👑K€£MPαT β£Lα$👑

1.3K 175 38
                                    

Ingatkan jika ada typo:*

Happy reading.

Saat ini Taehyung sedang berada diruangan yang sangat gelap. Sangat gelap hingga matanya tak dapat melihat apapun. Langkah demi langkah, Taehyung berjalan dikegelapan. Dari kejauhan maniknya melihat setitik cahaya. Kemudian ia mendekati cahaya itu.

Disana ada anak kecil yang sedang duduk disebuah kursi, sendirian dan dirantai. Taehyung mendekati anak itu, kemudian anak itu mendongak. Wajahnya dipenuhi luka lebam membuat Taehyung yang melihatnya turut prihatin.

"Hei! Kau siapa?"

"..." tidak ada jawaban.

"Aku Choi Taehyung, kau baik-baik saja?"

Saat ditanyai, anak itu kembali menundukkan kepalanya dan mulai bercerita.

"Namaku Kim Taehyung. Aku adalah putra kelima di keluarga ini. Aku memiliki empat hyung. Seokjin hyung, Hoseok hyung, Namjoon hyung, dan Jimin hyung."

Taehyung terkejut namun, ia masih setia mendengarkan setiap ucapan yang keluar dari mulut anak itu.

"Bagi para hyungku terutama Seokjin hyung, adik laki-laki itu membosankan. Mereka yang sudah memiliki adik laki-laki ingin memiliki adik perempuan.

Eomma sedang mengandung saat ini. Di perkirakan anak yang akan lahir nanti adalah perempuan. Tapi aku tidak menyukainya. Kalau aku boleh, aku ingin memiliki adik laki-laki.

Saat lahir ternyata dia memang adik laki-laki. Aku sangat senang tapi, tidak dengan appa dan hyungku yang lain. Appa yang sangat menantikan kehadiran seorang putri dikeluarga kami mulai memandang Jungkook, adik laki-laki ku, sebagaimana anak perempuan.

Kami tidak diperbolehkan untuk menemuinya. Karena dia adalah adikku, aku menekatkan diri dan mengunjunginya disetiap waktu luangku. Dan aku menggunakan nama Jimin hyung saat aku bermain dengan Jungkook.

Appa sangat marah. Suatu hari appa meminta ku untuk meninggalkan Istana. Aku setuju karena appa berjanji tidak akan memberi perlakuan buruk pada Jungkook. Aku tahu aku lemah, jika aku bertahan di Istana aku tidak akan bisa melindungi Jungkook."

"Jadi kau benar-benar meninggalkan Istana?"

"Ya, dan aku memberi appa dua syarat."

"Apa itu?"

"Pertama, aku meminta appa untuk tidak memberitahu Jungkook kalau aku telah berbohong mengenai identitas asliku."

"Hee, begitu. Kedua?"

"Aku meminta appa untuk mengambil ingatanku."

Taehyung membelalakkan matanya. Anak itu kembali mendongakkan kepala dan menatap Taehyung penuh arti.

"Taehyung-ssi, aku belum meninggal. Aku tidak tahu kemana appa membawaku karena ingatanku dihilangkan. Tapi, ku rasa kau mengetahuinya."

"Apa maksudmu?"

"Aku adalah kau dan kau adalah aku. Ingat itu Taehyung-ssi."

~Prince Taehyung~

Taehyung membuka matanya. Tanpa menunggu lama, Taehyung langsung mengambil posisi duduk. Ia termenung. Napasnya tersenggal dan keringatnya bercucuran. Tiba-tiba cairan bening mengalir pasti dikedua sudut matanya.

"Eh?" Taehyung mengusap air matanya yang terus saja keluar. Tapi, itu tidak kunjung berhenti.

Pintu terbuka, mengalihkan atensi Taehyung menuju sisok pria yang tengah berdiri diambang pintu menatap Taehyung khawatir.

Prince Taehyung [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang