Yang pertama bangun Sheva, terus dengan setannya, dia langsung bikin indomie dan makan dibawah. Bikin orang laper nggak tuh, itu bau udah nguar ke seisi rumah.
Kita kebangun jam 1 siang, antri mandi, terus sholat ke mushola dalem rumah. Langsung pada selonjoran di ruang tamu, padahal semalem ngajak jalan.
"Kita berangkat jam berapa?" tanya Dira
"Jam 2 an aja mungkin, belanja terus nunggu buka puasa." usul Kina, dan setuju setuju aja si. Nggak tau mereka chat sama siapa, gue yang jomblo ya nggak ada kegiatan
Gini loh, kalian pernah diposisi gini nggak sih, gue sama dia nggak ada hubungan apa apa. Itu murni temenan, tapi kenapa kok punya rasa senyaman itu. Terus kalau ada cewek apa gitu deketin, rasanya pengen marah, tapi kita ini siapa.
Gue sama Bryy diposisi ini, gue mau semakin deket tapi kaya masih ada sekat. Pokoknya serba salah, banyakan ngatur dan itu jujur nggak baik. Banyakan manja sama pengin perhatian dia, tapi gue siapa. Susah dah ah
▪︎▪︎▪︎▪︎▪︎
Kita udah dimall, disalah satu toko brand baju celana aksesoris ada lah. Masing masing udah pegang keranjang, gue udah ambil 2 celana, 1 rok, baju an 3, baju santai 2. Pas lewat di aksesoris, ada topi warna hitam, dengan logo depan yang hampir semua orang tau.
Beli aja lah, ntar dipake dia apa nggak urusan belakang
Selesai dengan urusan bayar disana, muter lagi kita cari sepatu. Gue ini penyuka semua jenis sepatu, gue pengoleksi sepatu kebanyakan warna nya hijau. Karna setiap ultah, ada aja yang kado warna hijau.
Padahal gue maunya semua warna, biar dari atas sampai bawah ini on point gitu.
"Beli sepatu apa?"
"Mau item." jawab gue spontan, langsung dapat lirikan tajam dari mereka.
"Lo nggak ngigo kan Zel ? Sejak kapan lo suka sepatu item polos, sekolah aja pakenya ijo." ledek Sheva.
"Nggak tau, pengen punya item polos aja." seru kayanya punya item polos buat jalan gitu.
"Liat liat aja dulu-" baru mau dilanjut ngomong, hp gue udah geter duluan.
Bryy calling...
"Haloo? Kenapa?" tanya gue sambil jalan.
"Salam dulu, assalamualaikum." ucapnya
"Hehe, walaikum salam."
"Siapa?" bisik Sheva, kepo, gue kode pake mulut 'brylian' mereka yang paham langsung ngangguk ngangguk.
"Lagi dimana?" tanya nya, gue yakin ini dikamar dan rebahan, suaranya kaya abis tidur.
"Lagi dimall, jalan." jawab gue jujur, sampai akhirnya kita udah masuk di tokonya. Langsung pencar semua, au amat dah ah. Kalau belanja nggak inget temen, dasar nya setan.
"Sama siapa?" tanya nya.
"Sama temen." jawab gue singkat, karna lagi fokus liat detail sepatu
"Cowok?"
"Heem-, eh ... kak, ini ukuran 38 ada?" seru gue ke mbaknya.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Athlete [Brylian Aldama] ✔
Teen Fiction[Athlete Series] [COMPLETED] 'just one more chapter' • Brylian Negietha Dwiki Aldama Highest rank #1 in Sepakbola Highest rank #1 in Timnas Highest rank #1 in Athlete Highest rank #1 in Atlet Highest rank #1 in TimnasU16 Highest rank #1 in Soccer Hi...