Brylian pov
Hidup diasrama jauh dari keluarga, keluarga dateng kalau emang lagi banyak waktunya. Karna susah kalau ayah sama mas Kevin kesini sedangkan njel disana. njel itu panggilannya Keemas, dia kan masih sekolah takutnya ganggu waktu.
Untungnya, punya temen, sahabat, keluarga kedua, sama sayang sayang gue ini. Wkwk.
Apalagi kalau keluarga dateng dan nonton pertandingan di stadion. Itu moodbooster benget bagi setiap orang yang mau kejuaraan. Apalagi gue ini nggak pernah sekolah, lebih tepatnya jarang. Kalau nggak dari bola, gue mau ngeliatin ke dunia kebisaan gue lewat apaan lagi.
Untungnya taun depan gue udah melepas predikat SMA. Dan pastinya bakal lebih fokus ke sepakbola yaa,
"Gus, ga kesel po?" tanya Bagas.
"Kesel lah.. nggak liat keringetan kaya gini." bahasanya gado gado sekali .
"Kalau capek mah istirahat, malah nggak bisa diem." tambah gue, disini lagi pada duduk ngesot di lapangan bola.
"Lo kebelet berak?" tanya Nando vulgar, emang dasar mulut ga ada saringan.
"Hahaha.. omonganmu kurang jelas, ndo." meledak semua ketawa.
"Eh.. Bry kon punya gebetan baru?" tanya David tiba tiba, gue cuma bisa ngerutin alis, sejak kapan gue punya gebetan?
"Ha?"
"Heessh.. dia nggak ngaku kalau lo tanya, kenyataannya dia punya." potong Rendy.
"Tunggu tanggal mainnya aja, sekarang baru juga stalk ig sama follow follow an, mana sambil senyum senyum lagi." gue mencium bau bau bakal ke gue ini.
"Latihannya juga jadi semangat." tambah Bagas, padahal karna semalem ditelfon Ayah, dikasih motivasi ini orang orang gagal paham.
"Jangan percaya, gue temen ada tapi nggak ada yang digebet." klarifikasi gue, ntar tambah tambah itu yang diomongin.
"Yang bener mana nih? Tapi kayanya gue percaya yang suaranya banyak. Jadi lo lagi ada gebetan kan?" tanya Nando berondong.
"Cantik ga?" tanya Yudha Febrian tiba tiba
"Behh...cantik banget Yud, kakak hits." seru Zico, kok jadi mereka mereka yang heboh yee.
"Udah lah, balik asrama." ajak gue.
Mereka berhenti ngomongin hal itu pas sampai asrama, pada sibuk main hp. Sama udah laper, nunggu buka puasa, bagi yang menjalankan yaa..
"Itu cewek lumayan." ucap Bagus pas baru sampai kamar.
"Lumayan gimana?" tanya gue, kok pada ngebet banget sama itu cewek.
"Cantik iya, menurutku kalau masalah pinter, dari wajahnya udah keliatan. Yang rada jadi masalah, kayanya dia ini punya temen atau pacar banyak. Diliat, kalau ada cewek ketemu orang ganteng pasti langsung kek salting gitu kan, apalagi lo yang pasti banyak orang tau siapa lo." jelasnya sejelas jelasnya.
"Buktinya dia nggak tau kalau gue pemain bola, mana langsung kaya nyesel gitu pas tau gue pemain bola." kembali bayangan pas di supermarket itu.
"Gila, kan bener. Secara dia cantik gitu, cowok mana yang nggak mau." ucap dia, laporin pacarnya siapa suruh dia puji puji cewek lain.
"Cantik aja nggak cukup." ucap gue klasik
"Klasik, tapi lo maunya juga sama yang cantik." Skak nya.
"Ya iya, tapi kan gue sama dia cuma berteman, ketemu aja baru 2 kali." elak gue.
"Ketemu 2 kali udah follow follow an, tukeran nomor hp." ledeknya langsung masuk kamar mandi.
Kok dia tau, buru buru gue ambil hp yang lagi nampilin chat baru dari..
KAMU SEDANG MEMBACA
My Athlete [Brylian Aldama] ✔
Teen Fiction[Athlete Series] [COMPLETED] 'just one more chapter' • Brylian Negietha Dwiki Aldama Highest rank #1 in Sepakbola Highest rank #1 in Timnas Highest rank #1 in Athlete Highest rank #1 in Atlet Highest rank #1 in TimnasU16 Highest rank #1 in Soccer Hi...