Brylian Pov
Mei awal Garuda select angkatan 1 mendarat kembali ke Tanah air setelah 5 bulan di Inggris. Pengalaman sangat sangat berharga buat gue, yang bermimpi buat main di Liga Inggris dan gabung club Chelsea.
Dan akhirnya bisa puasa bareng keluarga, walaupun cuma bentar aja.
Garuda select 2 akan kembali berangkat ke Inggris, akhir tahun. Tapi nggak tau juga bakal ikut lagi atau nggak, karna ini merata. Yang paling dekat ya, EPA (Elit Pro Academy) U-20 Liga 1. Gue bela Persebaya Surabaya, Bajul Ijo.
Timnas U-19 pun bakal ada Kualifikasi Piala Asia U-19 2020, itu awal November. Pulang dari Garuda Select, langsung ke asrama. Terus cuti, pulang ke rumah masing masing, kembali lagi ke asrama.
Tapi, mungkin setelah babak penyisian EPA 2019 Liga 1, gue bakal balik ke Persebaya. Membela Persebaya sampai ke Final, untuk saat ini, nggak terlalu muluk muluk, step by step aja. Latihan bareng anak anak lain, nongkrong, refreshing dikit.
"Huahh, kesel banget!" kesel kalau bahasa jawa itu artinya capek
"Halah, le segitu doang capek?!" seru gue ke Bagus, yang jadi teman 1 kamar gue.
"Yo ben to." ya terserah lah
Lusa gue balik ke Sidoarjo, karna besok pun bakal ada evaluasi. Absen bentar dan mungkin bakal bebas.
▪︎▪︎▪︎▪︎▪︎
16.00
Kita udah sampai di lapangan, yang biasa buat latihan Timnas, dekat asrama.
"Semangaattt!" seru Bagus dengan ekspresi dipaksakan.
"Letoy! Cepet, hahah." ledek Bagas, kembaran ga ada akhlak.
"Ayok cepet, ntar malem party." ucap Rendy Juliansyah tepat disamping gue.
"Lets go cak!"
Pesta? Semua atlet di cabor apapun pasti boleh, tapi harus sesuai jadwal, nggak nabrakin jadwal latihan. Pesta nya anak anak mah, cuma kumpul kumpul makan, sama main game, ngobrol dikit abis itu fokus sendiri sendiri.
Selesai lari..
"Lho wei pie to cok!" loh kamu i gimana lah cuk, seru Bagus ke kembarannya,, halah paling abis ini berantem.
"Yo.. berantem yoo." Zicoo kasih aba aba buat mereka
"Ra ngotak, aku ra ngerti opo opo." ga ngotak, aku ga ngerti apa apa, bela Bagas.
"Lha iki!" seru Bagus sambil nunjukin hp dia yang lagi nontonin ig dia, gue ngintip bentar, dan nggak paham. Intinya ada nama ig cewek, nggak tau juga si.
"Bukan gue!" Bagas tetep ngotot.
"Temen lo Bry, nggak ada hari tanpa ribut."ucap Ernando yang jalan samping gue.
"Biasa upin ipin gelut, tiap hari lah ributnya." jawab gue, gue emang lebih dekat sama kembar ini Bagas/Bagus. Karna kita kenal dari umur 10 tahun, jadinya lebih akrab gitu. Bukan masalah gue nggak temenan sama ini, sama itu, ya karna faktor kenal duluan. Dan kita satu tim itu temenan semua, jadi para netijen jangan riweh.
"Besok balik yo ke rumah." gumam David Maulana.
"Ho.oh, oleh oleh per provinsi jangan lupaa!" Rizky Ridho.
"Oleh oleh mulu, cewek kek yang dibawa." seru Zico santai, tetap make earphone nya.
"Yyee! Nggak boleh, bukan mukhrim." jawab gue sok polos
KAMU SEDANG MEMBACA
My Athlete [Brylian Aldama] ✔
Teen Fiction[Athlete Series] [COMPLETED] 'just one more chapter' • Brylian Negietha Dwiki Aldama Highest rank #1 in Sepakbola Highest rank #1 in Timnas Highest rank #1 in Athlete Highest rank #1 in Atlet Highest rank #1 in TimnasU16 Highest rank #1 in Soccer Hi...