Pagi ini Odey mengajakku jogging di kawasan Prambanan. Aku setuju dan mengganti setelanku menjadi setelan olahraga.
Lalu kami berlari ke sekitar kawasan Prambanan. Membuatku teringat cerita Roro Jonggrang yang pernah ku ceritakan kepada Hayam Wuruk.
"Eh, Ratu."
"Hm?"
"Maaf nih kalo nyinggung perasaan lu."
Aku masih menunggu Odey berbicara dan memelankan lariku.
"Lu udah, dijebolin?"
Aku tersedak oleh angin mendengar pertanyaan Odey.
"Alhamdulillah dey, kaga. But, sometimes he kissed my eyes, or i kissed his cheek."
"HAH? SEORANG RATU? BISA KISSING?"
Sanking terkejutnya, Odey sampai menghentikan kegiatan larinya. Mau tidak mau aku juga berhenti.
"Lha, iya. Kan gue uda mau hampir nikah itutuh dey.."
Odey menutup mulutnya. Entah karena terharu atau terkejut atau karena apa.
"Ya ampun, temen suci gue. Dulu lu dipegang cowo manapun juga gamau. Gue sempet ngira lu belok gila.
Gue rela deh lu nikah sama Hayam Hayam itu, asal lu ga belok."
Aku menatap Odey sebentar.
"Masalahnya dey, gue ga dikasih restu buat nikah sama dia. Yang ga ngasih restu bukan sekadar orang tua atau temen, tapi Tuhan dan semestanya. Gue bisa apa?"
Lalu aku melanjutkan lariku dengan memulai lari yang pelan.
"Ehm, wah buset menang banyak tuh orang."
Ucap Odey yang mulai mencairkan suasana. Ia juga menyesuaikan kecepatan larinya dengan lariku.
Aku tersenyum kecil meskipun hatiku rasanya masih sakit.
Aku mencoba menghapus air mata seakan-akan aku sedang mengelap keringatku.
Lalu, aku dan Odey melihat seseorang membagikan pamflet.
"Boleh kakak."
Kami menghentikan lari kami sejenak dan melihat pamflet yang ia bagikan.
"Penampilan asal mula Candi Prambanan: Roro Jonggrang."
Aku saat ini benar-benar menahan air mata yang keluar.
"Mau ga? Siapa tau lu lupa."
Aku hanya mengangguk kecil. Odey tentu saja tidak tau bagian saat aku menceritakan Hayam Wuruk tentang Prambanan. Itu adalah saat dimana saat sedang berdua saja.
Aku ingin memori itu hanya kami yang memilikinya. Yah, meskipun terkadang Odey juga tau beberapa garis besar ceritanya.
"Oke, beli dua tiketnya. Malam ini kan?"
"Iya kak."
Lalu Odey dengan cepat membayar tiket untuk pertunjukkan tentang Roro Jonggrang di Prambanan nanti malam. Aku hanya bisa meneguk saliva ku kasar.
Ya Tuhan, tolong. Kuatkan aku.
***
Odey sudah beberapa kali bolak-balik toilet karena kurasa ia makan-makanan yang tidak cocok untuk perutnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Past [MAJAPAHIT] ✔
Ficción históricaMungkin, masa lalu yang dapat menyembuhkannya Book I Start: 26 Maret 2020 End : 19 Mei 2020