Case Closed✓✓
Gimana jadinya kalo hari-hari dan hati Jeno sekarang jadi jungkir balik, karena kehadiran Renjun??
Dan gimana caranya Renjun menghadapi sosok Dosen Rese yang selalu membuatnya naik pitam setiap kali berurusan dengan nya??
*Feel free t...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Happy Reading~ ^^
...
Renjun mengikuti langkah Jeno yang sedang berjalan menuju parkiran mobil di gedung tower, banyak yang memandang Jeno malu-malu, ada juga yang menatap laki-laki tampan itu dengan tatapan berbinar. Berbeda tatapan yang mereka berikan untuk Renjun, tatapan penuh selidik dan tatapan tajam.
Sudah berkali-kali Renjun menjadi bahan gosip mahasiswa lain karena terlalu dekat dengan Jeno, begitupun Jeno yang mencoba bersikap biasa saja, lagi pula, Jeno juga sering mengantar pulang para asdosnya dulu.
"Kamu tunggu dulu ya, dompet saya ketinggalan diruangan." Ucap Jeno, lalu kembali keluar dari mobil.
Renjun berdiam diri di dalam mobil sambil memainkan ponselnya, setelah menunggu sekitar sepuluh menit, Jeno sudah kembali masuk mobil dengan membawa satu botol minuman dingin dan satu bungkus jelly kesukaan mereka.
"Tadi saya ke kantin dulu." Ucap Jeno setelah duduk di kursi kemudi lalu menyodorkan botol minuman tadi ke Renjun.
"Buat saya?" Renjun tersenyum, lalu mencoba membuka tutup botol itu dengan susah payah. Jeno yang melihat Renjun kepayahan itu dengan kepekaannya menarik botol minum itu lalu membukaanya untuk Renjun.
"Makasih, Pak." Jeno tersenyum sambil bergumam.
"Sudah?" Tanya Jeno ketika Renjun selesai minum, Renjun mengangguk.
"Sudah."
Jeno melajukan mobilnya meninggalkan tempat parkir, jalanan sedikit macet siang menjelang sore itu.
"Kalo kamu bosan, makan aja jelly-nya." Ucap Jeno menyodorkan bungkus jelly ke dekat Renjun.
Dengan mata berbinar, Renjun mengambil bungkusan itu lalu membukanya dan memakan jelly itu. Jeno sesekali melirik mahasiswa manisnya itu sambil tersenyum kala melihat tingkah Renjun yang sedang mengunyah jelly itu, pipi chubby bergerak membuatnya terlihat lucu.
"Hmm, bapak mau?" Tanya Renjun yang merasa sedari tadi Jeno meliriknya.
Jeno menggeleng, "Buat kamu aja, saya lagi nyetir." Tolak Jeno halus lalu kembali fokus menyetir.
"Nihh, A..." Tangan Renjun yang memegang jelly itu terulur ke depan mulut Jeno.
Sedangkan si tampan yang mendapat perlakuan seperti itu matanya melebar kaget, tidak percaya bahwa si manis pujaan hatinya itu berinisiatif untuk menyuapinya jelly.
