"Iya ... iya sana!" suruh om Diaz, tapi sebelum gue jalan, lagi inget, paperbag.
"Oh iya, ini om ada jaket, jangan lupa dipake, brand nya Bryy." ucap gue.
"Ahh.. kamu ini repot repot, tapi makasih loh. Om tunggu kamu main kesini lah." balas beliau, yang gue balas acungan jempol.
Dan akhirnya kita berangkat, ini udah keluar dari komplek rumah dia.
"Kita mau kemana?" tanya gue kedia yang lagi liat kanan kiri.
"Emm.. nggak tau, gue ngikut aja." jawabnya, dengan dagu dipundak gue, sekali tengok langsung liat dia.
"Pegangan dong." suruh gue, karna daritadi dia ini mainan hp.
"Hehe, siap pak boss." serunya, dan langsung lingkarin tangannya ke perut gue. Hari ini pake hoodie bry's, hitam.
"Kita muter muter dulu aja yaa??" minta nya dengan nada menggemaskan dan muka pengen di cubit. Karna keliatan dari spion.
"Heem."
"Bry.." panggilnya dibarengi tepukan diperut pelan.
"Apa?"
"Kenapa papa lo kasih jaket, gue jadi nggak enak." ucapnya sedikit keras, karna udah mulai dijalan raya.
"Nggak papa, biasa aja karena itu brand sendiri sekalian lah." ucap gue, dia langsung tepok perut gue sedikit keras, malah jadi geli pen ketawa.
"Ngeselin ya, asli." gumamnya yang masih bisa gue denger.
Muter muter hampir setengah jam, pelan banget nggak ada ngebut ngebut an. Diselingi bahas apapun yang sedikit unik di jalan, dia asik kaya nggak abis aja bahan obrolannya. Dengan muka ekspresi nya dia itu loh, lucu aja.
Jam setengah 5 sampai mall
"Sini, tak bukain." ucap gue, karna dia daritadi ribet mau buka ctek an helm.
"Let's goo!" serunya sambil tarik tangan gue, tapi gue tahan, dia langsung natap gue heran.
"Bentar, ambil topi dulu." langsung, ambil topi di jok motor, yang tadi bareng sama paperbag buat Chal yang sengaja mau gue kasih nanti setelah jalan.
"Cepet Bry.." serunya buru buru, sekarang udah masuk dalam mall.
"Mau ngapain, buru buru amat." tanya gue kedia, dia yang jalan disamping gue langsung pegang erat tangan kiri gue sambil natap sok sok an tajam.
"Iih, kan mau belanja." ucapnya pelan.
"Lah, kan perjanjian awal nggak ada belanja." goda gue, sengaja gue giniin biar kesel dikit.
"Kok gitu, ya ada dong, kan kita ke mall. Masa cuma makan aja, nggak mauu." rengeknya, untung suara dia nggak keras.
"Iya, tapi nggak ada acara belanja lama. Awas kalau sampai lama." ingat gue ke dia, dia langsung nyengir dan ngangguk cepet. Dan berakhir tangan dia tetep bertengger manis di lengan kiri gue.
Jam 5 an lebih dia baru selesai urusan belanja, gue juga jadi ikutan. Tapi nggak se hectic dia gitu loh, nemenin cewek belanja setengah jam aja gue udah nyerah bro.
"Bentar, aku mau lepas ini." tunjuk gue ke hoodie hitam, dia langsung lepasin tangannya. Gerah cuy
"Kitaa makan shabu shabu aja yaa??" tanyanya, sambil nunjuk tempat makan itu, dan gue balas anggukan, masuuk.
"Ketoilet bentar." ucap gue, sampai toilet, dia nawarin bawain hoodie gue, ya iya iya ajalah daripada ribet. Lucu, dia bawa 3 paperbag, sama nenteng hoodie, ribet banget bu.
Keluar toilet, langsung ditodong sama dia.
"Foto dulu Bry." ha? Dia nyuruh gue foto dispot deket Shabu sama toilet. Guenya buru buru, mumpung ga ada orang juga.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Athlete [Brylian Aldama] ✔
Ficção Adolescente[Athlete Series] [COMPLETED] 'just one more chapter' • Brylian Negietha Dwiki Aldama Highest rank #1 in Sepakbola Highest rank #1 in Timnas Highest rank #1 in Athlete Highest rank #1 in Atlet Highest rank #1 in TimnasU16 Highest rank #1 in Soccer Hi...