09 - Bump It

883 91 7
                                    


Suasana pagi di kediaman Leonidas tidak sepi seperti kediaman Jung, begitulah pikir Jessica.
Jessica menuruni tangga menuju ruang makan. Rupanya dia cukup tahu diri untuk tidak bangun kesiangan karena tengah berada di rumah keluarga calon suaminya.


Grandpa Justin yang melihat Jessica langsung menyapa hangat "Cucu menantu ku kemari lah kita sarapan bersama."

Jessica melangkah mendekat lalu duduk di salah satu kursi. Jessica mengambil tempat di sebelah kiri Grandpa, tempat yang semalam dia duduki.

"Di mana anak nakal itu? Tumben sekali dia bangun kesiangan biasanya dia yang paling rajin menunggu ku dulu di meja makan. Berani sekali dia membuat Grandpa-nya menunggu."
Grandpa Justin mengomel karena Yoong belum nampak batang hidungnya di meja makan untuk sarapan bersama. Grandpa Justin menoleh kepada pelayan di sampingnya.
"Panggil kan anak nakal itu kemari."

Secara bersamaan Yoong terlihat tengah menuruni tangga "Tidak perlu sampai begitu Grandpa. Ada sesuatu yang harus aku persiapkan."
Dia melewati meja makan begitu saja. Melihat itu Grandpa Justin memanggilnya dengan nada setengah berteriak.

"Lim Lucas, apa kau tidak ingin sarapan? Kami sudah menunggu mu dari tadi."

Yoong berhenti untuk menjawab Grandpa. Meski begitu matanya mengarah pada Jessica yang juga sedang menatapnya.
"Hm. Aku tidak ingin sarapan, aku harus mempersiapkan mobil. Aku akan mengajak Jessica ke suatu tempat."

Kening Grandpa mengernyit. Dia sangat ingin menghabiskan waktu bersama cucunya, justru cucu nakal-nya malah ingin mengerjakan sesuatu yang tidak penting. Apa pikirnya dia sedang berada di Korea? Untuk apa dia mempekerjakan banyak orang jika hal remeh seperti mempersiapkan mobil masih dilakukan sendiri. Padahal Yoong hanya tinggal tunjuk menyuruh orang-orangnya.
"Kau bisa menyuruh Christian untuk mempersiapkan, tidak perlu melakukannya sendiri."
"Christian!" Grandpa Justin berteriak memanggil salah satu orang kepercayaannya.


Melihat itu mau tidak mau Yoong kembali ke meja makan, dia tidak ingin bertengkar dengan Grandpa-nya se-pagi ini. Dia duduk berhadapan dengan Jessica yang sedari tadi diam menyaksikan perdebatan kakek dan cucunya itu. Tidak ada sapaan namun Jessica memberikan senyum kecilnya pada Yoong. Mendapat senyuman dari Jessica, Pria rusa mengerjapkan matanya. Dia terus memperhatikan Jessica yang berada di depannya hanya terpisahkan oleh meja.

Seseorang yang bernama Christian datang mendekati Grandpa Justin.
"Tuan memanggil saya?"
"Siapkan mobil kesayangan anak nakal itu sekarang."
Christian mengangguk patuh lalu pergi meninggalkan ruangan itu.
Sedangkan Yoong berpura-pura sibuk mengambil makanan di piring.

"Kau ini selalu seperti ini. Tidak perlu melakukan semuanya sendiri terlebih jika berada di sini, ada orang lain yang akan melakukannya. Kau persis seperti ibumu terlalu mandiri."
Grandpa Justin melanjutkan omelan nya sedangkan Yoong yang mendengar itu menampilkan wajah cuek.
"Maaf aku terbiasa melakukan semuanya sendiri jadi kebiasaan itu terbawa." Yoong menyahut santai.


Grandpa Justin lalu menatap Jessica.
"Lihatlah Jessica terlihat tidak nyaman akibat sikapmu pagi ini."
Jessica yang mendengar namanya disebut terkejut dan langsung merespon "Ah, tidak apa Grandpa."
Terasa aura kecanggungan di meja makan itu dan Yoong buru-buru menyelesaikan makanannya.

"Aku sudah selesai." Yoong berdiri dari kursinya lalu menatap Jessica.

"Selesaikan sarapan mu. Aku akan menunggumu di mobil." Yoong berlalu begitu saja.


Grandpa yang melihat itu menggelengkan kepalanya.
"Anak itu selalu seperti ini. Maklumi saja kelakuannya Jessica."
Sebagai respon Jessica hanya mengangguk.
"Memang anak itu akan membawamu kemana?" Tanya Grandpa tidak bisa menyembunyikan rasa keingin tahuannya.
"Entahlah.. Yoong tidak memberi tahu akan membawa ku pergi kemana. Aku sudah selesai Grandpa, kalau begitu aku pergi akan menyusul Yoong." Pamit Jessica sopan kepada Grandpa Justin.

Our TimesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang