Part 27◾

25.4K 2.4K 134
                                    

Vote sebelum baca⭐

"Hanya sehari ku tinggal, kau sudah dapat yang baru, sayang?" Pertanyaan bernada mengejek King membuat Maudy menahan nafas

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Hanya sehari ku tinggal, kau sudah dapat yang baru, sayang?" Pertanyaan bernada mengejek King membuat Maudy menahan nafas.

Gadis cantik itu tidak menyangka King akan mengetahui kejadian hari ini mengingat King sendiri berada di rumah sakit.

Ah, Maudy lupa kalau King punya mata-mata. Maudy lupa kalau King anak orang kaya sehingga akan mudah bagi King mengetahui segala sesuatu yang diinginkannya.

Maudy bergeming di tempat melihat King berjalan menghampirinya. "Apa kau lupa hukuman yang akan kau dapatkan jika dekat dengan pria lain?"

Maudy menatap King lelah. "Dia temanku. Untuk apa kau cemburu dengannya?"

King mengerutkan kening tak suka.

"Bukan kah kau kekasihku? Jadi, ku rasa tidak ada gunanya cemburu pada Fadil."

"Aku cemburu karena aku mencintaimu! Aku tidak suka melihatmu berdekatan dengan pria lain!"

"Cinta atau obsesi? Cinta atau takut barangmu direbut?" Sinis Maudy.

King mencengkram dagu Maudy kuat. Tatapannya terlihat sangat tajam dan membunuh. "Kau masih meragukan perasaanku setelah apa yang ku lakukan padamu selama ini?"

Maudy tertawa miris. "Yang kau lakukan hanya lah memaksa dan mengancamku. Jadi, apa yang harus dipercayai dari hal itu?"

"Ka--"

"Diamlah! Jangan mengoceh lagi karena kepalaku sangat sakit mendengar semua perkataanmu." Ketus Maudy sembari menepis tangan King.

Tentu saja tindakannya membuat King marah. Namun, belum sempat King melampiaskan amarahnya, Maudy sudah lebih dulu kabur ke luar apartemen.

"Kembali, Maudy!"

Maudy mengabaikan teriakan marah King. Yang ada di dalam otaknya hanyalah kabur dari sana karena sadar perbuatannya telah memancing amarah King. Tapi salahkan saja sifat menyebalkan King!

Namun, tidak dapat dibayangkan apa yang akan dilakukan King padanya jika tertangkap.

Pasti pria itu akan menghukumnya lebih parah dibandingkan sebelumnya!

Maudy pusing memikirkannya!

"Maudy!" Teriak King penuh peringatan dan menggema di lorong apartemen.

Maudy berbalik sekilas, kemudian mempercepat larinya. "Jangan mengikutiku!" Balasnya berteriak.

"Kembali, Maudy! Jangan kabur!"

Maudy menghela nafas panjang seraya terus mempercepat larinya. Mengabaikan perkataan King.

Gadis cantik itu berlari menuruni tangga dengan langkah besar kala merasa King sudah berada di belakangnya. Ia merutuki kaki pendeknya yang sangat lelet dalam berlari.

Tubuhnya terlonjak kaget kala lengannya dicekal oleh King. "Jangan membuang waktumu dengan mencoba kabur dariku, sayang. Percuma." Tekannya.

Maudy menatap King kesal. "Lepaskan! Untuk sekarang, aku menginginkan ketenangan. Jadi, tolong jangan menggangguku."

"Jangan harap!" King mengeratkan pegangannya sedangkan Maudy memberontak sekuat tenaga.

Lantaran terlalu kesal pada King, Maudy pun menggigit tangan King sekuat tenaga sehingga membuat King meringis kesakitan dan melepaskan cekalannya.

Naasnya, Maudy kehilangan keseimbangan dan berguling-guling di tangga.

Gadis cantik itu merintih kesakitan sebelum kehilangan kesadaran. Terakhir yang dilihatnya adalah wajah khawatir King.

Bersambung...

firza532

ObsessiveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang