13. Saling melengkapi

10.6K 1.4K 277
                                    

Happy Reading~ ^^

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Happy Reading~ ^^

...

Untuk kebanyakan orang, hari Senin merupakan hari yang paling tidak dinanti. Karena Senin adalah awal dari hari produktif yang membuat orang-orang terkadang malas setelah melewati dua hari libur dalam sepekan.

Tapi, Renjun pernah baca bahwa jangan pernah membenci hari senin. Karena siapa tau jodohmu datang di hari Senin, uhm.. sebenarnya sih Renjun tidak benci hari Senin hanya kurang semangat saja mengawali hari ini. Biarpun begitu laki-laki manis kesayangan Jeno itu sudah bertengger manis di koridor depan kelas bersama Haechan, Felix dan Chani.

Tap..

Tap..

Tap..

"Ren.." panggilan pelan Renjun dengar saat dia sedang fokus membaca webtoon.

Dan tidak lama, tempat kosong disebelah di isi oleh orang yang tadi memanggilnya. Renjun memperhatikan si tersangka yang ternyata Jaemin, temannya itu kelihatan lesu dan sedikit murung pagi ini.

Apa ini efek hari senin?

"Lu kenapa, Na?" Tanya Chani mendahului Renjun. Jaemin hanya menggeleng kecil lalu menyenderkan tubuhnya ke Renjun, menenggelamkan wajah lesu-nya pada pundak kecil si manis.

Mereka ber-empat, Renjun, Haechan, Felix dan Chani saling pandang untuk bisa bertelepati. Tidak seperti biasanya seorang Na Jaemin Purnomo terlihat mendung seperti sekarang.

"Nana kenapa? Sakit?" Sekarang gantian Renjun yang bertanya, sambil sesekali mengusak rambut Jaemin.

"Uhm, gue baik kok.." Jawaban lesu lagi-lagi Jaemin lontarkan.

"Nana udah sarapan?" Haechan pun membantu bertanya. Dan dijawab anggukan kepala oleh Jaemin.

Kemudian hening, mereka tau ada yang tidak beres dengan Jaemin. Anak Bapak Purnomo ini pasti sedang ada masalah. Tapi tidak lama, Jaemin bangkit, "Njun, anter ke toilet yuk." Ajak Jaemin yang langsung menarik Renjun untuk berdiri.

Yang ditarik hanya bisa menurut, dan mengisyaratkan kepada ketiga temannya untuk menjaga tas dan barang-barangnya.

"Hati-hati kalian." Ucap Felix sebelum mereka berdua berjalan menuju toilet.

Disepanjang jalan menuju toilet, Jaemin hanya diam dengan wajah lesu dan kalau tadi Renjun tidak salah lihat sih matanya sedikit merah dan bengkak. Apa Jaemin habis menangis?

Mereka sampai ditoilet yang sepi, lalu Jaemin langsung mencuci tangan dan wajahnya di wastafel, sedangkan Renjun hanya bisa menatap gerak-gerik Jaemin melalui pantulan cermin dan menunggu kegiatan Jaemin selesai.

"Hukss, Injun huhuhu." Tiba-tiba Jaemin terisak masih sambil mencuci wajahnya, sepertinya dia mencoba menghapus air mata yang tiba-tiba mengalir dari kedua matanya.

Dosen Rese! || JenRen || NoRenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang