👑K€$£Mβ||LαΠ β£Lα$👑

1.2K 156 27
                                    

Sebelum baca, yuk Vote!
.
Ingatkan jika ada typo.
.
.
Happy reading•
.
.

Segerombolan kuda tengah terparkir di sebuah pohon besar. Tak jauh dari mereka sekelompok orang tengah mengistirahatkan diri. Di antaranya ada seseorang yang berpakaian bangsawan dengan lambang golden gate of freedom yang tertera di jubahnya tengah duduk di atas akar pohon sambil menengadah. "Bulan bersinar sangat terang malam ini." Gumamnya.

"Yang Mulia, sebaiknya anda tidur. Fajar nanti kita akan melanjutkan perjalanan." Ujar salah seorang berpakaian pengawal kepadanya.

"Baiklah," Belum lagi si bangsawan itu beranjak dari duduknya, seekor merpati terlihat terbang menghampirinya. Keningnya berkerut dan alisnya menyatu. "Namjoon? Malam-malam begini?"

Berdiri dan mengangkat tangan kanan lurus kedepan guna sebagai tempat hinggap merpati itu. Ada sebuah surat yang diikatkan pada kaki kirinya.

Membuka ikatan kemudian membacanya, seketika itu juga raut wajahnya berubah. Ada siratan ketidaksukaan juga kebingungan. Sedetik kemudian dia menoleh kepada pengawalnya, "Bersiap untuk berangkat kapan pun. Setelah dia datang kita akan segera pergi."

"Eh? K-kemana Yang Mulia?"

"..."

¿?¿?¿?

Matahari tenggelam berganti bulan, cahaya jingga berganti dengan gelapnya malam. Di tengah hutan, tiga insan tengah menempuh perjalanan ke utara bersama kuda-kuda mereka.

Pacuan kuda itu berhenti, ketiganya turun kemudian salah satunya mengambil kayu yang tergeletak di tanah dan membuat obor. "Kita tinggalkan mereka di sini?" Tanyanya.

"Apa kau serius hyung?" Sahut yang lainnya.

Jimin, Pangeran itu menatap kedua adiknya yakin. "Kita akan melewati pegunungan ini, akan sulit jika kita membawa kuda. Kita lanjutkan perjalanan dengan jalan kaki." Ujarnya.

"Ada jalan lain untuk menuju Daegu tanpa harus meninggalkan kuda, kenapa kita harus melewati pegunungan ini?" Tanya Taehyung.

"Tidak hyung, jika kita melewati jalan yang biasa kita lewati itu maka kita akan dengan mudah di temukan oleh pasukan yang mengejar kita. Melewati pegunungan ini adalah jalan terbaik." Jawab Jungkook atas pertanyaan Taehyung selanjutnya dia menatap Jimin heran, 'ku pikir dia akan memilih untuk melewati jalan yang biasa. Apa ini? Perasaan ku tidak enak.'

"Begitu kah? Baiklah."

'Jimin hyung, apa kau merencanakan sesuatu juga? Biasanya kau memilih jalan tercepat, dari pada jalan memutar seperti ini.'

"Jungkook! Jungkook! Hei!" Lamunan Jungkook terbuyarkan oleh sebuah tepukan di bahunya. "Kau baik-baik saja?" Taehyung terlihat sedikit khawatir.

"Aku baik-baik saja, hyung."

Hari sudah sangat larut, meskipun begitu bulan bersinar sangat terang malam ini. Memberi sedikit bantuan bagi penglihatan para Pangeran pelarian ini.

"Kalian berdua pergilah duluan." Ucap Jimin tiba-tiba yang tentu membuat Taehyung dan Jungkook terkejut. Melihat keterkejutan itu, Jimin kembali bersuara. "Ada sesuatu yang harus aku lakukan lebih dulu."

"Tapi hyung.."

"Percayalah padaku, Tae." Taehyung tersentak dan terdiam. Saat serius Jimin terlihat sedikit, mengerikan. "A-apa yang ingin hyung lakukan?" Tanyanya.

"Aku hanya memastikan kalau mereka belum mengejar kita sampai sejauh ini. Kalau mereka tiba, aku akan menghadang mereka. Jika kita bersama maka aku tidak akan bisa melindungimu." Jelas Jimin.

Prince Taehyung [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang