27. Menjauh

7.4K 1.1K 154
                                    

Happy Reading~ ^^

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Happy Reading~ ^^

....

"Gue mau ke balkon gedung tower masa," ucap Renjun saat mereka telah selesai dengan urusan minta KHS di rektorat.

"Ngapain?" Tanya Jaemin.

"Engga tau, mau kesana nyari angin."

"Dih perasaan disini juga banyak angin deh?" Celetuk Haechan sembari merentangkan tangannya merasakan hembusan angin yang sangat sejuk.

Tentu saja sejuk, kampus mereka menyandang gelar kampus hijau nomor satu dijakarta. Ga heran sih, buktinya hampir seluruh sudut ada pohon dan tanaman, jangan lupakan taman kampus yang berisi anak kelinci membuat kampus jadi mirip seperti kebun raya Bogor, menurut Haechan.

"Ck, beda dong chan. Kalo di balkon kan anginnya lebih enak,"

Haechan mendecih, "Ya udah ayok kesana." ucapnya sembari menggandeng tangan Renjun dan Jaemin.

"Gak usah, kalian pulang aja."

Haechan dan Jaemin memandang Renjun bingung, "Lah terus lo gimana? Katanya mau ke balkon?" Tanya Jaemin heran.

"Gapapa ih gue sendiri aja, lagian kalian bukannya ada janji ya sama pacar masing-masing?" Ledek Renjun.

"Gue sih pacar, tau noh Haechan. Lo milih Chani apa Lucas sih?" Renjun tertawa melihat perdebatan kecil kedua sahabatnya.

"Siapa aja yang nembak duluan!" Jawab Haechan enteng.

"Yeuhh dasar, yaudah gue pulang ya, lo hati-hati ya, Bi." Ucap Jaemin lalu mengusak rambut Renjun.

"Dahh sayangnya echan, see you tomorrow~" ucap Haechan sembari melambaikan tangannya.

Renjun mengangguk, "Hmm, tiati kalian." Balas Renjun melambaikan tangannya pada kedua sahabatnya.

Sepeninggalan Jaemin dan Haechan, Renjun melangkahkan kakinya menuju gedung tower, gedung sembilan lantai itu merupakan gedung favoritnya. Karena gedung itu udaranya sejuk, soalnya pakai ac, terus juga yang buat Renjun suka dengan gedung itu karena dilantai teratas setelah perpustakaan, ada sebuah balkon lebar. Biasanya dipakai sebagai tempat mahasiswa menghabiskan waktu mereka jika tidak ada dosen atau berfoto-foto karena view dibalkon langsung membentang langit biru yang menenangkan.

Lift sedang sepi saat Renjun memasukinya, ya seperti yang Renjun tebak, beruntungnya Renjun karena kuliahnya tidak sampai sore, jadi dia bisa menikmati waktu luangnya dengan mencari angin ke balkon.

Renjun memencet tombol angka sembilan sewaktu sudah didalam lift namun ketika pintu hampir menutup, sosok Teja berlari kearahnya dan memintanya untuk menunggu. Renjun melempar senyum kearah kakak tingkatnya saat laki-laki itu masuk diikuti beberapa mahasiswa yang lain, lift cukup penuh sekarang, sepertinya

Dosen Rese! || JenRen || NoRenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang