09. Mood Swing

12.9K 1.6K 487
                                    

Double update !! :))

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Double update !! :))

πππ


Happy Reading ^^

...

Anak Bunda Wendy yang bernama Renjun Abimana sedang guling-guling dikasur dengan wajah ditekuk, entah kenapa sedari kemarin suasana hatinya sedikit kacau. Bahkan untuk sarapan saja dia enggan, membalas pesan dari Haechan dan Jaemin pun tidak dia lakukan.

Dan asal kalian tau ya, Renjun sudah dua hari membolos kuliah. Alasannya? Jelas saja karena suasana hatinya sedang tidak baik, apalagi saat terkahir masuk kuliah kalian ingatkan? Gosip dia dijodohkan dengan Guanlin sampai satu fakultas tahu, dan sialnya Dosen resenya itu juga tahu.

Lalu apa hubungannya dengan Jeno? Entahlah, Renjun masih terbayang wajah muram Jeno sewaktu dosen itu mendengar bahwa Renjun akan dijodohkan. Dia... kok aneh gini ya?

"Njun, makan dulu sih." Panggil Wendy dari luar kamar.

Renjun yang mendengar masih tidak bergeming, malah sekarang wajahnya dia tutup dengan boneka moomin kesayangannya.

"Abimana! Buka pintunya dan makan! Kalo kamu gak keluar uang jajan kamu bunda potong ya, gak ada itu beli moomin, gak ada juga itu makan mekdi!." Ancaman adalah cara ampuh untuk membuat anaknya mendengarkan perkataanya.

Dan benar saja, tidak lama pintu kamar si anak terbuka dengan pelan.

Kriett

Kepala Renjun melongok keluar, Wendy sampai melongo menatap keadaan putranya yang bisa dibilang jompang-jamping itu. Rambut acak-acakan, wajah lusuh seperti orang belum mandi, bibir yang mempout lucu, dan juga pakaian yang kusut.

"Kamu abis perang atau gimana sih, Njun? Kok jelek banget muka kamu." Tanya Wendy menyelidik sambil sesekali melirik ke kamar sang anak yang tidak bisa dia lihat dari luar karena pintu kamar tidak sepenuhnya terbuka.

"Jahat bener ngatain anaknya jelek, berarti emaknya juga jelek dong ya?" Balas Renjun pedas. Memang ya Bunda dan anak sama-sama tidak pernah disaring kalau bicara.

Wendy mendecih pelan, kok dia ngelahirin anak macem Renjun ya?

"Gak gitu juga dong, bunda mana pernah jelek." Wendy kibas rambut di depan Renjun.

Sepertinya Renjun mulai jengah memiliki Ibu yang tingkat percaya dirinya tinggi.

"kamu kenapa sih? Kayak orang putus cinta aja deh."

"Emang kalo putus cinta kayak gini?" Renjun malah nanya dengan polosnya.

Wendy terkekeh lalu mencubit kedua pipi anaknya itu, "Ya.. mirip, jadi bener kamu putus cinta?" Wendy bertanya sekali lagi. Dia tidak percaya kalau anaknya bisa jatuh cinta, karena kan selama ini hidup Renjun hanya tentang moomin dan mekdi.

Dosen Rese! || JenRen || NoRenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang