34: mission

1.3K 148 5
                                    

Vote nya dulu ya gaes
Kamsahamnida
uwu

Mereka telah tiba di rumah Jungkook, rumahnya gak main-main besarnya, tentu lebih besar dari rumah y/n, dari depan gerbangnya saja sudah terlihat mewah.

'Widih, pacaran sama holkay nih' batin y/n.

Jungkook mengeluarkan benda kecil mirip kotak bedak, tapi ini memiliki tombol, ya, memang itu remot yang di pegangnya.

Y/n memerhatikan Jungkook yang sekarang berdiri di depannya. Jungkook menekan satu tombol dari remote tersebut, dan....
Terbukalah gerbang rumah Jungkook.

Y/n menganga tidak percaya, dia kira hanya di film action saja yang punya gerbang macem James Bond gini.

"Mau masuk? Apa di luar aja?" tawar Jungkook.

"Ya kali pacar sendiri gak disuruh masuk," kata y/n sambil memutar bola matanya.

"Baru pacaran udah ngambek, sini masuk," Jungkook menarik lengan y/n untuk masuk ke rumahnya.

Y/n menganga lagi sembari menutup mulutnya, rumahnya benar-benar lebih luas dari pada perkiraanya tadi.

"Duduk disitu, aku ke belakang dulu," ucap Jungkook ramah, sangat ramah. Kemudian dia naik ke atas tangga.

Pikir y/n, kenapa tidak sekalian bikin lift di rumah saja, sayang rumah besar seperti ini harus naik tangga.
Y/n tidak menuruti apa kata Jungkook, ia berkeliling melihat-lihat isi ruang tamu, terutama foto-foto yang terpajang di diniding.

Y/n melihat sebuah foto seorang pria dan wanita yang sedang menggendong bayi, sudah bisa ditebak oleh y/n pasti itu adalah Jungkook, sebab dari tadi dia hanya menemukan foto-foto seorang anak laki-laki, pasti Jungkook adalah anak tunggal.

Dia berjalan ke sebuah meja dengan vas bunga besar di sana, melihat satu persatu foto lagi, sampai akhirnya dia melihat foto seorang anak laki-laki dan perempuan sedang duduk di ayunan, tertawa begitu riang, y/n jadi iri.

"Baju aku pasaran kali ya, bisa samaan gitu," gumam y/n.

Tak disadarinya, Jungkook tengah turun menuju lantai bawah, mendapati y/n yang sedang membungkuk melihat foto tersebut karena memang meja tersebut lebih pendek darinya.

'Apa dia paham?' batin Jungkook.

"Aku ambilin minum dulu ya," Jungkook sukses membuat y/n terkejut, membuat Jungkook gemas oleh tingkah y/n.

"I...iya," y/n mencoba menenangkan dirinya.

Jungkook benar-benar berbeda saat berada di sekolah dengan pakain khas anak rumahan seperti ini, y/n bisa-bisa jatuh hati beneran kalau gini.

Jungkook datang dengan sebuah nampan berisikan 2 gelas minuman berwarna putih, Jungkook menyuruh y/n untuk meminumnya.

"Milkshake?!" y/n sangat senang ketika menyadari bahwa itu adalah minuman kesukaannya.

"Iya, kenapa?"

"Aku suka banget Kook!" y/n dengan cepat mengambil gelas tersebut dan meminumnya.

*gak tahu malu si y/n* -author

"Bodo amat" -y/n

Jungkook terkekeh kecil ketika melihat y/n meminum minuman yang ia buatkan, minuman buatannya pasti sangat enak bagi y/n.

Tiba-tiba saja y/n teringat akan misinya, ya, mencari tahu tentang Jungkook, dia menyudahi kegiatan minumnya, dan meluncurkan misi pertamanya.

"Kook, btw aku boleh nanya gak?"

"Tanya aja, ada apa?"

"Gelang kamu yang aku lihat di UKS, sewaktu aku pingsan, itu gelang apa?"

Jungkook terdiam, bingung harus ia ceritakan atau tidak. Tanpa disangka, diam-diam y/n merekam pembicaraannya dengan Jungkook menggunakan handphone.

"Jadi, gelang itu, gelang aku waktu masih kecil, aku belum bisa pakai waktu itu, soalnya tangan ku masih terlalu kecil, haha, aku juga beliin temenku gelang, karena waktu itu aku mau keluar kota ikut orang tua," jelas Jungkook panjang lebar.

"Kalau boleh tahu lagi, kalung yang waktu itu gak sengaja jatuh di sekolah-"

"Y/n, kayaknya itu pertanyaan privasi, cuman orang-orang tertentu yang tahu," belum selesai y/n berbicara, Jungkook menyelang perkataannya.

"O...oh, ok."

'Maaf y/n, maaf, aku takut kalau kamu bukan orang yang aku kira' batin Jungkook.

Tring~

Bang Njun
Cepet pulang! Jangan lama-lama!

"Eum...Kook, kayaknya aku harus pamit dulu deh, Bang Njun suruh aku cepet pulang nih," ujar y/n.

"Oh, ya udah aku anterin ya?" tawar Jungkook.

"Gak, gak usah, lagian dari sini deket kok."

"Gak, aku anter, gak baik cewek pulang sendiri."

"Gak pa-pa, aku bisa naik bis kok."

"Pokoknya aku anterin!"

'Keras kepala amat dah' batin y/n.

"Ya udah iya," y/n pasrah.

TBC

Ada apa lagi di chap selanjutnya?

Vomment nya jangan lupa ya gaes
Kamsahamnida
uwu

BETWEEN US [✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang