Kyoto, Japan
Di sebuah ruangan dengan dinding kaca transparan, tampak seorang pria tampan berdiri memandangi pemandangan di luar ruang kerja dengan sebelah tangan memegang ponsel sedang menelepon.
"Ne Grandpa, aku mengingatnya. Lagipula aku sudah berjanji mana mungkin aku mengingkarinya. Aku akan terima perjodohan yang kau berikan tapi beri aku waktu. Aku masih harus menyelesaikan urusanku di Jepang, setelah ini selesai aku akan pergi ke Korea untuk menemui wanita itu."
"....."
"Aku juga menyayangimu, Grandpa jaga kesehatanmu aku dengar dari Mr.Nolan kau sering mengeluh sakit kepala."
"....."
"Baiklah. Aku tutup telponnya."
"Huft.."
Lucas menghela nafas dan kembali memikirkan kesepakatan yang sudah dia buat bersama kakeknya.Pria pemilik nama Korea Lim Yoong, kini telah menjadi arsitek handal sesuai dengan impiannya. Saat ini dia sedang mengurus perusahaan media milik mendiang Ibunya di Jepang yang baru saja diambil alih. Tentu saja ada harga yang harus dibayar.
Sekembalinya dari USA dia membuat kesepakatan dengan kakeknya bahwa dia bisa melanjutkan pendidikan dan meraih cita-citanya. Dia tidak perlu terjun mengurus perusahaan daging dan peternakan kakeknya di New Zealand, dengan syarat mematuhi semua keinginan kakeknya termasuk perjodohan ini.
Beberapa hari yang lalu Kakeknya memberitahu sudah merencanakan perjodohan untuknya dengan wanita keturunan Korea-Amerika anak dari temannya di Amerika.
Kakeknya bersikeras memaksa Yoong untuk segera menemui wanita itu yang kini tinggal di Korea. Tapi Yoong meminta waktu untuk menyelesaikan pekerjaannya di Jepang. Setelah menyelesaikan pendidikannya di luar negeri, Yoong memulai karirnya dengan terjun mengurus perusahaan media milik mendiang Ibunya. Untuk informasi, perusahaan ini sangatlah spesial. Satu-satunya media yang meliput tentang donasi dan bantuan Yakuza saat bencana tsunami melanda Jepang dulu. Oleh karena itu keluarga Yoong memiliki hubungan khusus dengan kelompok Yakuza terbesar di Jepang.Pria Lim kembali memikirkan perjodohan itu. Yoong merasa ini tidak akan mudah. Dia tidak tahu bagaimana rupa wanita itu karena dia belum pernah berhubungan atau bertemu langsung dengannya. Meski sudah modern, masih banyak keluarga kaya atau bangsawan yang tetap mempraktikkan perjodohan demi menjaga garis keturunannya atau karena alasan kepentingan bisnis dan politik. Tidak terkecuali kakeknya, Yoong masih tidak mengetahui alasan mengapa dia harus dijodohkan. Meski begitu, Yoong tidak akan membantah keputusan sang kakek karena Yoong sangat menyayangi pria tua itu. Dia tidak sampai hati melukai atau mengecewakan perasaan kakeknya, sosok yang dianggap orang tua bagi Yoong. Benar, Lim Yoong adalah yatim piatu. Kedua orang tuanya sudah meninggalkan dirinya, beruntung sang kakek mau merawat dan menyayangi Yoong selaku cucu satu-satunya yang sah.
***
Enam bulan kemudian..
Incheon, South Korea
"Yakk! Yoongie-ya, aku sudah menunggumu lama sekali dan kau berbohong tentang penerbangan mu. Tahukah kau perutku sudah meronta-ronta minta diisi, aku tidak mau tahu kau harus mentraktirku!"
Omel seorang pria yang lebih tinggi menyambut kedatangan seseorang di airport."Mian.. penerbanganku delay. Dan kau Choi Sooyoung, begitukah sambutan darimu terhadap sahabat yang sudah lama tidak kau jumpai?"
Balas Yoong tidak mau kalah.
KAMU SEDANG MEMBACA
Our Times
FanfictionJessica hanya memperhatikan pria tersebut dia tidak berniat membantu. Heol.. Princess sepertinya mana mungkin bisa mengerjakan pekerjaan seperti itu yang ia tahu hanyalah berbelanja dan bersenang-senang - Jessica "Kau tahu bukan itu tujuanku datang...