The Past [MAJAPAHIT] ✔

extrapart-- A day with(out) Hayam Wuruk

Sudah seminggu aku berdiam diri di rumah.

Aku tidak melakukan apapun. Aku benar-benar hanya terbaring lemah di atas kasurku.

Semuanya rasanya masih terlalu bias namun nyata.

Mataku tidak pernah bengkak selepas menangis, karena itu orang rumah hanya menyangka aku sedang sakit.

Selepas pulang dari candi itu, tubuhku terasa sakit semua. Semua bagian tubuhku terasa nyeri seperti ada yang menekanku.

Iya, aku tertekan oleh keadaan.

"Non Ratu."

Aku benci kata Ratu.

"Iya, bi?"

"Ada non odey di bawah."

Odey adalah Audrey. Dia temanku sedari kecil.

"Suruh masuk ke kamar aja bi."

Aku mendudukkan diriku di karpet bawah. Dan menyandarkan diriku ke kasur.

Tidak lama suara pintu terbuka, menampakkan Odey dengan segala macam makanan dari KFC.

"Hai dey. P kabs?"

Aku mencoba terlihat baik-baik saja. At least, dia taunya aku sedang flu, bukan patah hati.

"Lu sakit apa?"

"Yang lu liat?"

"Sakit hati."

Aku melihat Odey sebentar. Kok dia bisa tau?

"Tapi ga mungkin sih. Kak Teddy aja lu tolak begitu."

Aku lalu menyandarkan lagi kepalaku ke kasur.

"Lu masih belum bisa lupa sama kejadian malam itu?"

"Udah, udah bisa. Beda masalah."

"Trus sekarang masalahnya apa."

OIYA KOK AKU KECEPLOSAN?

"Gapapa dey udah ah lupain ayo makan dulu gue laper."

Akhirnya hari ini aku makan dengan benar. Tiba-tiba Odey menggenggam tanganku.

"Apa?"

"Lu sayat-sayatan kok sampe di tangan? Tumben."

Aku baru sadar bahwa aku menanggalkan selimutku ketika membuka plastik yang dibawa oleh Odey.

"Its just, complicated. You wont believe me."

"Kapan gue ga percaya sama lu?"

Bener juga, Odey sudah menjadi sahabatku semenjak kecil. Ia sudah mendengar segala keanehan yang kuperbuat.

Termasuk tentang beberapa penyakit kepribadianku. Namun tidak semua.

"Sambil makan aja."

"Ngomong sekarang."

Aku menghela napas berat.

"I just fall in love with someone i cant have."

Odey nampak terkejut. Ini adalah pertama kali aku curhat tentang cowo ke Odey. Jadi wajar ia terkejut.