Komen yang banyak dongs, ehehe
Meski chapter ini keknya kurang maksimal gituu 👉👈😭😭.
Happy Reading~ ^^
.....
Renjun ingat bahwa hari ini sehari sebelum keberangkatan Jeno ke jogja, dan selama seminggu belakangan mereka berdua jarang berkomunikasi dan bertemu karena Jeno benar-benar sibuk menyiapkan keperluan-nya. Hal itu membuat Renjun merasa ada yang salah dengan dirinya, entah apa itu.. yang jelas dirinya jadi tidak bersemangat akhir-akhir ini.
Seperti sekarang, si remaja mungil itu sudah bergulung dengan selimutnya dikasur. Padahal waktu menunjukkan baru pukul 7 malam, tapi rasa kantuk dan lelah sudah sangat menguasai dirinya. Yaa sebelum teriakan Bunda-nya menggema diluar kamar menyuruhnya untuk berganti pakaian dan keluar kamar.
"Kenapa sih jam segini udah dikamar aja?" Oceh Wendy saat anaknya baru saja turun dengan muka lesu.
"Emang biasanya aku tuh kan dikamar aja bun, gak ada yang aneh loh." Jawab Renjun.
Wendy yang sedang sibuk memasukkan beberapa makanan ke rantang pun mendengus, sudahlah dia malas jika harus berdebat dengan anak manisnya ini.
"Ini bantu bawa jangan bengong aja, ayah ayok cepet dah rapih belom?" Teriak Wendy membuat telinga Renjun berdenging. Ughh, kenapa bundanya harus cempreng banget sih kalo sudah berteriak memanggil sang Ayah.
"Iya ini sudah kok, Bunda sayang.. ayo keluar." Chanyeol menggandeng Wendy dan merangkul Renjun.
"Mau kemana dah? Masa piknik malem-malem gini?" Wendy menggeleng, sumpah ya anaknya itu polos banget. Masa cuma gara-gara mereka bawa rantang main di bilang mau piknik.
Chanyeol membawa Renjun lebih mendekat ke pelukkanya, "Kita kerumah sebelah sayang, orang tua Jaehyun dan Jeno mengundang kita makan malam." Jelas Chanyeol. Membuat Renjun mengangguk mengerti.
Oh? Makan malam, toh..
"Ayo!"
Tunggu!!! Makan malam kesebelah?! Kerumah Bang Jaehyun? Ada Pak Jeno dong?!
Renjun memberhentikan langkahnya tiba-tiba, membuat Ayah dan Bundanya memandang Renjun penuh tanya.
"Kenapa sayang?" Tanya Chanyeol. Renjun memandang Ayahnya, lalu melepaskan rangkulan sang Ayah.
"Tungguin, Injun ganti celana panjang!" Ucap Renjun yang langsung lari naik ke kamarnya. Nyatanya sih bukan cuma mengganti celana dan bajunya menjadi lebih sopan, tapi dia juga memaki cream malam agar wajahnya ada kesan glowing-nya dan sedikit liptint agar bibirnya tidak pucat seperti orang sakit.
Orang tua Renjun hanya bisa menggeleng pelan melihat kelakuan anak satu-satunya itu. Padahal biarkan saja sih pakai celana pendek, toh kan hanya kesebelah? Kenapa harus formal sekali. Ckckck.
KAMU SEDANG MEMBACA
Dosen Rese! || JenRen || NoRen
Cerita PendekCase Closed✓✓ Gimana jadinya kalo hari-hari dan hati Jeno sekarang jadi jungkir balik, karena kehadiran Renjun?? Dan gimana caranya Renjun menghadapi sosok Dosen Rese yang selalu membuatnya naik pitam setiap kali berurusan dengan nya?? *Feel free t...