33. Lucas pergi?

6.3K 959 217
                                    

Thanks to kak citra yang udah nanyain kapan book ini lanjut, dan selalu support book ini, yang udah wa aku buat dukung book ini

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Thanks to kak citra yang udah nanyain kapan book ini lanjut, dan selalu support book ini, yang udah wa aku buat dukung book ini.

Luv you kaaa ♡
.

Happy reading! ^^~

Huh btw aku kangen noren :"))
...

Tok tok tok

Pintu kamar Renjun diketuk keras dan tanpa belas kasihan, sang empunya kamar menghela napas pelan. Dia tahu siapa orang bar-bar yang mengetuk pintunya sekarang.

"Iya sabar kenapa sih, Bang!" Dengan terburu Renjun membuka pintu kamarnya dan setelahnya ia mendapati cengiran bodoh Lucas.

"Kenapa?"

Lucas mendorong Renjun untuk masuk, kemudian dia mengambil tempat di kasur Renjun dengan nyaman.

"Gue mau ke bandung." Ucap Lucas tanpa basa-basi.

Renjun terdiam sejenak, "Err .. serius??" Lucas menjawabnya dengan anggukan.

"Kok mendadak?" Terdengar nada sedih dari suara Renjun.

Biarpun mereka sering cekcok tetap sajakan mereka saudara, bahkan Lucas sudah Renjun anggap sebagai kakak kandungnya.

"Gak usah sedih gitu, Njun.. nanti juga gue balik kalo lu nikah sama Jeno."

Renjun mendelik galak, kan Lucas tetaplah Lucas, orang yang akan merusak suasana.

"Masih lama!"

Lucas terkekeh, "Yaudah bilang Jeno suruh cepetan." Renjun mencubit gemas perut Lucas.

"Sakit cil!" Ringis laki-laki bongsor itu.

"Nanti yang anter jemput gue siapa?" Renjun memandang melas kearah Lucas.

"Oh jadi lu sedih karena gak ada yang anter jemput lu? Heh lu kan ada Jeno suruh aja dia." Omel Kakak Sepupunya.

"Tapikan.. Jeno sibuk, gak bisa terus anter jemput gue."

"Lu pikir gue kagak?"

"Yakan lu gak terikat jam, Bang. Jadi bebas,"

"Kalo gak, ajarin gue nyetir deh, Bang. Gimana?"

"Gak, udah gue mau mulai packing ." Setelahnya Lucas keluar kamar Renjun, tidak menghiraukan rengekan adik sepupunya yang menyebalkan itu.

"Pelit!!" Jerit Renjun kesal.

~

Renjun menatap Haechan heran, sedari tadi teman humorisnya datang kerumah dan langsung tiduran dikamar Renjun dengan menatap langit-langit kamar. Renjun takut kalau wajah Haechan akan kejatuhan cicak jika terus menurus melihat keatas.

Dosen Rese! || JenRen || NoRenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang