Brylian pov
Akhirnya, beban beberapa hari ini luruh juga, sesuatu yang bikin gue capek walaupun nggak gerak. Setelah dukungan dari beberapa pihak, lancar juga akhirnya, dan sekarang lega.
Sebenernya sebelum kemaren adegan nembak, temen dia udah pada cerita tentang Chal. Padahal gue nggak nanya, takut kesannya kepo banget, ternyata mereka dengan lapang dada cerita sendiri.
Dari seorang Chalondra yang anti pati sama yang namanya pacaran setelah diselingkuhin sama pacar pertama dan mantan terakhirnya. Mereka udah kasih wejangan, kalau Chal itu temen cowoknya banyak, jangan macem macem aja. Berani berkhianat yang maju nggak cuma Masnya tapi 'cowok-cowok' nya dia juga.
Gue nggak ngekang, yang gue mau, cukup dia peka sama temen temen cowoknya. Kalau udah mau menjurus ke hal hal ngajak pacaran atau udah panggil sayang sayang, gue maunya langsung block. Dan dia ya ok ok aja, sip!
Pagi ini jam 10.00
Udah di stasiun, sekarang lagi pengen naik kereta, sebelumnya kadang pake pesawat. Kebetulan bareng sama kembar,
"Pisah kita Bry." ucap Bagus sok sedih, minta di tabok.
"Halah, galau pisah sama gue bentar aja." ledek gue ke dia, dia cuma ketawa nggak jelas.
"Balik Persebaya yo?" tanya Bagas.
"Hooh, sebulanan di Persebaya." jawab gue, setelah itu ya balik ke timnas lagi, fokus kesana.
"Gak ditawari masuk senior?" tanya Bagus, udah mulai serius.
"Ditawari, tapi kayanya mau tunda dulu, dipikir pikir dulu lah." jawab gue, sebenernya sebuah kebanggan bela Persebaya, apalagi Jawa Timur, bela tanah kelahiran. Tapi, kalau yang masalah pindah ke senior gue masih mikir mikir juga.
"Iyo si, serba susah."
"Makane, sekolah ku tak lulus ne dulu lah." lagi keinget sekolah kan, SMA ini gue ya cuma kalau ujian ikut, kebanyakan belajar mandiri.
"Haha, yo harus kui mah, bentar lagi bro, sabar." angkatan 2020, mari kita berbahagia, sekolah satu tahun lagi ya :)
Bismillah
▪︎▪︎▪︎▪︎▪︎
📍sidoarjo
Akhirnya, sampe Sidoarjo dengan selamat sentosa, nggak ada kejadian apapun. Keluar dari stasiun udah ditunggu Ayah sama om Pras, yang selalu kawal kita kita kalau pergi.
"Aman Yan?" tanya Ayah, tas besar udah dibawa om Pras.
"Aman, kok sendiri?" tanya gue ke Ayah, masuk mobil emang cuma ber 3.
"Keemas ga mau, mas Kevin lagi ada acara." jelas Ayah, ini nggak disambut dong gue nya, astaghfirullah.
"Apa kabar om?" tanya gue ke Om Pras yang lagi fokus nyetir.
"Baik, kabarmu gimana?"
"Jelas baik, buktinya sehat gini." jawab gue diselingi tawa.
Astaga, lupa kabarin
Chalondra
Aku udah sampe
Dan jawabannya apa?
Nggak dijawab, dia nggak segercep itu bales chat, dia anaknya sellow ya. Tumben juga nggak bales cepet, kemana ini orang.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Athlete [Brylian Aldama] ✔
Teen Fiction[Athlete Series] [COMPLETED] 'just one more chapter' • Brylian Negietha Dwiki Aldama Highest rank #1 in Sepakbola Highest rank #1 in Timnas Highest rank #1 in Athlete Highest rank #1 in Atlet Highest rank #1 in TimnasU16 Highest rank #1 in Soccer Hi...