong tersenyum manis lalu mengatakan
"Selamat beristirahat J.."

Jessica mengangguk kemudian menutup pintu.
"Kau juga."
Lirih Jessica pelan tapi Yoong masih bisa mendengar, terbukti dengan Yoong langsung berlari ke kamarnya dan melompat-lompat meninju udara kosong. Seakan tersadar Yoong langsung menormalkan ekspresinya. Mengapa saat ini dia begitu senang bersama Jessica, kemudian Yoong teringat akan pembicaraan dengan Jessica nanti, sepertinya harus ada yang dia lakukan.

Our TimesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang