XXX # Cala Termakan Emosi

73 22 0
                                    

"Vansel ... ada yang ingin Lamda sampaikan padamu."

Vansel kaget karena Elips langsung menyebut namanya. Ia pun menatap Lamda.

"Ada apa, Paman?"

Lamda tersenyum. "Kau ikhlas kan jika aku pergi sekarang?"

Vansel memeluk Lamda. "Tidak, Paman. Bukan sekarang saatnya. Katanya, kau ingin melihat anakku." Vansel melepas pelukannya dengan uraian air mata.

"Aku ingin, tetapi mungkin tidak bisa."

"Tidak, Paman, kau harus hidup."

"Tidak penting apakah aku harus hidup atau tidak. Ada hal yang jauh lebih penting," balas Lamda.

"Tidak ada yang lebih penting dari nyawamu, Paman." Vansel menatap nanar.

Lamda tersenyum lebar. "Pangeran, mungkin kau hampir tidak percaya atau tidak akan percaya sama sekali. Tetapi, aku mengetahui suatu hal yang baru saja aku pecahkan. Ingatlah kalimatku ini, Cala hancur karena Ruksey."

"T--tapi--"

"Jangan sela aku dulu, Pangeran Vansel. Dengarkan. Aku tidak ingin membongkar rahasia ini padamu secara langsung. Tetapi, setelah aku tahu keburukan Ruksey, aku tidak ingin anakku menjadi pemimpin di negeri yang salah."

Vansel mengernyit. Bahkan, Atlantik dan para donge pun mengerutkan dahi.

"Apa maksdumu?"

"Kau ... adalah anak kandungku yang kuberikan pada Raja Andriant karena ia tidak memiliki seorang putra. Dan, apa pun pertanyaanmu mengenai itu, tanyalah kepada ibumu. Aku senang, bisa menemani setiap hari-harimu. Tetapi sekarang, giliran ibumu yang akan menjagamu."

Vansel beruraian air mata. "I--ibuku?"

"Putri Elips." Mendadak, Lamda menutup mata.

"TIDAKKKK, PAMAN!" teriak pilu Vansel.

Ia memeluk tubuh Lamda dengan tangis sesak di dada. Karena baginya, Lamda adalah orang tua kedua sejak dulu. Apa-apa kebutuhannya, selalu dicarikan Lamda. Kemana pun dia pergi, selalu ditemani Lamda.

Vansel mendadak oleng ke belakang. Atlantok segera memeganginya. Mata Vansel tertuju pada Elips.

"Jadi ... kau ... ibuku?"

Elips mengusap air matanya dan memeluk Vansel. "Kau mungkin akan sangat sulit menerimanya. Tetapi, percayalah. Inilah kenyataan. Dan aku bersama Lamda, tidak ingin kau menjadi pemimpin di negeri yang salah."

Vansel tiba-tiba melepas pelukan dan bersikap kasar. Ia berdiri dan pergi.

"Vansel! Vansel!" panggil Elips.

"Aku akan mengejarnya," balas Atlantik yang berlari menyusul Vansel.

#####

Atlantik menarik tangan Vansel.

"Kau harusnya lebih mengerti bagaimana cara bersikap sebagai putra mahkota."

"Putra mahkota apa? AKU SEKARANG BUKAN ANAK RAJA!"

"Pangeran!"

"BERHENTI MEMANGGILKU BEGITU! PENDAMPINGKU ADALAH ORANG TUAKU SENDIRI! DAN AKU BUKAN SIAPA-SIAPA!"

"Dengar, kau tetap keluarga raja. Ibumu adalah putri kandung kerajaan Cala."

Vansel menggeleng. "Tidak. Cala bahkan sudah tidak ada. Apa yang mau dibanggakan?"

"Bukankah kau sendiri yang mengajakku membangun Cala bersama-sama?" Atlantik mengangkat kedua alisnya.

Vansel memukul kepalanya dan terjatuh. Ia bersandar pada dinding.

"Lupakan bagaimana buruknya keluargaku. Aku ingin dengar, apa keburukan Ruksey."

Atlantik duduk di samping Vansel. "Jangan bilang begitu, orang tuamu penuh perjuangan membesarkanmu."

"Katakan apa keburukan Ruksey," ucap Vansel seolah mengalihkan perhatian.

Atlantik berdeham. "Moestan Prasga menemukan kain hitam yang ditemukan oleh Sharaki, peneliti Ruksey yang tewas di sini ..."

Kemudian, Atlantik menceritakan apa sebenarnya maksud Raja Andriant mengirimkan para penelitinya ke Cala. Itu agar nama Ruksey terkenang baik. Sedangkan, wabah sukar bicara itu pun yang memulainya adalah ayah Raja Andriant sendiri. Wen, adalah korban pertama yang dibungkam dengan kain hitam itu dan obat sarafnya masuk melalui saluran pernapasan.

Mereka tahu kain itu berasal dari Ruksey dari Lamda. Ciri khas kain Ruksey adalah kain yang selalu memiliki dua sisi. Dua kain yang berukuran sama besar dijahit menjadi satu bagian. Di zaman ini, tidak ada yang melakukan hal semacam itu bahkan Yeoson.

Sebenarnya, Lamda dan Moestan Prasga diam-diam telah menyelidiki Cala Parunga terlebih dahulu sebelum membawa mereka semua kemari. Dan, masuknya para kanibal itu belum dapat dimengerti bagaimana, tetapi, Merpada yang ternyata orang Ruksey--diketahui dari Lamda, yang tahu banyak tentang mengendalikan makhluk itu. Ia juga memberitahu Raja Keanu dan Elips.

Raja Andriant dicurigai tidak ingin berada di bawah Cala karena Cala yang telah membangun Ruksey. Raja Andriant tidak ingin kalah saing. Dan ternyata, ini semua tidak ada hubungannya dengan Yeoson. Yeoson murni kemari hanya untuk mengambil apa yang bisa dipakai dan ia merasa itu berhak karena dulu Yeoson membantu Cala dengan sukarela.

#####

KANIBAL Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang