Setelah tiga hari perayaan ulang tahun Hayam Wuruk dilaksanakan, baru hari ini aku bisa berbicara dengan Hayam Wuruk serta Nertaja secara pribadi. Aku menarik napas sebelum memulai pembicaraan.
"Haaa bagaimana ini? Sekarang aku tidak tau harus memanggilmu apa. Jika aku memanggilmu Raja, itu bukanlah panggilan yang tepat. Jika aku memanggilmu kakanda, kan aku bukan adikmu lagi?"
Ucapku yang mencoba meringankan suasana sebelum masuk ke inti pembicaraan. Rupanya dalam tiga hari aku bisa menerima keadaan ini. Yah, terima kasih kepada beberapa penenang yang tanpa sengaja terbawa ke masa ini.
Hayam Wuruk dan Nertaja tampak saling pandang.
"Panggil saja aku kakanda. 'Kan kamu juga calon istriku?"
Tidak semudah itu (:
"Tidak, aku akan memanggilmu Hayam Wuruk saja mulai sekarang."
Jawabku dengan ketus.
"Itu, tidak buruk."
Sahut Nertaja.
"Lagipula, kamu tau Ratu, kenapa kakanda menginginkan kamu tetap memanggilnya dengan sebutan itu?"
Hayam Wuruk yang awalnya kalem langsung berdiri hendak menahan perkataan Nertaja. Namun aku dengan sigap memberikan tatapan sinis ke Hayam Wuruk-jika ia mencoba menghalangi adiknya.
"Itu dikarenakan kakanda adalah sebutan untuk seorang istri kepada suami."
Aku hanya memasang ekspresi datar. Sedangkan Hayam Wuruk menurunkan matanya.
Sebenarnya yang Raja di sini itu aku atau dia sih? Kenapa dia terlihat takut begitu?
"Kakanda, aku tau kamu sangat ingin dipanggil begitu oleh Ratu. Tetapi mengapa menunda hingga tiga tahun kedepan?"
"Di usia sekarang, aku yakin aku belum dewasa. Aku juga yakin, Ratu akan sangat terkejut apabila kita menikah esok."
Aku langsung melempar tatapan sengit. Sudah tiba-tiba terpilih, dilaksanakan besok lagi. Jika benar begitu, aku akan menjadi pengantin yang kabur.
"Tidak kok. Aku hanya bercanda."
"Bercandamu tidak lucu."
Tepat setelah mengatakan hal itu, Hayam mengerucutkan bibirnya seolah-olah dia lagi ngambek.
Aww lucu banget hyung membuatku gemas ingin menabok.
Mengabaikan Hayam Wuruk, aku beralih pada Nertaja.
"Aku sudah bisa sedikit membaca dan menulis lho! Apakah benar-benar tidak ada pekerjaan untukku?"
Nertaja tampak berpikir.
Merasa diabaikan, Hayam Wuruk tiba-tiba menggebrak meja.
Ini Raja satu kenapa sih Ya Tuhan..
"Aku tau! Kamu harus berlatih menjadi permaisuri.
Karena kamu calon permaisuri, kamu juga harus belajar etika. Kamu adalah Ratu di masa depan."
Astaga. Benar juga. Ketika aku menjadi Ratu, aku harus benar-benar menjaga sikapku. Kali ini aku setuju dengan Hayam Wuruk meskipun tadi ia menyebalkan.
![](https://img.wattpad.com/cover/218141206-288-k616818.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
The Past [MAJAPAHIT] ✔
Fiction HistoriqueMungkin, masa lalu yang dapat menyembuhkannya Book I Start: 26 Maret 2020 End : 19 Mei 2020