Case Closed✓✓
Gimana jadinya kalo hari-hari dan hati Jeno sekarang jadi jungkir balik, karena kehadiran Renjun??
Dan gimana caranya Renjun menghadapi sosok Dosen Rese yang selalu membuatnya naik pitam setiap kali berurusan dengan nya??
*Feel free t...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Maaf ya mundur updatenya, lagi gk mood hehehe.. dan hari ini lumayan mood karena dapet moment nih dari Noren 💞😚
.
Happy Reading~ ^^
....
"Temenin Nana, mau?"
Haechan dan Renjun saling pandang, lalu melemparkan tatapan tanya ke Jaemin yang masih memasang wajah memelasnya sambil mengerucutkan bibirnya yang sangat menggoda saya.
"Kemana?" Ucap mereka berdua kompak.
Jaemin menautkan kedua telunjuknya, dia ragu untuk bilang pada mereka. Tapi Jaemin juga butuh mereka, "Anu-- Njun.. Chan.. Anu--" ucap Jaemin yang selalu mengulang kata Anu membuat Renjun dan Haechan menghela napas jengah.
"Anu apa Na?"
"Anu-nya siapa?"
Lagi-lagi Renjun dan Haechan serempak menjawab, tapi jawaban Haechan membuatnya mendapat cibiran dari Renjun.
"Kenapa Na? Gece-lah ngomong, kita masih harus buat ppt nih!" Renjun semakin tidak sabar.
"Jadii-- Jum'at besok tuh Kak Mark ngajakin gue jalan---" Jaemin terkejut waktu Haechan menarik kerah baju Jaemin secara tiba-tiba.
"Kencan maksud lo?!" Pekik Haechan dengan senyum lebar yang malah terlihat menakutkan di mata Renjun dan Jaemin.
Renjun mengerlingkan matanya bermaksud menggoda Jaemin, "Iyaa jalan bermoduskan kencan.. yakan??" Seloroh Renjun sekarang sudah cengar-cengir bersama Haechan.
