XV # Antara Cala dan Ruksey

87 31 13
                                    

Penataran telah usai. Raja Andriant kembali ke Ruksey dengan wajah bangga. Karena akibat pihak Cala memberitahu bahwa tiga penelitinya tewas akibat melakukan penelitian demi kesembuhan rakyat Cala, Ruksey mendapat penghargaan sebagai negeri teladan. Sepulangnya dari penataran, Raja Andriant langsung ingin bertemu dengan Mahlawa.

Mahlawa menghadap dengan pakaian terhormat tentunya. Di sana, semua peneliti dianggap sebagai keluarga kerajaan.

"Selamat datang kembali ke Ruksey, Yang Mulia," sambut Mahlawa setelah memberi penghormatan.

Raja Andriant mengangguk mantap. "Bagaimana pengalamanmu berada di Cala?"

Mahlawa menunduk.

"Ya, aku tahu kau dan peneliti lain tidak dapat menemukan penawarnya. Jangan malu seperti itu di hadapanku."

Mahlawa mulai mengangkat kepalanya. "Yang Mulia, aku tidak ingin memberitahunya, tapi karena kita berdua saja di sini, jadi aku ingin memberitahu rahasia besar Cala."

Raja Andriant mulai mendengar serius.

"Putra mahkota Cala, mengidap penyakit sukar bicara itu."

Spontan, Raja Andriant melebarkan mata. "Apa? Pangeran Atlantik?"

"Iya, Yang Mulia. Tetapi kini, anak itu telah berbicara kembali. Menurut anda, siapa yang melakukannya?"

Raja Andriant sedikit menyungging senyum di sudut bibir. "Tidak ada yang bisa mengalahkan peneliti Ruksey."

"Kita masih di bawah Yeoson, Baginda."

Raja Andriant terkekeh, "Ya, tetapi kita menjalin kerja sama dengannya. Tunggu dulu, jika kau berhasil menemukan obat untuk menyembuhkan Pangeran Atlantik, kenapa Raja Keanu mengatakan bahwa peneliti Ruksey tidak bisa menemukan obatnya," pikir sang raja.

"Mungkin, karena penawar itu hanya satu."

"Satu? Kau hanya membuat satu, Mahlawa?"

"Iya, Yang Mulia. Saya tidak tahu itu akan berhasil. Saya mencoba meracik dari tanaman-tanaman herbal yang diberikan ayah saya. Ternyata itu bermanfaat dengan rempahan yang ada di Cala."

Raja Andriant mengangguk paham. "Lalu, kenapa kau tidak membuatnya lagi dan menyembuhkan lebih banyak orang. Ruksey akan berbangga kepadamu."

"Nah itu dia masalahnya, Baginda. Tanaman itu tidak ada di sini. Dia tumbuh di pegunungan dan ayah saya membawanya ke rumah sepulangnya dari merantau."

"Bisakah kau menyuruh ayahmu untuk mengambilnya lagi? Jika ia mau, aku akan menyediakan beberapa donge untuknya. Berapa pun bayaran yang diminta, akan kuberikan."

Jantung Mahlawa berdegup kencang. Sungguh, ia takut ketahuan, karena obat itu bukan racikannya sendiri.

"Tapi, Yang Mulia, aku sarankan jangan membantu Cala lagi."

Raja Andriant tersentak, dan menatap tajam pada Mahlawa. Mahlawa terduduk dengan kedua tangan menapak karpet merah di depannya. Ia sama sekali tidak berani menatap mata Raja Andriant saat ini.

"Baginda Raja,  Cala buruk. Maafkan, aku lancang. Aku tahu aku ini tidak berguna. Tetapi, raja Cala tidak memiliki hati."

"MAHLAWA! BERHENTI MENGIGAU!" geram Raja Andriant, "aku tidak mengerti apa maksudmu."

Mahlawa mengangkat kepalanya perlahan. Ketika matanya bertemu dengan sang raja, bibirnya gemetar mengatakan, "Tiga peneliti yang meninggal itu, dihukum gantung oleh Raja Keanu."

Sungguh, Mahlawa sangat takut dengan raja Cala. Namun, mau tidak mau dia juga ingin menjatuhkan Raja Keanu.

Raja Andriant menggebrak meja. Singgasana ratu ia tendang hingga terpelanting ke samping. Kedua tangannya tegak di samping pinggang. Dadanya menggebu.

KANIBAL Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang