"Hai, Syenina Meilani, long time no see!" seru gue, sambil buka masker dan berdiri didepan dia yang natap gue kaget. Dan pas gue liat, dia tetap sama, nggak berubah.
"Kaget ya?? Ternyata bisa ketemu ya kita, di Jakarta aja nggak pernah, tapi kok Di Bali malah ketemu. Jodoh nihh." ledek gue, dia mulai merah mukanya.
"Nggak.sudi.jodoh.sama.lo" ooh, tekannya
"Ahh.. Hahahah, yang sudi jodoh sama lo siapa, gue mah masih waras." ucap gue sambil tekanin kata Waras.
"Em btw, kita temen SD sama SMP ya? Kok gue lupa lupa ingat gitu, antara gue yang lupa atau nggak pernah liat lo. Tapi, gue inget si, jaman SD sama SMP gue, ada cewek gemuk, eh bukan maksudnya cewek sedikit gemuk itu mirip lo. Atau itu lo?? Wowww, gila keren juga diet sama perawatannya, gue mau ikuut." nggak ada nada keras sama sekali, santai terkesan meremehkan.
"Chal duduk, malu." suruh Kia dan gue langsung duduk, dan meja ini dipake berempat.
"Jawab doong." tuntut gue dengan muka dibuat se manis mungkin, mungkin kalau gue liat jijay sendiri woy.
"Iya itu gue! Terus mau lo apa?! Gue nggak sudi deket sama cewek sok kecakepan dan sampah!" tekannya, ternyata keren juga ini orang, masih tetap bisa nyerang.
"Waitt sist, gue sok kecakepan? bentar deh, Dhani gue emang jelek ya?" tanya gue ke Dhani Dhani ini, dia dengan reflek geleng keras. Dan gue langsung nunjuk cowok itu dengan jari dibuat seperti pistol.
"Aduh, cowok lo aja ngakuin gue cakep, btw kalau gue nggak cakep mana mau Brylian Negietha Dwiki Aldama sama gue, atau lo berharap dia maunya sama lo??" tebak gue dengan muka dibuat semenyebalkan mungkin.
"Balik Dhan!" serunya ke Dhani, tapi dia kalah cepat.
"Eiits, mau kemana??? Kita nostalgia dulu dong sama jaman SD, SMP, apa kita langsung ke akar masalahnya aja." ucap gue mulai serius.
"Emang gimana jaman SD sama SMP Chal?" pancing Kia
"Pertanyaan yang bagus sepupu ku, aku cerita yaa??" si Nina, dia jaman SD kepanggilnya Nina
"Jaman SD, gue sama Nina- nama lo Nina atau Mei?, lanjut aja deh, Nina ini temen sekelas gue dari kelas 1 sampai kelas 6. Dulu, nggak tau kenapa ini cewek jadi bahan bully, dari badan nya yang sorry gemuk dan dulu tuh dia pendiem, ternyata sekarang diluar dugaan. Menurut gue, gue ga ada salah ya, gue pernah sentuh dia atau barangnya aja enggak. Tapi dia kalau liat gue sinis, ya bingung dong, masalahnya dimana?" cerita gue
"ITU KARNA LO KEGATELAN!" teriaknya tiba tiba, kaget tapi berusaha stay cool.
"Dari sisi mana gue kegatelan? Jaman sd itu murni tingkah anak kecil, sampai lulus sd dia nggak pernah tegur sapa. Padahal gue berusaha temenan, biar ya nggak dibully aja. Terus berlanjutlah ke SMP, gue nggak sadar kalau ternyata dia sekolah di tempat yang sama kaya gue. Dan baru tau ternyata lo di A 5 dan gue A 1, Grizelle Chalondra Zanna kapten Cheers yang sukses bawa piala di kejuaran internasional di Malaysia. Good girl." nggak niat sombong, cuma sengaja, dia mancing sisi lain gue keluar.
"Bener nggak Nina? Aku kan kapten nya?" ledek gue
"DIEM LO BANGSAT! NGGAK USAH BANYAK BACOT! MAU LO APA?!" teriaknya mulai kalap.
"Mau gue itu-, eh nanti aja lah, mau tanya dulu perawatan dimana kok bisa berubah 80%?" dia tambah merah mukanya.
"Udah Chal.." peringat Kia
"Yaudah, mau gue lo minta maaf sama pacar gue sekarang." tekan gue pelan.
"Nggak sudi! Karena keinginan nomor 1 gue adalah lo menderita." dendam lagi?
KAMU SEDANG MEMBACA
My Athlete [Brylian Aldama] ✔
Ficção Adolescente[Athlete Series] [COMPLETED] 'just one more chapter' • Brylian Negietha Dwiki Aldama Highest rank #1 in Sepakbola Highest rank #1 in Timnas Highest rank #1 in Athlete Highest rank #1 in Atlet Highest rank #1 in TimnasU16 Highest rank #1 in Soccer Hi...