26. I'm coming home (DID)

4.7K 685 43
                                    

Raditya Dika pernah bilang,

"Ketika lo punya pacar, lo hanya bisa dapat 2 dari 3 ini. Pinter, waras, sama cakep.

Salah satu temen gue pernah pacaran sama salah satu cewe ini. Cewenya pinter, cewenya waras, tapi biasanya kalo pinter dan waras, dia ga cakep.

Temen gue pernah pacaran lagi sama satu cewe yang dia cakep, dan dia waras, tapi dia bego.

Ada satu lagi temen gue pacaran sama cewe. Cewenya none Jakarta, tuh cantik banget. Anak UI, dia pinter. Tapi dia gila.

Lo ga akan bisa dapetin yang sempurna."

Aku membenarkan kata-kata Raditya Dika itu. Terutama cerita ketiga.

Karena itulah aku. Cakep, pinter, dan gila. Banyak yang bilang begitu, meskipun aku tetap insecure dan merasa kentang.


"Apa saja yang terjadi ketika aku terbangun pertama kali? Sebelum aku dipukul menggunakan kendi?

"Kamu tiba-tiba keluar kamar. Kami semua terkejut karena kamu tidak menoleh saat dipanggil Ratu. Malah menyebut-nyebut namamu sebagai Rara."

Astaga, Rara.


Rara adalah kepribadian yang riang, supel, bersahabat.

Tapi namanya kepribadian. Ada positif dan negatifnya.

Bagian negatifnya adalah, jika aku tidak bisa mengatakan perasaanku pada orang lain, maka ia adalah orang(?) yang bisa mengatakan apapun yang ia rasakan.

Marah, sedih, senang, kesal, kecewa, dan bahagia. Ia bisa mengakui semua itu semua di saat aku mati-matian memendamnya.


Di satu sisi aku berterimakasih kepadanya karena ia bisa mengambil alih masa sulitku ketika aku merasakan banyak kesulitan tentang perasaan.

Di sisi lain dia sedikit menyusahkan karena dia asal ceplos. Dia mengatakan apa yang di dalam hatinya. Bisa saja dia memuji dan menghina disaat yang bersamaan.

Imageku bisa hancur ketika ia menyatakan perasaannya kepada orang lain. Bisa perasaan suka, marah, maupun benci.


"Lalu apa lagi? Ceritakan kepadaku dari saat aku terbangun hingga aku dipukul kendi."


Rara side

Aku membuka mata.

HAH? APA? AKU TERBANGUN?


"HAHAHAHAHAHHAHAHAHAHHAHAAHHAHAHAHAHAHAHAHAHAHA"

Aku tertawa riang karena sudah sangat lama semenjak aku tertidur. Aku bahkan lupa kapan terakhir aku terbangun.

Aku meregangkan tubuhku yang tidak pegal itu. Secara, tubuh ini tetap bekerja meskipun aku tertidur.


"Wah, pasti kamu mengalami banyak kesulitan kan bersama Ratu?"

Lalu aku melihat pahaku. Benar, banyak sekali bekas sayatan di area pahanya Ratu.


"Susah-susah aku merawat diri. Kenapa dia begitu sih. Heuh bikes."

Tapi sebentar. Kenapa aku menggunakan baju ini?

Aku berjalan ke arah cermin dan melihat tubuhku.

Wah, lekuk tubuhku sangat terlihat.

Waw, nice!

The Past [MAJAPAHIT] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang