Sebelum lanjut baca Prince Taehyung, bisa dong mampir dulu ke lapak ku terus klik 'Follow'. Bentar doang kok:" Biar gampang, kalau ada informasi terkait work-work ku bisa langsung liat di dinding,-,
Happy Reading•
Istana,
Dua puluh dua tahun silam."Eomma!" Teriak Taehyung dan Jimin bersamaan menghampiri eomma yang sedang merajut. Yang dipanggil hanya tersenyum melihat kedua anaknya datang menghampirinya.
"Eomma lihat apa yang aku buat!" ujar Jimin antusias sembari menyerahkan sebuket bunga rangkaian nya sendiri.
"Whoa, bagus sekali." eomma meraih buket bunga tersebut kemudian menghidunya.
"Ini untuk adikku yang akan lahir eomma." Ujar Jimin dengan senyumnya.
"Terima kasih, Jimin oppa." balas eomma sembari mengelus perutnya yang sudah membesar.
"Tae, apa yang kau bawa?" tanyanya kemudian. Taehyung tampak tidak yakin dengan benda yang dibawanya.
"Hadiahku tidak sebagus milik Jimin hyung, eomma." Dengan wajah sedihnya dan air mata yang sudah diujung mata, Taehyung memberikan sebuah kertas. Eomma meraih kertas itu dan melihatnya.
Sebuah gambar yang jauh dari kata bagus. Menampakkan sepasang pria dan wanita dewasa dan enam anak laki-laki.
"Semuanya laki-laki?" tanya eomma dan dijawab anggukan oleh Taehyung.
"Apa-apaan kau, Tae? Seharusnya yang paling kecil itu perempuan. Kita berlima kan sudah laki-laki." Sahut Jimin.
Eomma mengelus kepala Taehyung, "Tae ingin adik laki-laki ya?" dibalas anggukan kuat oleh Taehyung.
"Parempuan, Tae."
"Laki-laki, hyung."
"Sudah-sudah, apapun jenis kelaminnya nanti, dia tetap adik kalian." ucap eomma dengan senyum lembutnya.
"Eomma!" Jimin dan Taehyung pun menghambur ke pelukan eomma.
"Tentu saja anak yang lahir nanti adalah perempuan." Sahut seorang pria yang baru datang menghampiri mereka.
"Tuh kan, appa saja mengatakan adiknya perempuan." ujar Jimin pada Taehyung dengan nada mengejek. Taehyung pun murung dibuatnya.
"Appa jika nanti adikku perempuan, aku boleh mengajaknya bermain pedang tidak?" Tanya Jimin antusias sembari berlari kearah appa dan disambut dengan sebuah gendongan oleh sang appa.
"Tentu saja tidak, Jim. Kau tidak boleh bermain pedang bersama adik perempuanmu."
"Yahh," Jimin terlihat kecewa.
Tiba-tiba datang lagi seorang anak laki-laki yang lebih besar dari mereka. "Pangeran Jimin, Pangeran Taehyung, waktunya latihan." ujar anak laki-laki itu ramah.
"Aku kesana!" Jimin segera turun dari gendongan appa dan berlari kearah anak laki-laki itu.
"Ayo, Pangeran Taehyung!" ajaknya lagi pada Taehyung yang masih setia dalam pelukan eomma.
"Aku ingin adik laki-laki, eomma." bisik Taehyung ditelinga eomma kemudian melepas pelukannya dan berjalan menyusul Jimin.
"Jimin hyung, Daniel hyung, tunggu!" Taehyung berlari mengejar Daniel yang tangannya sudah ditarik-tarik oleh Jimin.
¿?¿?¿?¿?¿?
Daniel, Jimin, Taehyung, dan Namjoon tengah duduk melihat bagaimana Hoseok dan Seokjin sedang berlatih menggunakan pedang. Pedang kayu tentunya, hanya untuk latihan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Prince Taehyung [End]
Fanfiction[Jangan Lupa Follow Akunnya^^] [Belum Revisi] Choi Taehyung, pergi ke kota untuk mewujudkan impiannya yakni bertemu dengan idolanya. Pangeran Jungkook, putra bungsu kerajaan adalah idola seorang Choi Taehyung. Saat pergi kekota ibu Taehyung yang tin...